Siapa yang sudah pernah ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)? Kawasan pendakian populer ini nampaknya tak pernah sepi dari wisatawan. Nah, saya mau menjabarkan itinerari Purwokerto-Semeru berdasarkan pengalaman pribadi kemarin saat hiking. Semoga menginspirasi!
Berawal dari Purwokerto-Surabaya Naik Kereta
Awalnya, saya naik kereta menuju Surabaya dengan jarak tempuh sekitar 9 jam. Habis itu, saya langsung lanjutkan perjalanan ke kota Malang yang ditempuh selama 2 jam. Agak apes sih, saya tidak mendapatkan tempat duduk. Alhasil, saya berdiri hingga tiba di Stasiun Malang Kotabaru.
Saya sudah agak lupa kira-kira sampai Malang jam berapa. Karena bermodal nekad dan minum budget, saya memutuskan untuk tidur di stasiun. Sayangnya, menjelang pagi, saya diusir oleh satpam dan terpaksa berpindah.
Paginya, Berangkat ke Ranu Pane
Pukul 10.00, saya bertemu dengan rombongan pendaki dari Bandung dan Jakarta. Kemudian, saya melanjutkan traveling dengan mereka. Kami memulai perjalanan dengan angkot menuju Tumpang, kira-kira menempuh 1-2 jam waktu perjalanan. Sesampainya di sana, kami langsung berangkat ke basecamp Ranu Pane dengan mobil jip yang dikelola oleh pak Paino.
Dengan jarak tempuh sekitar 2-3 jam, perjalanan kami terasa menyenangkan karena adanya obrolan antar pendaki. Selain itu, rasa tak sabar ini makin besar karena akan menyentuh kawasan Semeru.
Registrasi SIMAKSI
Sesampainya, kami langsung registrasi SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) dengan petugas yang sedang standby. Setelah selesai, kami memulai trekking menuju Ranu Kumbolo.
Perjalanan ditempuh sekitar 6 sampai 7 jam dari basecamp hingga akhirnya tiba di Ranu Kumbolo . Setelah tiba di lokasi, kami putuskan untuk beristirahat karena kecapekan.
Nikmati cantiknya Ranu Kumbolo
Esoknya, kami terbangun karena terik sitar matahari yang ternyata sudah cukup tinggi. Sudah saatnya melanjutkan perjalanan. Namun sebelum itu, foto-foto dulu dong, biar numpang eksis di media sosial!
Saya pribadi terpesona dengan pesona Ranu Kumbolo. Danau ini selalu menjadi tempat pemberhentian bagi para pendaki Gunung Semeru. Keindahannya bikin orang betah menikmati pemandangan di sini. Bahkan, tak sedikit yang bermalam di pinggir danau sambil mendirikan tenda.
Di pagi hari, kamu bisa lihat pemandangan matahari terbit di antara dua bukit yang mengelilingi Ranu Kumbolo. Sedangkan di malam hari, ada pemandangan gugusan bintang yang menghiasi langit.
Lanjut Perjalanan ke Puncak
Setelah sampai di Kali Mati, kami putuskan tuk bermalam untuk mempersiapkan diri mendaki Puncak yang konon sangat menguras tenaga.
Tepat pada tengah malam, kami bangun dan menyiapkan trekking. Sebelumnya, guna mengganjal perut, kami makan roti lapis dengan minuman hangat. Setelah semuanya siap, rombongan berangkat menuju puncak.
Selama di pendakian, kami diterjang angin dan kabut yang luar biasa besar. Saking besarnya, ada salah satu anggota rombongan yang sudah kehabisan energi hingga terpaksa dibawa turun ke Kali Mati. Kami yang masih kuat memutuskan melanjutkan perjalanan.
Menjelang dimulainya hari, akhirnya, kami berhasil mencapai Puncak Semeru. Saya sendiri terharu karena bisa mewujudkan mimpi sejak lama untuk ‘menggapai’ langit di puncak tertinggi Jawa ini.
Demikian itinerari Purwokerto-Semeru versi saya. Kalau Teman Traveler sendiri, punya cerita yang lebih menarik?