Keraton Yogyakarta memiliki sejarah panjang yang begitu menarik untuk diulas. Sepanjang perjalanannya, kerajaan ini telah melahirkan beberapa situs apik dengan arsitektur khas. Salah satunya adalah situs Warungboto, sebuah pesanggrahan yang sempat dilupakan namun kini mulai jadi idaman.
Taman Peninggalan Keraton
Pasca Perjanjian Gayati yang membagi Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwana I mulai membangun berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung eksistensi kerajaan. Salah satunya dengan mendirikan beberapa pesanggarahan alias taman.
Beberapa pesanggarahan yang sempat dibangun pada masa Hamengkubuwono I antara lain, Ambarketawang, Tamansari, dan Krapyak (tempat berburu). Sementara pada masa Sultan Hamengku Buwana II atau yang dikenal dengan sebutan ‘Raja pembangunan pesanggrahan’, berhasil didirikan Pesanggrahan Rejawinangun (Warungboto), Purwareja, Pelem Sewu, dan Reja Kusuma.
Namun demikian, berdasarkan ‘Tidjschriff voor Nederlandsch Indie’ tulisan J.F. Walrofen van Nes pada 1884, Babad Momana, serta Serat Rerenggan, situs Warungboto disebut mulai dibangun pada 1785 Masehi. Dengan kata lain, kawasan ini baru mulai dikerjakan saat Sultan Hamengkubuwono II masih menjadi pangeran, lantaran ia baru resmi memerintah antara 1792-1828.
Pemugaran Pasca Gempa
Sempat ditinggalkan bertahun-tahun, Situs Warungboto pernah mengalami kondisi tidak terawat. Kolamnya dipenuhi lumut, sementara dinding bangunannya banyak yang hancur. Gempa tektonik yang mengguncang Jogja pada 27 Mei 2006 semakin memperparah kerusakan yang ada.
Meski demikian masih ada beberapa struktur bangunan yang tampak utuh, seperti pendapa, kolam bundar, dan sebagian masjid. Oleh karena itu pada 2009 pemugaran mulai dilakukan di bagian pendapa. Memasuki tahun 2015 proses dilanjutkan ke bagian depan bangunan, yang kondisinya dianggap sangat memprihatinkan.
Ramai Dikunjungi Wisatawan
Situs Warungboto perlahan naik daun usai dipugar dan diresmikan
sebagai cagar budaya pada 23 Desember 2016. Bangunan yang bernama asli Pesanggrahan Rejawinangun ini makin populer usai dijadikan lokasi foto prewedding Kahiyang Ayu, putri Presiden Jokowi.
Lantaran arsitekturnya tak kalah indah dibanding Taman Sari, sebagian pengunjung biasanya datang ke sini untuk berfoto. Asyiknya lagi, berkunjung ke sini sama sekali tidak dikenakan biaya. Teman Traveler cukup membayar parkir sebesar Rp3.000. Selain itu kalian wajib menjaga kebersihan dan dilarang memanjat dinding di sekitar bangunan.
Keberadaan Situs Warungboto juga menjadi berkah tersendiri bagi penduduk sekitar. Dari parkir saja, penghasilan yang masuk bisa mencapai Rp150.000 per hari.
“Pengunjung Situs Warungboto paling ramai di Sabtu dan Minggu, ada lebih dari 50 orang per hari,” tutur Adi, salah penjaga parkir di Warungboto.
Mudah Dijangkau
Situs Warungboto terletak di perbatasan Kelurahan Rajawinangun, Kecamatan Kotagede, dan Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo. Alamat tepatnya ada di Jalan Veteran no. 77 Umbulharjo, Yogyakarta. Destinasi ini bisa disambangi antara tiap hari, mulai pukul 06.00 hingga 16.00.
Itulas sekilas ulasan mengenai warisan arsitektur keren di Situs Warungboto. Jika Teman Traveler sedang menjelajah wisata Jogjakarta dan ingin suasana liburan yang beda, jangan lupa mampir ke sini ya. Dijamin bakal jadi pengalaman jalan-jalan yang asyik deh.