Tahukah kamu, tepat dihari ini tanggal 14 Januari 2023 adalah peringatan Hari Layang-Layang Internasional. Sudah dipastikan banyak adanya festival layang-layang yang akan digelar dibeberapa negara, salah satunya Indonesia. Namun, festival Layang-Layang terbesar biasanya dilaksanakan di negara India, dan untuk tahun 2023 ini dirayakan di Gujarat India.
Sejarah Layang-Layang
Dari sejarahnya, Hari Layang-layang Internasional ini sejatinya berasal dari negara India. Dimana kota paling populer mengadakan perayaan ini adalah Gujarat. Dulunya, para bangsawan India dan orang-orang kaya biasa memiliki hobi menerbangkan layang-layang. Banyak inovasi dan kreasi dari layang-layang menjadikan hiasan dilangit tampak menawan. Ragam bentuk dan keunikannya, membuat banyak warga mulai menikmati sajian dari terbangnya layang-layang.
Hingga kini, perkembangan dari terbangnya layang-layang menjadi sebuah festival rutin tiap tahun. Dan beberapa tahun terakhir perayaan Layang-layang ini telah dirayakan dibeberapa negara sekaligus. Bagi negara-negara dikawasan sub tropis perayaan layang-layang ini sebagai bentuk perayaan pergantian musim dingin ke musim panas. Selain itu, dirayakan ketika panen hasil bumi dimusim dingin yang akan datang.
Dalam bahasa India, Perayaan Festival ini biasa disebut dengan Uttarayan, ada juga yang menyebutnya dengan sebutan Makar Sankranti. Untuk bahan dasar layang-layang ini pastinya terbuat dari bahan kertas dan beberapa kain tipis yang diwarna-warni dengan kerangka yang terbuat dari potongan bambu. Tali untuk menerbangkan layang-layang biasanya menggunakan senar ada juga yang menggunakan tali kenur bila layang-layang tersebut berukuran besar. Untuk layang-layang petarung, biasanya senar diberi olesan pecahan kaca agar dapat bertarung dengan layang-layang lainnya. Siapa yang tetap bertahan, itulah yang menang.
Keunikan dan menariknya dari layang-layang ini mulai berkembang hingga mancanegara. Dan mulai diadakan festival layang-layang Internasional pertama kali pada 14 Januari 1989. Tak hanya layang-layang petarung, dilangit angkasa dihiasi berbagai layang-layang akrobat, lanyang-layang kerkarakter hingga layang-layang bercahaya ketika malam hari dipadukan dengan meriahnya kembang api.
Festival Hari Layang Layang Internasional 2023
Di awal tahun 2023 ini, festival layang-layang internasional telah dirayakan kembali di Ahmedabad, Gujarat, India dengan tema unik “One Earth, One Family, One Future” yang memiliki arti Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan. Adapun peserta yang hadir kurnag lebih 20 negara, diantaranya adalah Malaysia, Bahrain, Irak, Belgia, Meksiko, Afrika Selatan, Kolombia, Denmark, Selandia Baru, Indonesia, Jerman, Rusia, Kanada, Australia, Yunani, Israel, Italia, Mesir, Prancis, dan Yunani.
Fakta Unik Hari Layang-Layang Internasional
1. Layang-layang tertua berasal dari Indonesia
Layang-layang ternyata memiliki umur yang begitu lama. Ada yang menyebutkan bahwa layang-layang lahir dari negara Cina yang berusia lebih dari 2.800 tahun. Nmaun banyak kalangan sejarawan dunia membantah pernyataan tersebut. Seoerti sejarawan dari Jerman, Wofgang menyatakan bahwa Kagati Korope adalah layang-layang pertama kali hadir didunia dan berumur lebih dari 4.000 tahun.
Layang-layang ini hadir dari tangan kreatif penduduk Indonesia yang terbuat dari daun yang dibentuk oleh warga dari Pulau Muna Sulawesi Tenggara. Banyak perayaan yang dilakukan penduduk Sulawesi Tenggara ini hingga banyak negara mulai hangat memperbincangkan.
2. Layang-Layang menjadi Alat Bantu Memancing
Indonesia menjadi negara dengan penduduk yang cukup kreatif. Untuk memancing saja, warga dari Jawa Barat menggunakan layang-layang. Layang-layang sejenis jaring ini terbuat dari anyaman daun anggrek tertentu yang digabungkan dengan kail pancing. Di daerah lainnya, layang-layang juga bisa digunakan untuk menangkap kalong atau hewan sejenis kelelawar.
3. Layang-Layang Pernah Dilarang di China dan Jepang
Layang-layang pernah dilarang di China ketika revolusi kebudayaan. Hal ini terjadi di tahun 1966 dan 1976 dengan ultimatum bahwa siapapun yang menerbangkan layang-layang akan dihukum 3 tahun penjara. Negara Jepang juga melarangnya usai banyak penduduk lebih senang menerbangkan layang-layang daripada bekerja ditahun 1760.
4. Layang-Layang sebagai Alat Bantu Cuaca
Sejak abad ke 18, layang-layang dapat membantu menunjukkan cuaca. Terlebih ketika seorang ilmuwan bernama Benjamin Franklin menggunakan layang-layang yang dihubungkan dengan kunci sebagai alat penunjuk bahwa petir membawa muatan listrik.
5. Layang Layang Terpanjang hingga 6 kilometer
China adalah negara dengan penduduk paling kreatif diatas rata-rata. Mereka sering membuat heboh dengan temuan yang dibuatnya. Seperti halnya pembuatan dan menerbangkan layang layang terpanjang sepanjang 6.000 meter diterbangkan di Chongqing, China.