Laman media sosial tengah viral dengan penampakan rumah megah milik mendiang Kiai Aly Mursyid di Madiun Jawa Timur yang unik. Pasalnya, dalam rumah megah yang dibangun bertahap sejak tahun 1980-an itu terdapat lima rumah ibadah dari masing-masing agama. Kiai Mursyid membangun rumah tersebut karena menjunjung nilai toleransi dan nasionalisme sebagai sosok pemuka agama. Selain dikenal sebagai seorang pemuka agama, Kiai Mursyid juga dikenal sebagai orang pintar yang bisa menyembuhkan penyakit hingga rumahnya sering didatangi banyak orang.
Bertempat di Desa Bulakrejo, Kec.Balerejo, Kab.Madiun, Jawa Timur. Rumah yang berdiri sejak tahun 1980-an itu memiliki lima tempat ibadah yaitu Masjid, Gereja, Pura, Vihara, dan Kelenteng dalam satu lahan berukuran 1,5 hektar. Kelima tempat ibadah tersebut berdiri kokoh bersebelahan dengan lingkungan sekitar yang asri dan pepohonan rindang yang menyejukkan. dan dimakamkan di areal tersebut tepat di belakang Masjid. Menariknya teman traveler tidak ditarik tiket masuk sepeserpun untuk memasuki rumah Kiai Ali Mursyid ini alias terbuka untuk siapapun.
Rumah Kiai Mursyid ini berdiri kokoh ditengah taman dan kelima tempat ibadah ini yang disertai simbol simbol keagamaan yang lengkap. Sangat cocok untuk mengenalkan keberagaman serta meningkatkan toleransi antar umat beragama. Rumah dengan dua lantai serta ornamen ornamen unik disetiap sudutnya dengan luas 0,25 hektar ini membuat banyak pengunjung berdecak kagum.
Tak hanya berziarah, pengunjung juga bisa melepas penat di sini, keberagaman yang menjadi satu menentramkan hati dan tentu nyaman dipandang mata. Di sini juga terdapat areal untuk duduk bersantai sembari menikmati suasana sekitar. Tempat duduknya pun unik, terbuat dari batuan yang disusun menyerupai sofa pun dengan pot bunganya. Di tengah areal terdapat kolam, pengunjung dapat melihat-lihat ikan melalui jembatan yang ada di tengahnya.
Dulunya Kiai Mursyid adalah kepala Desa Bukal Rejo. Dengan rasa nasionalisme beliau mendirikan lima rumah ibadah ini saat isu toleransi beragama yang akhir akhir kala itu bermunculan. Pembangunan ini mengantarkan dan mengingatkan kita akan indahnya hidup berdampingan dengan perbedaan.