Yuk Solo Traveling ke Pulau Badi, Indahnya Makassar

Advertisement

Solo traveling adalah salah satu cara untuk berwisata sendirian tanpa ditemani orang lain. Namun kadang tak benar-benar single fighter ya Teman Traveler, bisa saja kalian menemukan kawan baru dalam perjalanan. Saya sendiri sering menjadi solo traveler, hanya perlu menanggung keperluan diri sendiri, tanpa perlu memikirkan atau menunggu orang lain. Contohnya saat berkunjung ke Pulau Badi, Makassar.

Kapal menuju di sekitar Pulau Badi (c) Muhammad Saadduddin Tenripada/Travelingyuk

Nah, kali ini saya akan menceritakan pengalaman solo traveling ke Pulau Badi yang merupakan bagian dari Kepulauan Spermonde di Kabupaten Pangkajekne Kepulauan. Badi sendiri statusnya berpenghuni dan bisa ditempuh sekitar 45 menit hingga sejam dari Makassar.

Transportasi dan Akomodasi

Rumah penduduk di sekitar Badi (c) Muhammad Saadduddin Tenripada/Travelingyuk

Sebelum sampai di Pulau Badi, Teman Traveler harus menuju Pelabuhan Paotere di Makassar. Dari sana kalian bisa menumpang perahu penyebrangan reguler yang tersedia antara pukul 08.00 hingga 11.00 dan siap melayani perjalanan setiap hari. Tarifnya cukup murah, hanya sekitar Rp20.000 per penyebrangan.

Soal penginapan, saya biasanya bermalam di rumah kapten kapal dengan tarif Rp60.000 per malam. Biaya tersebut sudah termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Biasanya menu yang disajikan adalah ikan segar dan cumi-cumi. Jika biayanya dirinci, Rp10.000 untuk sarapan, Rp15.000 untuk makan siang, Rp15.000 untuk makan malam, dan Rp20.000 untuk makan malam. Murah bukan?

Perjalanan Menuju Pulau

Anak kecil penghuni Badi (c) Muhammad Saadduddin Tenripada/Travelingyuk

Biasanya saya mengunjungi Pulau Badi di hari Sabtu dan baru pulang di hari Minggu. Asyiknya bepergian sendirian alias solo traveling, kita bisa membaur dengan masyarakat sekitar, bercengkrama, sekaligus berbagi pengalaman. Dengan cara ini biasanya saya mendapat rekomendasi tempat bagus.

Namun kala itu saya berangkat agak kesiangan, sekitar pukul 11.00. Untungnya ombak masih cukup bersabahat, meski sudah memasuki musim angin muson barat. Setelah perjalanan sekitar satu jam, saya akhirnya sampai di tujuan saat dhuhur atau sekitar pukul 12.00.

Begitu mendarat di Badi, saya sempat menunggu loading barang penumpang sebelum diantar ke rumah kapten kapal. Begitu sampai di tempat persinggahan tersebut, saya langsung disambut suasana kekeluargaan. Tuan rumah sudah menyiapkan suguhan teh manis hangat dan beberapa kue tradisional khas sekitar.

Tak pernah absen membawa peralatan snorkeling (c) Muhammad Saadduddin Tenripada/Travelingyuk

Badi memang selalu mempesona. Pemandangan pasir putihnya luar biasa dan spot diving-nya juga lumayan. Setelah makan siang, saya langsung memasang hammock di ujung dermaga sambil membawa alat-alat snorkeling. Saya tak pernah absen membawa peralatan tersebut untuk berjaga-jaga, siapa tahu ada rekan baru yang bisa ditemani turun.

Teman Baru Menyapa Laut

Snorkeling di perairan sekitar Badi (c) Muhammad Saadduddin Tenripada/Travelingyuk

Sambil menunggu saya sempat tidur siang sebentar. Kebetulan angin berhembus sepoi-sepoi, membuat mata terasa berat dan tak terasa saya sudah terbuai di alam mimpi. Beberapa saat berselang, saya dibuat terjaga ketika disapa teman-teman dari komunitas free diving. Mereka mengunjungi Pulau Badi sehari sebelum saya.

Tanpa buang waktu, mereka langsung mengajak saya untuk snorkeling bareng. Di sinilah asyiknya solo traveling. Saya bisa mendapat banyak kawan baru dalam menyapa indahnya laut. Seru dan tentunya sangat menyenangkan.

Itulah sedikit pengalaman saya kala ber-solo traveling ria di Pulau Badi. Wisata Makassar ini sangat tepat bagi Teman Traveler yang gemar menikmati suasana laut, apalagi menyelam dan snorkeling. Jadi tunggu apa lagi, segera rencanakan liburan kalian ke sini.

Advertisement
Tags
kontributor Makassar Travelingyuk wisata makassar
Share