Masjid KH Bedjo Darmoleksono, Kembaran Masjid Cheng Ho di Malang

Advertisement

Dilihat dari luar Masjid KH Bedjo Darmoleksono memang kelihatan tak biasa. Model bangunannya unik, warnanya pun khas. Merah, corak yang identik dengan arsitektur Tionghoa. Atapnya bersusun, meruncing dan dihiasi corak emas.

Kemungkinan besar Masjid KH Bedjo Darmoleksono adalah satu-satunya masjid di Malang yang arsitekturnya sangat dipengaruhi gaya Tiongkok. Bisa dikatakan ala-ala Masjid Cheng Ho.

Kembaran Masjid Cheng Ho

Masjid bergaya Tiongkok (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Masjid KH Bedjo Dermoleksono berlokasi di salah satu sudut area Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang, tepatnya di Jalan Tlogomas no 45, Landungsari. Tak salah jika arsitekturnya mirip bangunan Tiongkok, sebab pembangunan masjid ini terinspirasi Masjid Cheng Ho di Pasuruan.

Penampakan masjid di malam hari (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Meski berada di dalam area rumah sakit, jamaah masjid ini lumayan banyak. Selain para karyawan, keluarga pasien, musafir, dan warga sekitar juga kerap menunaikan ibadah di sini. Apalagi memasuki Ramadan seperti sekarang, para jamaah makin ramai berdatangan.

Mirip Bangunan Khas Tiongkok

Jembatan menuju basecamp (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Masjid berlantai tiga ini mulai dibangun pada 2009. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Mendikbud Prof Dr Bambang Sudibyo. Namun baru benar-benar dipakai sebagai tempat ibadah sejak September 2010 silam.

Ruang utama masjid (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Lantai dasar digunakan untuk TPQ dan wudhu. Sementara lantai satu dan dua dipergunakan masing-masing untuk tempat sholat jamaah pria serta wanita.

Pintu masuk mesjid yang unik (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Siapapun yang pertama melihat bakal setuju jika masjid ini disebut unik. Secara fisik bentuknya mirip bangunan khas Tiongkok, dengan paduan warna merah dan keemasan yang mencolok. Merah diyakini melambangkan kejayaan, sementara emas menggambarkan kemuliaan.

Kaligrafi di dinding masjid (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Uniknya, bagian dalam masjid justru didominasi warna hijau. Corak tersebut memang identik dengan Islam. Meski demikian, beberapa bagian interior masih kental dengan nuansa Tiongkok.

Pintunya dibentuk melengkung (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Pintu masuk sengaja dibuat melengkung, dengan hiasan pernik keemasan. Karpet dan sajadahnya dipilih warna merah, tampak apik berpadu dengan dinding hijau. Di sisi kiri dan kanan terdapat kaligrafi bercorak merah, hijau, sedikit keemasan. Sementara langit-langit masjid tampak begitu unik dengan desain artistik.

Langit-langit masjid (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk
Lantai dua untuk jamaah wanita (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Uniknya lagi, meski masjid ini ‘menumpang’ lahan Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang, keberadaannya justru mendahului bangunan rumah sakit itu sendiri. Hal ini sepertinya sebagai simbol bahwa semua kegiatan di sini berpusat pada aktivitas kerohanian. Keren ya, Teman Traveler?

Bedjo Dermoleksono, Kyai yang Disegani

Takmir masjid (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Lantas siapa KH Bedjo Dermoleksono, yang namanya diabadikan sebagai nama masjid ini? Usut punya usut, beliau ternyata termasuk salah satu kyai yang sangat disegani di Malang. Lahir dengan nama Muhammad Bedjo pada 1906, beliau merupakan mubalig mumpuni.

Aktivitas kesehariannya adalah berdakwah dari satu masjid ke masjid lain. Bahkan ia sampai masuk ke lingkungan sekolah, kampus, serta melakukan ceramah di radio dan media lainnya.

Kyai Bedjo sangat tegas dan berilmu agama sangat tinggi. Beliau tak pernah lelah mensyiarkan ilmu fiqih dan aqidah. Sang kyai juga santun dan lugas dalam membimbing para muridnya. Menurut takmir masjid, Zainul Khatim, hal tersebut membuat semua pengikutnya punya wawasan baik soal agama.

Itulah sedikit pengalaman saya berkunjung ke Masjid KH Bedjo Dermoleksono. Bagaimana Teman Traveler, tertarik mampir ke masjid berarsitektur ala Tiongkok ini? Jangan lupa sempatkan jika kalian sedang jalan-jalan di Malang ya.

Advertisement
Tags
kontributor Malang Travelingyuk wisata malang
Share