Malam hari yang dingin, sangat enak menyantap yang hangat dan berkuah. Misalnya saja wedang ronde. Di Malang, terdapat lokasi legendaris untuk menyantap ronde. Namanya adalah Ronde Titoni yang sangat populer dan hampir selalu ramai oleh pengunjung. Bahkan saking antrinya, penjualnya tidak kelihatan dari luar, lho. Wedang ronde memang merupakan pilihan yang sangat tepat disantap saat malam. Yuk kulik lebih lanjut mengenai Ronde Titoni ini.
1. Legendaris Sejak Tahun 1948
Ronde Titoni sudah berdiri sejak tahun 1948, jika dihitung-hitung sampai sekarang, usianya sudah mencapai 70 tahun di 2018 ini. Usaha ronde yang kini sudah terkenal ini awalnya dimulai oleh Almarhum Abdul Hadi yang memikul keliling dagangannya. Abdul Hadi kala itu menunggu makanannya di sekitaran kawasan Titoni. Maka dari itulah, disebut sebagai Ronde Titoni.
Sampai akhirnya di tahun 1985 yang lalu, ronde ini sudah tidak dipikul lagi. Ronde Titoni menetap dan pindah ke Jl. Zainal Arifin, Malang hingga saat ini. Meskipun sudah berganti lokasi, namanya tetap sama. Usaha ini sekarang diteruskan oleh Sugeng, anak dari sang pemilik.
3. Menu Andalan di Ronde Titoni
Seperti namanya, kuliner legendaris di Malang ini menyuguhkan menu utama ronde. Dan menu utama inilah yang jadi favorit banyak orang. Sugeng sebagai penerus usaha ronde, tetap mempertahankan resep warisan bapaknya. Setiap proses dan takaran yang digunakan sama seperti dahulu. Menu yang paling khas yakni rondenya yang terbuat dari bulatan tepung beras yang berisi gula.
4. Macam Ronde
Untuk macam rondenya ada dua jenis, satu ronde basah dan yang kedua adalah ronde kering. Bedanya, ronde basah disajikan dengan menggunakan kuah. Sementara itu untuk ronde kering, bulatan tepung berasnya dipadu atau dilumuri dengan bubuk kacang. Citarasanya sangat berbeda meskipun rondenya sama. Tidak hanya ronde saja yang menjadi andalan, angslenya juga turut menjadi favorit banyak orang. Sembari menikmati ronde ataupun angsle, kamu juga bisa mengudap roti goreng dan juga cakwe.
5. Harga Menu di Ronde Titoni
Buat kamu yang ingin mencicipi rasa melegenda dari kuliner ini, tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak. Untuk ronde kering dibanderol harga Rp10,000 saja. Sementara itu ronde basah, ronde campur, angsle dan kacang kuah hanya Rp8,000. Plus roti goreng dan juga cakwe adalah Rp3,000 saja. Harga tersebut berlaku per Juli 2018 ini.
Jika ingin menghangatkan tubuh dari udara malam di Malang yang mampu menusuk tulang, Ronde Titoni ini bisa menjadi kuliner yang dituju. Terutama buat kamu yang sedang berada di sekitaran Pasar Besar.