Aneh, Lava Gunung Api di 7 Tempat Ini Tidak Dihindari Malah Jadi Destinasi Wisata

Advertisement

Jangankan melihat erupsi gunung api dengan lava panasnya yang mengalir dari dekat. Baru mendengar gemuruh gunung api saja sudah bikin orang merinding dan ingin segera pergi menjauh karena khawatir gunung tersebut bisa meletus sewaktu-waktu. Tapi tidak untuk enam gunung api berikut ini, lava “dapur” magma di perut bumi malah menjadi daya tarik sendiri untuk menggaet wisatawan.

Gunung api tidak melulu tentang bencana alam, erupsi, dan kerusakan, tapi ada pula yang menjadi destinasi wisata. Meski tidak secara langsung mengunjungi gunung berapi saat erupsi, tapi pengalaman berikut ini akan membawa traveler satu step lebih dekat dengan pusat mara bahaya. Dikumpulkan Travelingyuk dari berbagai sumber, inilah 7 tempat melihat lava gunung api di berbagai dunia.

1. Lava Tour Merapi, Indonesia – Menyaksikan Sisa-Sisa Kedahsyatan Erupsi Gunung Merapi

Tempat pertama untuk melihat lava gunung api adalah di Jogja, Indonesia. Di sana ada paket tur bernama Lava Tour Merapi. Tour ini mengajak traveler untuk berkeliling desa-desa yang terdampak awan panas serta lelehan lava pijar salah satu gunung teraktif di dunia tersebut. Tercatat Gunung Merapi mengalami erupsi hebat di tahun 2010 yang meluluh lantakkan 25 desa, serta merenggut banyak jiwa termasuk mendiang kuncen Merapi yang paling fenomenal yaitu Mbah Marijan.

Lava Tour Merapi, via instagram
Lava Tour Merapi, via instagram

Pasca erupsi hebat tersebut, digagaslah pembuatan perjalanan wisata Lava Tour Merapi yang berpusat di Dusun Kinahrejo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Paket wisata ini memungkinkan traveler untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana hebatnya sapuan awan panas, serta lava pijar menghancurkan desa-desa di lereng Gunung Merapi. Mereka juga akan dilewatkan rute Kali Gendol, salah satu aliran sungai yang juga menjadi jalur lahar panas selama erupsi. Paket wisata ini menggunakan mobil jeep berisi 5 orang dan berkeliling di daerah-daerah terdampak erupsi Gunung Merapi.

2. Lava Boat, Hawaii – Melihat dari Dekat Semburan Lava Pijar di Tengah Laut

Kawasan Hawaii memang dikenal sebagai pulau gunung api. Pulau-pulau di kawasan tersebut bahkan terbentuk dari erupsi gunung api yang terjadi di masa lalu. Pun demikian saat ini masih ada beberapa gunung api yang aktif, salah satunya adalah Gunung Kilauea. Gunung ini sebenarnya adalah gunung api bawah laut, tapi karena aktivitas semburannya yang sangat aktif membuatnya muncul hingga ke permukaan. Secara keseluruhan gunung ini telah memiliki tinggi sekitar 4.168 meter.

Lava Boat, Hawaii, via instagram
Lava Boat, Hawaii, via instagram

Uniknya, Gunung Kilauea secara aktif terus menyemburkan lava sejak 28 tahun silam tanpa berhenti sedetik pun. Kategori gunung ini pun dianggap salah satu yang paling berbahaya di dunia, namun salah satu operator tur di Hawaii nekat membuat paket wisata dengan perahu boat untuk mendekat ke pusat semburan dan melihat langsung proses alam yang terjadi. Paket wisata itu bernama Lava Boat. Tentu saja petualangan ekstrem ini telah mendapat izin dari pengelola Hawaii Volcanos National Park. Operator tur pun telah memahami standar keselamatan, serta penggunaan kapal yang tahan panas.

3. Trekking ke Gunung Pacaya – Buat Traveler Yang Pemberani, Mendaki ke Puncak Gunung Api Paling Aktif di Guatemala

Tidak banyak gunung api yang cukup aman untuk didaki, apalagi gunung tersebut masih secara rutin mengeluarkan lahar panas. Tapi di Guatemala, ada Gunung Pacaya yang menjadi spot trekking favorit wisatawan dunia. Gunung berapi ini terletak sekitar 30 kilometer dari Guatamala City atau berada di dekat kawasan Taman Nasional Pacaya dan telah lama menjadi spot hunting lava pijar pagi pendaki yang bernyali.

Trekking ke Gunung Pacaya, via instagram
Trekking ke Gunung Pacaya, via instagram

Erupsi terbesar yang pernah dialami Gunung Pacaya terjadi di tahun 1965 yang menyebabkan gunung ini terus menerus memuntahkan lava pijar hingga sekarang. Traveler yang punya nyali cukup besar bisa mendaki ke puncak gunung setinggi 2.552 mdpl ini untuk melihat dari dekat seperti apa bentuk dari lava pijar tersebut. Meski pendakian ke gunung diijinkan, tapi mereka harus ekstra hati-hati karena meski terlihat padam, namun bisa jadi lava yang mereka injak masih sangat panas dan banyak sepatu wisatawan yang meleleh saat berada dekat dengan lava.

