Warung Nasi Ibu Eha di Bandung, Kokinya dari Zaman Agresi Militer Belanda II

Advertisement

Warung Nasi Bu Eha merupakan salah satu pilihan tempat makan melegenda di Bandung. Tempatnya memeang sederhana dan cenderung ‘mblusuk’ atau tersembunyi. Meskipun begitu, dari orang biasa, artis sampai pejabat Indonesia hampir selalu menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner yang ditawarkan di Warung Nasi Bu Eha. Konon juga, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno juga menjadi langganannya. Yuk kita bahas!

Warung Sederhana Namun Sudah Ada Sejak Tahun 1947

Sederhana namun melegenda, via Instagram/sinoninovi
Sederhana namun melegenda, via Instagram/sinoninovi

Warung makan di Bandung ini telah berdiri sejak tahun 1947. Perintisnya adalah ibu dari Mak Eha. Barulah di tahun 1960, Bu Eha memegang bisnis keluarga dan mewarisi seluruh resep makanan dan meneruskan usaha. Warung nasi ini mempertahankan gaya lama dengan pilihan menu prasmanan yang disajikan di meja. Para pengunjung bisa memilih sendiri lauk apa yang diinginkan.

Menu-menu yang Ditawarkan di Warung Nasi Bu Eha

Contoh menu andalan, via Instagram/lets.go.eat
Contoh menu andalan, via Instagram/lets.go.eat

Menu-menu makanan yang ditawarkan di sini merupakan kuliner khas sunda. Sebut saja gepuk, perkedel, tempe, urap, kakap dan lain dan lain-lain. Tambah lengkap dengan sambal dadaknya, yang dibuat dadakan di atas ulekan batu. Ada salah satu menu yang begitu digemari alm. Bondan Winarno, yakni kepala ikan kakap. Buat kamu para pecinta makanan sunda, tempat makan ini jadi lokasi yang tepat. Raos pisan euy!

Kokinya dari Zaman Revolusi

Sosok Ibu Eha, via Instagram/sanggi_
Sosok Ibu Eha, via Instagram/sanggi_

Bu Eha ternyata bukan orang sembarangan. Ia dahulu merupakan juru masak Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada masa Agresi Militer Belanda II, Desember 1948. Ia ikut jalan kaki dalam Long March Divisi Siliwangi dari Cirebon ke Jogjakarta. Saat itu, ada salah satu komandan peleton yang menyebutkan masakannya enak, dan sejak saat itulah ia menjadi juru masak dan membuka warungnya sendiri. Meskipun sekarang telah memiliki puluhan karyawan, tidak jarang Bu Eha turun sendiri ke dapur.

Warung Nasi Ibu Eha, via Instagram/foodgallerybdg
Warung Nasi Ibu Eha, via Instagram/foodgallerybdg

Tidak sembarangan, ternyata pelanggannya dari berbagai kalangan. Dahulu, istri Soekarno yang bernama Inggit Ganarsih, cukup sering berkujung sekitar tahun 1960-an. Salah satu buktinya adalah foto Sukarno berseragam militer yang dipajang di tembok warungnya sampai sekarang ni. Tidak hanya itu saja, Ibu Eha ternyata juga mengenal dua putra Soekarno, yakni Guruh dan Guntur Sokeranoputra.

Alamat Warung Nasi Bu Eha

Mengusung konsep jadul dan prasmanan, via Instagram/bandungtrip
Mengusung konsep jadul dan prasmanan, via Instagram/bandungtrip

Warung Nasi Bu Eha ini berlokasi di dalam Pasar Cihapit, yang tak jauh dari keramaian L.L.R.E Martadinata yang berada di Jl. Riau. Meksipun lokasinya berada di dalam pasar, tak mengurangi minat para kelana rasa untuk mencicipi berbagai kuliner khas Sunda yang ditawarkan. Tempat makan ini buka setiap Senin-Sabtu, mulai pukul 06:00 sampai dengan 16:00 WIB. Harganya, mulai dari Rp6.000 sampai dengan Rp30.000, cukup terjangkau bukan?

Buat kamu yang suka kuliner enak, jangan melewatkan tempat satu ini. Meskipun lokasinya mblusuk, kamu senang dengan citarasa yang ditawarkan. Jangan heran jika ketagihan.

Advertisement
Tags
Bandung Indonesia Jawa Barat kuliner bandung warung nasi ibu eha
Share