Gereja St Anthony di Kochchikade Sri Lanka Dibom, Sering Jadi Jujukan Wisata Karena Sejarah Pilu Dibaliknya

Advertisement

Dunia dikejutkan dengan peristiwa pengeboman di Sri Lanka, Asia Selatan pada Minggu (21/4/2019), bertepatan dengan perayaan Paskah. Ledakan bom tersebut terjadi di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka. Ratusan orang tewas dalam serangan tersebut. Tentu saja ini menjadi duka dunia yang juga cukup mendalam. Salah satu gereja yang dibom adalah Gereja St Anthony di Kochchikade , Kolombo.

Siapa yang menduga, ternyata gereja ini masuk dalam jajaran populer di kawasan wisata karena memiliki sejarah yang sangat menarik untuk dikulik. Yuk, lihat informasi lengkapnya.

Sri Lanka Sebut NTJ Dalam Dibalik Pengeboman

Sri Lanka berduka, via Instagram/kasunkavinda
Sri Lanka berduka, via Instagram/kasunkavinda

Ledakan yang terjadi di Sri Lanka ini telah menewaskan 290 orang dan 400-an lainnya mengalami luka-luka. Dilansir dari AFP, Rajitha Seneratne, selaku juru bicara Pemerintah Sri Lanka mencurigai National Thowheeth Jamaa’ath (NTJ) sebagai dalang dibalik pengeboman tersebut dibantu dengan jaringan internasional. Merekalah yang diduga melakukan serentetan ledakan bom di 8 titik.

Kondisi di dalam gereja, via Instagram/gishwi
Kondisi di dalam gereja, via Instagram/gishwi

Salah Satu Destinasi Wisata Sejarah

Gereja St Anthony di Kochchikade, via Instagram/sonofthemorninglight
Gereja St Anthony di Kochchikade, via Instagram/sonofthemorninglight

Salah satu tempat yang menjadi lokasi serangan adalah Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo. Di kalangan wisatawan, tempat ini begitu terkenal dan memang banyak dikunjungi. Sejarah di balik berdirinya gereja ini membuat banyak orang penasaran. Semuanya dimulai pada ada ke-18, di mana kala itu agama Katholik masih dilarang di Sri Lanka.

Dengan pelarangan itulah, para pendeta tidak bisa melakukan ibadah atau pelayanan di depan umum. Belanda-lah kala itu yang memberikan perlakuan buruk terhadap umat Katolik di beberapa tempat, termasuk juga dengan Gereja Anthony Kochchikade. Ada seorang pendeta bernama Antonio yang menyamar sebagai pedagang sembari melakukan pelayanan kepada umat.

Sebelum terjadi pengeboman, via Instagram/magalansiva
Sebelum terjadi pengeboman, via Instagram/magalansiva

Tidak lama berselang, Belanda mengetahui penyamaran Antonio dan mulai melakukan pengejaran. Singkat cerita, dengan berbagai pelarian diri yang dilakukan Antonio dari Belanda, akhirnya ia gugur di tepian pantai di samping salip yang ia tanam. Atas perjuangannya itu, Antonio dibangunkan gereja kecil dan dimakamkan di sana.

Di tahun 1806, gereja tersebut diperbesar serta dibuatkan patung Antonio yang ditempatkan di gereja St Anthony Kochchikade, Kolombo. Gereja terus dilakukan renovasi dan diperbesar sehingga menarik perhatian para pelancong, dengan cerita di baliknya dan arsitektur megahnya.

Wisata di Sekitar Sri Lanka

Galle Fort, Sri Lanka, via Instagram/myescapes.lk
Galle Fort, Sri Lanka, via Instagram/myescapes.lk

Selain Gereja St Anthony di Kochchikade, ada banyak destinasi wisata yang ditawarkan Sri Lanka. Misalnya saja ada Sigiriya yang merupakan benteng dan istana batu kuno yang lokasinya berada di Distrik Matale, Sri Lanka. Ada pula yang namanya Galle Fort, monumen arkeologi dan warisan arsitektur yang telah berusia 400 tahun lamanya. Bahkan, Galle Fort sudah masuk ke dalam World Heritage Site dari UNESCO.

Mari kita doakan saja semoga Sri Lanka segera bangkit dari persitiwa yang memilukan ini. Sehingga nanti kamu akan bisa traveling lagi dengan nyaman. Yuk kita doakan sama-sama.

Advertisement
Tags
Gereja St Anthony di Kochchikade Luar negeri sri lanka Sri Lanka dibom
Share