Nikmati Suasana Tradisional di Pasar Kumandang

Advertisement

Teman Traveler pasti sudah tidak asing dengan Wonosobo bukan? Salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Tengah ini memiliki segudang tempat wisata, salah satunya yang akan dibahas kali ini adalah Pasar Kumandang. Ada apa dengan pasar ini? Kenapa bisa menjadi objek wisata? Simak ulasannya berikut!

Nuasana Tradisional yang Sangat Kental di Pasar Kumandang

img_20190910_wa0014_d5L.jpg
Pasar Kumandang (c) Tri Haryanto Je/Travelingyuk

Begitu masuk pasar, kalian akan disambut nuansa tradisional yang sangat kental. Ini karena letaknya yang terletak di tengah hutan. Selain itu, material yang digunakan untuk membangun bedak-bedak pasar juga terbuat dari bahan yang berasal dari alam, misalkan saja kayu dan bambu.

img_20190910_wa0018_U9v.jpg
Mainan traditional di Pasar Kumandang (c) Tri Haryanto Je/Travelingyuk

Di sini, kalian juga akan melihat para pedagang menggunakan pakaian tradisional Jawa seperti kebaya, jarik, ataupun kain lurik. Ditambah dengan adanya mainan tradisional untuk anak-anak seperti ayunan, kuda-kudaan, dan egrang semakin menambah daya tarik kawasan ini.

Mencicip Jajanan Tradisional

img_20190910_wa0008_WHy.jpg
Mencicip jajanan yang ada di Pasar Kumandang via Instagram/kharismanurkhasanah

Tidak kalah unik, jajanan yang dijual di sini juga bertemakan tempo dulu. Beberapa di antaranya bahkan sudah jarang ditemukan, contohnya saja tempe kemul, cenil lupis, tiwul, wajik, dan bubur candil. Nah, bagi Teman Traveler yang bukan asli Wonosobo, maka wajib hukumnya untuk mencicip tempe kemul yang merupakan cemilan khas kota ini.

Transaksi Tradisional di Pasar Kumandang

img_20190910_wa0020_s3n.jpg
Pasar Lawas Kumandang (c) Tri Haryanto Je/Travelingyuk

Jika zaman sekarang, orang berlomba-lomba melakukan transaksi jual beli secara online, lain halnya dengan pasar ini. Selain menggunakan cara konvensional, alat tukar yang dipakai adalah kepingan bambu.

Jadi sebelum berbelanja, Teman Traveler harus menukarkan uang biasa dengan kepingan bambu di dekat pintu masuk. Satu keping bambu sama dengan Rp2.000. Selain itu, wisatawan juga harus menggunakan bahasa Jawa saat bertransaksi. Hal ini diterapkan untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak kalah dengan bahasa asing.

Mengusung Konsep Zero Plastic

img_20190910_wa0005_U1K.jpg
Mengusung Konsep Zero Plastik via Instagram/dilah_1301

Selain mengusung konsep tradisional dan kembali ke alam, pasar ini juga mengusung konsep zero plastic. Teman Traveler tidak akan menemukan plastik sebagai kemasan produk karena para pedagang menggunakan wadah tradisional yang pastinya ramah lingkungan. Contohnya antara lain seperti batok kelapa, anyaman bambu, daun pisang, dan kendi. Begitu pula hiasan yang digunakan untuk spot foto, tidak ada yang berbahan plastik. 

Terdapat Panggung Hiburan khusus Pengunjung Pasar Kumandang

img_20190910_wa0019_lOA.jpg
Keramaian Pasar di Tengah Hutan (c) Tri Haryanto Je/Travelingyuk

Teman Traveler tak hanya bisa menikmati jajanan tradisional disini, namun juga bisa menikmati berbagai hiburan khas dari masyarakat setempat. Hiburan tersebut di antaranya adalah tari khas Wonosobo, gamelan, nyanyian Jawa, dan sebagainya. Teman Traveler pasti bakal betah di sini!

Demikian keunikan-keunikan yang terdapat di Pasar Kumandang. Tertarik? Ayo agendakan akhir pekanmu di pasar tradisional yang terletak di Dusun Bongkotan, Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Wonosobo ini! Akses jalannya cukup mudah dan dekat dengan jalan raya, jadi tak ada alasan untuk menunda kunjungan kalian!

Advertisement
Tags
kontributor pasar kumandang Travelingyuk Wonosobo
Share