Deretan Wisata Sejarah Sawahlunto, Langsung Singgah Setelah Menghadiri Festival Musik Internasional

Advertisement

Bagi Teman Traveler penggemar musik ada nih event yang akan berlangsung di Sawahlunto, Sumatera Barat yaitu Sawahlunto International Music Festival (SIMFest), pada 19-21 Oktober 2018. Nah selain menghadiri festival ini, ada baiknya nih melipir sejenak ke wisata sejarah Sawahlunto. Kawasan ini memang dikenal sebagai gudangnya peninggalan dari zaman penjajahan Belanda. Ada apa saja sih? Yuk dibaca ulasan berikut!

Museum Goedang Ransoem

Museum Goedang Ransoem via Instagram @putriana15
Museum Goedang Ransoem via Instagram @putriana15

Wisata sejarah Sawahlunto yang bisa Teman Traveler kunjungi adalah Museum Goedang Ransoem yang berada di Jalan Abdul Rahman Hakim Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto. Gedung tua ini dibangun pada tahun 1918 saat zaman penjajahan Belanda, merupakan bekas dapur umum para pekerja tambang batu bara dan pasien rumah sakit di Sawahlunto. Teman Traveler bisa menyesapi jejak sejarah di kawasan ini dengan menyaksikan dua buah gudang besar dan tungku pembakaran yang dahulu digunakan untuk memasak nasi. Tanpa perlu merogoh kocek terlalu mahal, cukup Rp5 ribuan saja sudah bisa berkunjung ke sini.

Museum Tambang Batu Bara Ombilin

Museum Tambang Batu Bara Ombilin via Instagram @lizymarchelina
Museum Tambang Batu Bara Ombilin via Instagram @lizymarchelina

Masih tetap museum namun kali ini adalah Tambang Batu Bara Ombilin, berlokasi di Saringan, Barangin, Kota Sawahlunto. Teman Traveler bisa melihat peralatan tambang batu bara, kostum penambang, kendaraan pengangkut batu bara, foto zaman dahulu, arsip, dan berbagai koleksi yang berhubungan dengan penambangan sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Keistimewaan lain museum yang berdiri sejak tahun 1891 ini adalah bangunannya bekas rumah peristirahatan mantan Presiden Soeharto.

Museum Kereta Api Sawahlunto

Museum Kereta Api Sawahlunto via Instagram @cheric_selamat
Museum Kereta Api Sawahlunto via Instagram @cheric_selamat

Wisata sejarah Sawahlunto selanjutnya merupakan ‘saudara’ dari Museum Kereta Api Ambarawa, terletak di Jalan Kampung Teleng Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto. Pada zaman kolonial Belanda, tempat ini memang beroperasi sebagai stasiun kereta api yang digunakan untuk mengangkut hasil tambang batu bara. Tidak heran umur gedung ini begitu tua karena berdiri mulai tahun 1912, walau kini tempat ini sudah tidak dioperasikan sebagai stasiun. Salah satu lokomotif kereta bernama Mak Item terkadang beroperasi untuk mengangkut pelancong. Teman Traveler cukup merogoh kocek setidaknya Rp5 ribu saja untuk biaya perawatan museum ini.

Lubang Kalam Sawahlunto

Lubang Kalam via Instagram @fedibi72
Lubang Kalam via Instagram @fedibi72

Lubang Kalam merupakan sebutan untuk terowongan jalur kereta api yang menembus bebatuan cadas, lajur inilah yang dilewati oleh kereta pengangkut batu bara pada zaman Belanda dahulu. Kini memang sudah tidak beroperasi, namun Lubang Kalam yang bertempat di Talawi Hilir ini cukup populer sebagai wisata sejarah Sawahlunto. Kalau Teman Traveler masuk ke dalam terowongan sebaiknya membawa penerangan ya karena tidak ada lampu atau semacamnya di dalam sini.

Ternyata masih banyak ya peninggalan zaman kolonial yang bisa kita kenang di Sawahlunto, supaya kita juga tetap ingat dengan sejarah, karena wisata memang tidak melulu alam dan kuliner. Siapa nih yang siap berangkat ke kota yang berjarak sekitar 90 kilometer dari Kota Padang ini?

Advertisement
Tags
Indonesia Sawahlunto Sumatera Barat Wisata wisata sejarah
Share