Monumen Kapal Selam, Warisan Senjata Maritim di Masa Lalu

Advertisement

Tak hanya sebagai kota pahlawan, Surabaya juga dikenal dengan pusat peradaban maritim Indonesia Timur. Oleh karenanya, Surabaya memiliki beberapa destinasi yang berhubungan dengan kelautan. Salah satunya adalah Monumen Kapal Selam (Monkasel). Mau tahu di mana dan ada apa saja di Monkasel?, yuk kita bahas satu persatu.

1. Lokasi Dan Tiket Masuk

monumen kapal selam
Bagian depan menuju monumen (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Monumen satu ini berlokasi di Jl. Pemuda No. 39, Embong Kaliasin Kecamatan Genteng. Atau lebih tepatnya berada di sebelah Plaza Surabaya dan di tepi Kali Mas. Kita bisa menempatkan kendaraan di area parkir Plaza Surabaya dan masuk ke Monkasel dengan dikenakan biaya sebesar Rp15.000 per orang.

2. Jalan-Jalan di Halaman Monkasel

monumen kapal selam
Tangga menuju monumen (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Masuk ke area wisata Monkasel memang tidak banyak yang bisa kita temukan, selain pelataran dengan beberapa bunga yang tertata cukup rapi di tengahnya. Selebihnya hanya tedapat beberapa tempat duduk di sisi-sisi halaman Monkasel ini. Tapi kita bisa membaca papan keterangan yang tertera di depan Kapal Selam berisi data-data serta keterangan lengkap mengenai kapal selam.

3. Isi Kapal Selam yang Menakjubkan

monumen kapal selam
Bagian luar kapal selam (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Kapal selam yang ada di sini bernama Pasopati dengan nomor lambung 410. Di dalamnya banyak sekali ruangan-ruangan yang bisa dijelajahi. Seperti ruangan berisi torpedo bagian depan. Torpedo ini berfungsi sebagai alat persenjataan dari kapal selam saat ada musuh yang menyerang.

monumen kapal selam
Ruang torpedo depan (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Lalu, ada juga ruangan khusus komandan kapal selam. Di sana, terdapat beberapa pajangan foto-foto komandan yang pernah memimpin kapal selam Pasopati 410. Selain itu, ada juga barak yang merupakan tempat tidur komandan dan awak kapal lainnya.

monumen kapal selam
Ruangan komandan (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Beranjak ke ruangan ketiga, kita akan menemui peralatan kendali. Mulai dari kendali arah, kecepatan, dan pengendali lainnya. Kemudian, ada juga sebuah alat pengintai untuk melihat keadaan di permukaan air laut.

Tempat pengendalian kapal (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Tepat setelah ruang kendali kapal selam, kita akan menemukan ruangan dengan banyak sekali barak bertingkat di sisi kanan dan kirinya. Ruangan ini adalah tempat khusus anak buah kapal atau biasa disebut ABK. 

Ruang anak buah kapal (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Berada terpisah 1 ruangan dari ruang pengendalian, di ruang kelima kita bisa menemukan ruang mesin. Di sini kita juga bisa menemukan beberapa peralatan kelistrikan yang mengatur seluruh kapal selam.

Ruang mesin dan kelistrikan (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Kemudian di ruangan terakhir, kalian bisa menemukan torpedo buritan yang berada di bagian ekor kapal selam. Fungsinya sama dengan torpedo yang ada di bagian depan, yaitu senjata untuk menghalau musuh.

Torpedo buritan (c) Welly Handoko/Travelingyuk

4. Bisa Menyaksikan Video Dokumenter

Ruang video dokumenter (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Keluar dari dalam kapal selam, kita bisa berjalan ke arah bagian belakang kapal selam. Tepatnya di sebuah ruangan bernama Video Rama. Di ruangan ini kita akan diperlihatkan sebuah video dokumenter tentang dunia Angkatan Laut dan juga perjalanan Kapal Selam Pasopati 410 dari masa-masa kejayaannya sampai akhirnya dijadikan sebuah monumen.

5. Bisa Bersantai Memandang Kali Mas

Kali Mas (c) Welly Handoko/Travelingyuk

Untuk yang sudah lelah dan bosan berkeliling area Monkasel, kalian bisa menyempatkan diri untuk sekedar duduk-duduk di area tepian Kali Mas yang memang sudah disediakan oleh pengelola. Selain duduk, kalian juga bisa menikmati makanan ringan atau minuman yang dapat dibeli di cafetaria dekat tempat ini. 

Itulah Monumen Kapal Selam yang berada di Surabaya. Di sana kalian tak hanya jalan-jalan, tapi juga belajar tentang kapal selam. Bagaimana, tertarik untuk mengunjunginya?

Advertisement
Tags
Indonesia Jawa Timur kontributor monumen kapal selam Surabaya Wisata
Share