Tips Traveling Aman Dengan Anak-anak yang Belum Divaksinasi

Advertisement

Dua minggu belakangan, Pemerintah telah menyuntikkan sekitar 99,5 juta dosis keseluruh penduduk Indonesia. Per hari ini dalam skala nasional dosis pertama baru memenuhi 107 juta dosis dan dosis kedua berjalan sebanyak 38,8 juta dosis. Pemerintah terus menggenjot proses vaksinasi hingga daerah pelosok guna meminimalisir terjadinya penularan virus corona. Dengan target penyalutrannya kepada tenaga kesehatan, pekerja publik, usia lanjut, dan masyarakat umum dengan usia minimal 12 tahun.

Tampak anak kecil yang berinteraksi dengan pegawai play ground. Foto via traveloka.com

Maraknya vaksinasi di Indonesia membuat banyak tempat keramaian satu persatu mulai dibuka. Mall, tempat wisata, sarana olahraga, dan fasilitas umum lainnya mulai memberlakukan syarat-syarat untuk pengunjung. Rasa bosan sudah terlalu lama membuat hasrat untuk berwisata dan jalan-jalan kian besar. Terlebih bagi para bunda yang ingin mengajak para buah hatinya berwisata.

Diketahui bahwa meningkatnya kasus terinfeksi virus Covid-19 dikarenakan banyak yang belum divaksinasi. Hampir semua anak-anak belum mendapatkan vaksin Corona karena belum ada peruntukan vaksin bagi yang berumur dibawah 12 tahun. Resiko penularan Covid-19 dalam liburan sangat ditentukan oleh tujuan, siapa kontak dekatnya, dan kegiatan yang dilakukan disana. Berikut tips aman liburan bersama anak:

1. Seberapa Besar Resiko Penularan Covid-19 Terhadap Anak?

Kebanyakan untuk anak anak memang tidak memiliki penyakit bawaan. Daya imunitas dan kekebalan relatif tinggi membuat anak lebih tahan terhadap beberapa virus. Namun dua jenis resiko yang harus dipertimbangkan adalah resiko langsung terhadap anak, dan resiko menularkan kepada orang lain.

Penerapan protokol kesehatan pada anak. Foto via kaltim-prov.go.id

Cara mencegah sedini mungkin adalah dengan membiasakan buah hati untuk melaksanakan protokol kesehatan diantaranya, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

2. Apakah Pekerjaan Darat Lebih Aman dari Pada Terbang?

Treveling memang membuat orang akan sering berinteraksi. Hal ini juga meningkatkan penularan Covid-19. Saat terbang pun anda akan tetap bertemu dengan sejumlah orang. Untungnya, tidak ada kasus penyebaran virus tersebut di dunia penerbangan. Dan secara umum, bepergian menggunakan mobil pribadi cenderung lebih aman. Karena paparannya akan terbatas saat ditempat peristirahatan.

Lelapnya anak saat perjalanan didalam mobil. foto via fastnlow.net

3. Bagaimana Destinasi Wisata Mempengaruhi Resiko?

Dalam beberapa pekan terakhir, tingkat penularan Covid-19 tertinggi terlihat di daerah dengan tingkat vaksinasi terendah. Salah satu cara untuk menilai resiko tujuan tertentu sudah aman adalah dengan membandingkan tingkat Covid-19 dan update terbaru vaksinasi di tempat tujuan.

4. Acara Pertemuan seperti apa yang Aman untuk anak-anak?

Urgensi pertemuan memang hanya anda yang mengetahuinya. Namun, semakin lama anda bertemu dengan orang asing, maka semakin tinggi terpapar virus Covid-19. Jika mereka yang berinteraksi sudah divaksinasi maka akan sangat rendah dan sebaliknya.

Lebih aman bermain bola di luar ruangan. Foto via www.klikdokter.com

5. Kegiatan Apa yang Aman ?

Kegiatan diluar akan lebih aman dibanding didalam ruangan, karena virus corona dapat bertahan selama beberapa waktu ditempat tertutup. Fokusnya adalah komunikasi intens diluar ruangan, seperti duduk di tempat pertunjukan dapat beresiko terutama bila tidak melaksanakan protokol kesehatan. Untuk anak-anak lebih aman bermain sepak bola atau permainan ditanah lapang lainnya.

Advertisement
Tags
jalan jalan bersama anak Tips Treveling Wisata Keluarga
Share