4. Volcano Bungee Jumping – Bungee Jumping dari Helikopter di Atas Kawah Gunung Api Villarica, Chili

Aktivitas traveling berikut ini terbilang gila jika tidak cukup hanya disebut ekstrim. Operator tur di Chili menawarkan paket bungee jumping dari helikopter yang terbang di atas kawah gunung api berisi lava pijar. Inilah Gunung Villarrica yang berada di Pucon, Patagonia, Chili. Gunung ini kesehariannya memang menjadi spot pendakian favorit. Pada musim dingin daerah di sekitar gunung tertutup oleh salju, tapi di dalam kalderanya tetap membara lava panas yang mengerikan.

Volcano Bungee Jumping, via instagram
Volcano Bungee Jumping, via instagram

Mendaki ke puncaknya saja sudah cukup ngeri, operator ini malah menawarkan bungee jumping ke dalamnya. Traveler yang cukup gila bisa memesan paket ini untuk kemudian dibawa terbang di ketinggian 213 meter menuju kolam lava yang meluap. Traveler akan melompat ke dalam kawah hingga ketinggian 106,7 sampai 114 meter dari permukaan lava. Asap yang menggumpal seolah-olah menelan mereka yang melompat. Itulah momen yang paling menegangkan dan paling gila serta menantang maut yang pernah ditawarkan operator tur.

5. Jalan-Jalan di Perut Bumi yang Memproduksi Magma – Gunung Thrihnukagigur, Islandia

Lain lagi paket wisata gunung api di Islandia. Traveler bukan melihat lava pijar tapi diajak masuk ke perut bumi tepat di mana magma diproduksi. Terdengar menyeramkan? Jangan khawatir, sebab tidak ada lava pijar di dalamnya, hanya berupa bebatuan warna-warni. Adalah Gunung Thrihnukagigur, sebuah gunung api yang telah menjadi destinasi wisata. Gunung tersebut mencatatkan erupsi terakhirnya sekitar 4 ribu tahun lalu.

Gunung Thrihnukagigur, Islandia, via instagram
Gunung Thrihnukagigur, Islandia, via instagram

Kini wisatawan bisa masuk ke dalam kawahnya dan melihat langsung dapur magma yang memproduksi lava. Untuk sampai di dalam ruangan yang dimaksud, traveler akan naik lift terlebih dahulu lewat mulut kawah ke kedalaman 120 meter. Di ruangan itulah mereka akan melihat bentuk asli dapur magma yang memproduksi lava pijar dari gunung berapi.

6. Mendaki Gunung Etna di Italia

Gunung Etna di Sisilia, Italia adalah gunung berapi yang sangat aktif dan hampir setiap waktu mengalami erupsi walau dalam skala kecil. Tapi gunung ini dinyatakan cukup aman untuk didaki. Oleh sebab itu banyak traveler yang penasaran untuk mendaki ke puncaknya dan melihat langsung lava pijar yang meleleh dari kalderanya. Gunung Etna sendiri merupakan gunung berapi tertinggi di Eropa dengan tinggi 3.320 mdpl.

Mendaki Gunung Etna di Italia, via instagram
Mendaki Gunung Etna di Italia, via instagram

Traveler yang cukup berani bisa menuju puncak Gunung Etna dengan cara berikut. Menumpang kereta gantung yang akan membawanya hingga di ketinggian 2.500 meter, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kendaraan khusus atau juga bisa berjalan menuju kawah di ketinggian 2.920 meter. Traveler tidak perlu berekspektasi terlalu tinggi melihat lava pijar sesampainya di puncak, karena kadang yang mereka dapatkan hanya kepulan asap vulkanik yang sangat pekat.

7. Mendaki Gunung Ijen – Ada Api Biru Menunggu di Puncaknya

Gunung terakhir ada di Indonesia lagi yaitu Gunung Ijen di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Gunung ini sudah sangat terkenal sebagai spot pendakian yang menawarkan traveler sebuah kesempatan melihat api biru atau blue fire yang berasal dari lava pijar yang mengalir.

Mendaki Gunung Ijen, via instagram
Mendaki Gunung Ijen, via instagram

Fenomena api biru ini sangat langka, selain di Gunung Ijen ini konon hanya bisa dijumpai di Islandia. Meski demikian, tidak setiap pendaki yang datang ke puncak Ijen beruntung bisa melihat api biru ini. Untuk bisa menyaksikan fenomena alam langka ini, traveler disarankan untuk mendaki pada dini hari dan tiba di puncak sebelum subuh. Itulah saat terbaik untuk menyaksikan fenomena blue fire.

Makin tertantang untuk melakukan salah satu dari tujuh lava tour di atas?

Advertisement
Tags
Amerika Serikat Banyuwangi Chili Gunung Hawaii Indonesia Islandia Italia Jawa Tengah Jawa Timur Lava Luar negeri Yogyakarta
Share