Tips Anti Tersesat Saat Mendaki, Yuk Pelajari di Sini

Advertisement

Aktivitas mendaki gunung belakangan tengah menjadi tren. Namun tidak jarang terjadi banyak kasus pendaki tersesat. Hal ini seolah mengingatkan kita semua bahwa pendakian butuh persiapan dan ketelitian ekstra. Yuk Teman Traveler, simak uraian tips anti tersesat saat mendaki berikut ini.

Pelajari Karakteristik Gunung

imat_bagja_gumilar_jwtvcqqjxh0_unsplash_J6a.jpg
Ilustrasi jalur aman untuk mendaki via Unsplash

Jauh-jauh hari sebelum pendakian, Teman Traveler wajib mempelajari karakteristik gunung yang hendak dijelajahi. Setiap daerah memiliki jalur
dan medan berbeda. Oleh karena itu, ada baiknya kalian melakukan sedikit riset menjelang perjalanan.

Luangkan sedikit waktu Teman Traveler untuk mencari beberapa informasi berharga melalui internet. Kenali jalur pendakian yang akan dilalui. Jangan lupa bertanya-tanya pada petugas basecamp saat Hari H pendakian. Mereka akan dengan senang hati memberikan banyak petunjuk pada kalian.

Gunakan Jalur Resmi

falaq_lazuardi_2kjotpmefde_unsplash_Ezn.jpg
Ilustrasi jalur pendakian resmi via Unsplash

Tips berikutnya untuk meminimalisir resiko tersesat di gunung adalah menggunakan jalur resmi. Selain mudah ditapaki, jalur semacam ini sebelumnya sudah pernah diuji oleh petugas maupun pihak berwenang. Jadi jangan coba ambil risiko dengan menjajal jalur alternatif, yang ujung-ujungnya bisa menyusahkan diri sendiri.

Beberapa kasus pendaki tersesat terjadi karena mereka tidak mengikuti
jalur resmi. Memang, rute alternatif kadang bisa memangkas waktu menuju puncak. Namun bisa juga jalur tersebut justru mengarahkan ke kawasan hutan lebat atau pinggir tebing.

Daftarkan Diri di Basecamp Pendakian

kukuh_napaki_ieojd6o3jqg_unsplash_oGF.jpg
Ilustrasi basecamp pendakian via Unsplash

Sebelum pendakian dimulai, wajib hukumnya untuk lebih dahulu melapor maupun mendaftarkan diri di basecamp. Beberapa Taman Nasional, seperti di Malang, bahkan mengharuskan calon pendaki melengkapi formulir dan data diri terlebih dahulu.

Jangan sepelekan hal ini. Patuhi aturan dan hormati kearifan serta budaya lokal. Sebelum izin mendaki diberikan, petugas biasanya akan memberikan peta mengenai jalur pendakian resmi.

Andai pendaki tersesat, petugas basecamp bisa segera mengambil tindakan sesuai jalur tersebut. Begitu pula ketika pendaki tak kunjung turun sesuai perkiraan waktu pendakian. Data lengkap yang diminta akan membantu mereka mengidentifikasi pendaki jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Kemampuan Membaca Navigasi Darat

tabea_damm_9_xfykai6zi_unsplash_gdu.jpg
Ilustrasi peta via Unsplash

Para pendaki hendaknya memiliki kemampuan membaca navigasi darat yang baik. Membawa peta dan kompas adalah wajib ketika menjelajah alam bebas. Perhatikan kondisi lingkungan sekitar dan jangan berjalan tanpa arah. Keahlian khusus dalam navigasi akan sangat membantu mengenali medan jika Teman Traveler tersesat dalam pendakian.

Jangan Berpencar dari Rombongan

phil_coffman_anv_zgndzhc_unsplash_0Ok.jpg
Ilustrasi rombongan saar mendaki via Unsplash

Dalam kasus pendaki tersesat, banyak yang dikabarkan memisahkan diri dari rombongan. Oleh karena itu, Teman Traveler harus memahami pentingnya menyamakan ritme pendakian dalam satu rombongan. Pahami karakteristik masing-masing individu dan jaga pola komunikasi antar anggota.

Jangan merasa paling hebat, hingga akhirnya memisahkan diri dari rombongan. Pendaki dituntut untuk selalu bersama. Andai hal buruk terjadi, rekan satu rombongan bisa segera memberi bantuan.

Itulah sekilas ulasan mengenai tips anti tersesat saat mendaki. Bagaimana Teman Traveler, siap wujudkan rencana mendaki Gunung Rinjani atau Semeru? Yuk, rencanakan pendakian kalian dengan cermat mulai sekarang.

Advertisement
Tags
Indonesia kontributor tips anti tersesat saat mendaki tips dan inspirasi Travelingyuk
Share