Jogja seakan tak pernah habis akal untuk terus menarik minat wisatawan. Banyak wisata jogja yang disuguhkan, mulai dari Malioboro di tengah kota, Kalibiru, wisata buatan Jogjabay Water Park, hingga wisata alam Pantai Parangtritis. Semuanya selalu ramai dipadati pengunjung. Satu lagi yang wajib disambangi, Pantai Torohudan.
Kawasan pesisir Gunung Kidul hingga Kulonprogo membuat Jogja memiliki begitu banyak pantai indah. Sebut saja pantai berpasir putih seperti Drini dan Indrayanti, maupun pantai pasir hitam seperti Parangtritis dan Depok. Bahkan ada pantai yang dilengkapi pemecah ombak seperti Glagah.
Semuanya tak pernah menjemukan untuk dikunjungi. Belum lagi sederet pantai yang masih tersembunyi dan belum diketahui banyak orang, seperti Pantai Torohudan.
Akses Jauh dari Jalan
Tidak seperti kebanyakan pantai yang berlokasi dekat jalan raya atau tempat parkir, posisi Torohudan cukup tersembunyi. Untuk mencapai bibir pantai saja, setelah memarkir kendaraan pengunjung masih harus berjalan sejauh tujuh kilometer atau sekitar 15 menit.
Jangan harap menemui jalan beraspal. Teman Traveler hanya akan melihat jalan setapa berbatu. Sesekali kalian juga harus melewati tepian sawah atau ladang milik warga.
Pantai Mungil nan Sunyi
Torohudan bagaikan harta karun. Akses jalan yang tidak mudah seolah menyembunyikan keindahannya. Begitu saya sampai di bibir pantai, hanya terlihat satu-dua pasangan menikmati panorama sekitar.
Padahal jika diperhatikan, meski memiliki bibir pantai kecil, Torohudan dihiasi hamparan pasir putih halus yang sangat elok. Di sekitarnya terdapat area lumayan lapang bagi yang berminat mendirikan tenda dan bermalam di sini. Teman Traveler bisa beristirahat dengan tenang, deretan karang di sekitar pantai berfungsi memecah ombak dan melindungi dari ganasnya arus Samudera Hindia.
Tempat Memancing Lobster
Karang-karang tajam di sekitar pantai juga bermanfaat bagi ekosistem laut. Area ini menjadi tempat tinggal beberapa makhluk laut kecil, seperti udang atau ikan. Namun tak jarang juga ada lobster berukuran sebesar telapak tangan orang.
Fenomena ini kerap dimanfaatkan warga sekitar untuk memancing lobster. Jika sedang beruntung, Teman Traveler bisa melihat langsung cara memasang pancing lobster dan memanennya. Sangat menarik dan tentunya bakal jadi pengalaman liburan yang unik.
Biru Langit dan Air Laut yang Paripurna
Jika datang kala hari sedang cerah, Pantai Torohudan akan sajikan perpaduan biru langit dan air laut yang sempurna. Suara deburan ombak menghantam karang akan membuat segala penat hilang seketika.
Menuju Torohudan
Lantaran belum jadi tujuan utama wisatawan, Teman Traveler takkan menemukan banyak tanda atau rambu petunjuk arah menuju Torohudan. Kawasannnya juga belum dijangkau sinyal telepon selular, membuat aplikasi peta mungkin tidak bisa bekerja sempurna.
Jika hal-hal tersebut tak menyurutkan niat mengunjungi Torohudan, Teman Traveler bisa ambil rute menuju Pantai Parangtritis. Berikutnya, terus naik ke Gunung Kidul dan lanjutkan ke arah Pantai Ngrenehan. Terus pacu kendaraan ke timur hingga kalian menemukan plang kecil bertuliskan Pantai Torohudan.
Tips Mengunjungi Torohudan
Ada beberapa tips untuk Teman Traveler yang ingin berlibur ke Pantai Torohudan. Pertama, sebaiknya kalian menggunakan sepeda motor. Akses jalan menuju ke tempat parkir lumayan susah dan sempit. Hanya memungkinkan dilewati kendaraan roda dua.
Kedua, jangan lupa menggunakan alas kaki nyaman. Teman Traveler bakal berjalan cukup jauh sebelum bisa sampai bibir pantai. Jalanannya juga berbatu, bisa menyebabkan kaki keselo.
Tips ketiga adalah persiapkan logistik makanan dan minuman sebelumnya. Kalian takkan menemukan warung di sekitar pantai. Persiapkan bekal sejak awal agar kalian tak sampai kelaparan dan kehausan.
Terakhir, kenakanlah topi untuk melindungi dari sengatan panas matahari. Selain itu, topi dengan desain lucu dan menarik juga bisa mempercantik pose Teman Traveler ketika sedang berfoto bukan?
Itulah sekilas ulasan mengenai indahnya Pantai Torohudan di Jogjakarta. Bagaimana Teman Traveler, tertarik mengunjungi salah satu destinasi tersembunyi di Kota Gudeg ini?