Jogjakarta sudah menumpuk pundi-pundi ketenaran sejak beberapa tahun silam. Tak hanya di kalangan pelancong lokal, namun juga wisatawan mancanegara. Asyiknya lagi, tak butuh waktu lama untuk nikmati pesona Kota Gudeg. Banyak hal bisa dilakukan meski Teman Traveler hanya wisata sehari di Jogja.
Teman Traveler bisa nikmati keindahan sekitar kota, mencicipi beragam kuliner, atau melihat pertunjukan seni jalanan. Dijamin takkan bosan dan bakal jadi pengalaman berkesan pastinya. Yuk, simak rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan untuk wisata sehari di Jogja berikut ini.
Pergi ke Tugu Jogja
Tempat pertama yang bisa Teman Traveler sambangi adalah Tugu Jogja. Letaknya tak jauh dari kawasan Malioboro. Tak hanya menikmati pemandangan sekitar, kalian juga bisa mencicipi aneka kuliner lokal dengan rasa luar biasa memikat. Wajib disambangi jika kalian cuma punya waktu singkat di Kota Gudeg.
Serem ya melihat gambar di atas? Jangan takut Teman Traveler, mereka hanya mas-mas berkostum pocong dan valak kok. Meski penampilannya menakutkan, mereka semua aslinya ramah. Kalian bisa berfoto dengan mereka usai membayar seikhlasnya. Mereka biasa muncul tiap akhir pekan, namun kadang hari kerja. Tapi jelasnya, para ‘penunggu’ ini hanya ‘gentayangan’ pada malam hari.
Tak sedikit pelancong dan penduduk lokal datang ke Tugu Jogja untuk foto-foto lho Teman Traveler. Namun harap ingat, salah satu ikon wisata Jogja ini berada tepat di tengah perempatan jalan besar. Jadi kalian harus hati-hati dan melihat kanan-kiri sebelum berpose.
Mencicipi Kuliner Lokal
Puas berfoto-foto, Teman Traveler bisa lanjut berwisata kuliner di sekitar Tugu Jogja. Salah satu yang patut dicoba adalah Gudeg Kulon Tugu. Tak hanya terkenal, kuliner Jogja ini rasanya juga nikmat. Harganya pun cukup terjangkau kantong. Sepiring nasi gudeg berisi tahu, telur, dan paha ayam bisa kalian tebus dengan bermodal Rp25 ribuan saja.
Selain gudeg, Teman Traveler juga bisa merasakan enaknya jamu di sekitar Tugu Jogja. Tak hanya segar dan enak, minuman tradisional ini juga punya kandungan menyehatkan lho. Jika kalian kebetulan sedang berpapasan dengan salah satu tukang jamu gendong, jangan ragu untuk memanggil.
Namun tenang saja Teman Traveler, ada juga penjual jamu yang mangkal di tempat atau berada di dalam toko batik! Segelas jamu bisa kalian cicipi dengan bermodal Rp3 ribuan saja lho.
Selain jamu, minuman sehat khas Jogja lainnya adalah aneka wedang atau minuman hangat. Wedang jahe mungkin bisa Teman Traveler temukan di sejumlah kota lain di Indonesia, namun tidak dengan wedang uwuh. Minuman berisi aneka rempah, jahe, dan gula batu ini bisa dibilang merupakan versi sehat minuman energi. Patut dicoba jika kalian sedang dolan di sekitar Jogja.
Naik Kendaraan Tradisional
Malioboro kini jadi kawasan ramah pejalan kaki dan pesepeda. Di sepanjang jalan tersedia sepeda umum yang berjajar rapi. Untuk menggunakannya, Teman Traveler hanya perlu mengunduh aplikasi JogjaBike. Biasanya bakal ada promo gratis untuk penggunaan kurang dari satu jam.
Pilihan lain yang tak kalah unik adalah becak motor. Teman Traveler bisa minta diantar kemana saja naik kendaraan satu ini. Bapak pengemudinya bahkan siap menunggu jika kalian berniat berbelanja di satu tempat. Namun tentu dengan biaya tambahan ya. Sekali jalan mereka biasanya mematok tarif sekitar Rp20 ribuan.
Membeli Oleh-oleh
Beli batik tak melulu untuk oleh-oleh ya Teman Traveler. Contohnya saya, yang sengaja datang ke Pasar Beringharjo untuk membeli batik buat diri sendiri. Batik di sini semuanya murah-murah dan kualitasnya cukup bagus. Tapi ingat, kalian harus pintar-pintar menawar ya.
Beres memilih batik, Teman Traveler jangan lupa membeli kuliner setempat untuk buah tangan. Jika sudah bosan dengan bakpia, bisa coba walang atau belalang goreng. Tak hanya renyah, kudapan unik ini juga kaya kandungan protein lho. Bagaimana, kalian pengin mencoba?
Itulah beberapa rekomendasi kegiatan yang bisa Teman Traveler lakukan saat wisata sehari di Jogja. Ternyata cukup banyak ya? Kalian bisa mulai dengan bangun pagi, bersepeda ria di Maliboro, makan siang di angkringan Pasar Beringharjo, dan menjelajah kawasan Tugu di malam hari. Bagaimana, asyik bukan?