Street Food di Asia Afrika Bandung, Buka Puasa Hemat dan Tetap Asyik

Advertisement

Bandung memang super lengkap. Mulai dari bangunan bergaya klasik, alun-alun Bandung, sampai street art. Khususnya bagi kamu yang doyan kulineran. Untuk buka puasa, cobain saja street food di sekitar Asia Afrika, Bandung. Enak dan murah, tempatnya pun asyik.

Warung Sate HM Harris

Warung Sate HM Harris via Instagram @temenbuncit
Warung Sate HM Harris via Instagram @temenbuncit

Warung Sate HM Harris merupakan salah satu street food yang tidak hanya populer di kawasan Asia Afrika namun juga Bandung. Kedai makan ini bahkan sudah eksis semenjak 1974an. Teman Traveler harus cobain sate dan gule kambing, yang memang sudah spesialisasi tempat makan ini.

Satu porsi sate berisi 10 tusuk, nantinya dihidangkan di atas hotplate dengan sambal kacang dan sambal kecap di wadah terpisah. Teman Traveler jangan lupa siapkan uang cash buat bayar, Rp45 ribuan buat seporsi sate dan Rp40 ribuan untuk gulenya.

Kalau hari biasa, Warung Sate HM Harris buka 24 jam. Cocok buat kulineran malam-malam, nih. Pengin, kan? Langsung saja ke Jalan Asia Afrika Nomor 155 (Simpang Lima).

Bubur Pikiran Rakyat

Street Food di Asia Afrika Bandung
Bubur Pikiran Rakyat via Instagram @ademaulana_a

Bubur Pikiran Rakyat ini merupakan street food yang dulunya berada di Jalan Asia Afrika, Bandung. Namun akibat adanya penertiban, gerobak bubur ayam ini pindah ke dekat Hotel Savoy Homann. Teman Traveler bisa memulai buka puasa dengan sepiring bubur ayam.

Istimewanya, toppingnya bukan kerupuk biasa tapi emping. Taburannya juga hanya bawang goreng. Walau begitu, jangan tanya betapa enaknya. Teman Traveler yang pengin cobain cukup merogoh kocek Rp10 ribuan. Kalau hari biasa, tempat kuliner yang eksis selama sekitar 30 tahun ini buka mulai jam 20.00-03.00.

Nasi Goreng PR

Street Food di Asia Afrika Bandung
Nasi Goreng PR via Instagram @duniakulinerbdg

Image street food memang kurang lengkap tanpa nasi goreng. Nah di sebelah Bubur Pikiran Rakyat, ada Nasi Goreng PR yang punya kepanjangan sama. Keduanya memang dulunya berjualan di depan Kantor Pikiran Rakyat, koran terkenal Bandung.

Satu porsi nasi goreng berisi telur orak-arik, suwiran ayam, sawi, dan telur ceplok atau dadar. Tempat kuliner yang sebenarnya bernama Nasi Goreng Pak Ikin ini tidak hanya menjual nasi goreng. Teman Traveler bisa pesan aneka nasi mawut, mie, kwetiaw, bihun. Menu makanan tersebut mulai dari Rp15 ribuan sampai Rp25 ribuan.

Warung Ceu Mar

Warung Ceu Mar via Instagram @eldayanipratiwi
Warung Ceu Mar via Instagram @eldayanipratiwi

Kalau pengin menu lebih variatif alias nasi remes, Teman Traveler mampir saja ke Warung C’Mar atau Ceu Mar. Banyak banget menunya, seperti oseng usus, kari ikan, semur daging, telur balado, dan gulai sapi. Ada juga gorengan, di antaranya bakwan, tempe, tahu, dan banyak lagi.

Semuanya ditata di wadah dan diambil secara prasmanan. Teman Traveler ambil nasi dan lauknya sendiri, baru dibawa ke kasir buat bayar. Harganya cukup terjangkau, kira-kira Rp20 ribuan sudah dapat sekitar 3 menu. Kalau hari biasa, Warung C’Mar buka dari pukul 16.00-06.00.

Setidaknya itulah 4 street food di sekitar Asia Afrika Bandung, yang cocok buat buka puasa. Teman Traveler punya rekomendasi kuliner Bandung lain yang asyik jadi santapan malam?

Advertisement
Tags
Bandung Indonesia Jalan Asia Afrika Jawa Barat kuliner street food
Share