Konon seseorang dikatakan sudah liburan di Jogja bila telah mengunjungi Malioboro, jalanan ramai penuh dengan beragam atraksi menarik. Mulai dari pusat oleh-oleh, kuliner tradisional, pertunjukan musik, sampai tempat nongkrong asyik. Kalau ingin merasakan bagaimana hidupnya Malioboro, Teman Traveler bisa datang di malam hari. Ada apa saja, ya
Asal Usul Nama Malioboro
Pernahkah Teman Traveler bertanya, kenapa nama jalan ini disebut Malioboro? Ternyata kata tersebut berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu ‘Malyabhara’ yang artinya jalan dengan untaian bunga atau jalan yang istimewa.
Jalan Malioboro merupakan satu dari tiga rangkaian jalan lurus yang menghubungkan daerah Tugu Jogja sampai kantor pos. Dua jalan lainnya adalah Jalan Margo Utomo dan Jalan Margo Mulyo.
Gedung di Sekitar Jalan Malioboro
Ada beberapa tempat penting di sekitar Jalan Malioboro. Sebut saja Gedung Pos Besar Yogyakarta yang fungsinya tidak pernah berubah dari zaman dulu sampai saat ini. Lalu terdapat BNI 46 yang juga merupakan gedung tua. Selain itu, ada gedung Bank Indonesia. Saat ini ketiga gedung tua tersebut masuk sebagai bangunan cagar budaya.
Teman Traveler juga akan menemukan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 yang bersebelahan dengan Benteng Vredeburg. Di seberang benteng, terdapat bangunan dengan halaman yang luas yang tidak lain adalah Istana Kepresidenan Republik Indonesia.
Titik Nol Jogja
Setiap daerah memiliki titik nol nya masing-masing, begitu pun dengan
Jogja. Titik ini berada di daerah perempatan jalan, tidak jauh dari Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Jika bingung, Teman Traveler bisa melihat petunjuk jalan yang ada. Titik Nol Jogja menjadi tempat favorit bagi masyarakat sekitar maupun wisatawan untuk berkumpul, apalagi ketika malam tiba.
Tempat Unjuk Gigi Para Seniman Jogja
Jalan Malioboro seolah tak pernah sepi. Oleh karena itu, beberapa
titik jalan ini menjadi tempat yang strategis bagi para seniman Jogja unjuk gigi. Bahkan setiap bulan diadakan Malioboro Day. Pada kegiatan ini
ada beragam jenis seni yang ditampilkan, mulai dari musik, tari,
sampai teater.
Seniman yang tampil pun berasal dari beragam kalangan, mulai seniman jalanan sampai yang terkenal sepeti Didik Nini Thowok. Teman Traveler harus rajin mencari tahu kapan Malioboro Day dilaksanakan, karena tanggal pelaksanaannya berbeda-beda setiap bulan.
Cocok untuk Memburu Oleh-Oleh
Menghabiskan malam di Malioboro, tentu akan terasa semakin lengkap bila melipir sejenak ke pusat belanja. Di sepanjang terdapat banyak tempat menjual oleh-oleh khas Jogja. Ada yang menjual baju batik, makanan khas Jogja, maupun aneka kerajinan. Dijual di pedagang kaki lima hingga toko
besar.
Salah satu tempat yang wajib didatangi untuk berburu oleh-oleh adalah Pasar Beringharjo. Pasar tertua di Jogja ini mengawarkan beragam barang seperti kain batik, rempah-rempah, jajanan pasar, dan barang antik.
Jika sudah lelah berburu oleh-oleh, Teman Traveler bisa mampir untuk
beristirahat dan kulineran di sekitar Jalan Malioboro. Teman travel tinggal pilih saja ingin makan di angkringan dengan menunya yang khas atau di restoran maupun mall. Sesuaikan saja dengan keinginan dan budget.
Bila Teman Traveler berencana liburan ke Jogja, sempatkan untuk merasakan gemerlap malam di Malioboro. Kalau sudah di sini, pengin pergi ke mana saja?