Majapahit adalah salah satu kerajaan kuno di Indonesia yang memiliki area kerajaan hampir seluruh tanah Nusantara. Tak hanya itu, negara tetangga pun merupakan tempat kekuasaan yang sangat berjaya pada masa itu. Hingga kini, peninggalan yang nyata sangatlah banyak hingga pemerintah membuatnya sebagai cagar budaya. Peninggalan peninggalan yang tampak hingga sekarang adalah candi, bangunan bekas kerajaan, kitab, hingga pusaka pusaka yang pernah ada dimasanya.
Secuil sejarah Majapahit yang masih tersisa hingga sekarang adalah Cagar Alam Alas Donoloyo yang dahulu merupakan salah satu hutan penyuplai kebutuhan kayu jati untuk Majapahit. Bahkan kayu jati dari Alas Donoloyo ini menjadi fondasi di Masjid Agung Demak. Selain itu Alas Donoloyo dahulu juga sebagai penyuplai kayu jati bagi Keraton Surakarta. Bahkan sampai sekarang masih banyak pohon jati dengan kualitas premium dan memiliki ukuran yang sangat besar dengan garis tengah rata-rata satu meter lebih.
Menurut sesepuh warga setempat, alas ini diambil dari nama sesepuh yang pertama kali menanam pohon jati di kawasan ini yaitu Ki Ageng Donoloyo. Ia adalah salah satu anggota laskar Kerajaan Majapahit. Begitu setianya kepada raja dan ingin mengabdikan hidup pada Kerajaan Majapahit, Ki Ageng Donoloyo yang kala itu tertinggal ketika mengikuti rombongan perjalanan raja, akhirnya memutuskan untuk menetap di situ dan menanam pohon jati agar nanti suatu ketika bisa dimanfaatkan Kerajaan Majapahit.
Jika teman traveler ingin berkunjung ke alas ini datanglah ke Dusun Watusomo Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 40 Km dari pusat Kota Wonogiri. Jika kalian dari Kota Wonogiri cukup berjalan ke arah timur mengikuti jalan Wonogiri – Ponorogo. Sampai di Pasar Slogohimo lurus sampai menjumpai SPBU di kiri jalan, terus ke arah timur sekitar 1 Km kemudian belok kanan menuju Jl. Donoloyo lurus terus sekitar 6,4 Km akan sampai di Alas Donoloyo.
Suguhan pemandangan Cagar Alam ini sangat menawan. Pesona puluhan kayu Jati yang sangat besar dan rindang ini membuat banyak wisatawan merasa takjub. Apalagi datang saat sore hari dapat menikmati suasana hutan yang tenang dengan beberapa suara burung dan juga hewan lainnya. Menariknya, jika kalian mendatangi cagar Alam ini saat musim hujan maka akan disuguhkan hutan jati yang sangat subur danpandangan serasa hijau menyeluruh.