Belum sempurna rasanya melancong ke Semarang tanpa mencicipi kuliner khasnya. Salah satu yang wajib dicoba di Kota Atlas adalah Loenpia Mbak Lien. Menempati salah satu gang kecil di ruas Jalan Pemuda, tempat ini sudah eksis selama hampir sembilan dekade. Seperti apa istimewanya? Yuk, simak ulasan berikut.
Generasi Ketiga

Merunut sejarahnya, Mbak Lien merupakan generasi ketiga dari pasangan keturunan Tionghoa-Jawa bernama Tjoa Thay Joe dan Mbok Wasih. Mereka konon adalah yang pertama membuat lumpia di Semarang pada zaman kolonial Belanda, sekitar tahun 1870.
Jika melihat dari informasi yang tertera di dinding kedai, Mbak Lien sudah mulai berjualan loenpia sejak 1930. Wah, cukup legendaris ya Teman Traveler.
Kedai Mungil di Dalam Gang Kecil

Untuk menuju di Kedai Loenpia Mbak Lien, Teman Traveler perlu berjalan kaki lebih dulu sejauh kurang lebih 15 meter dari ruas Jalan Pemuda. Berikutnya kalian wajib masuk gang kecil bernama Grajen. Meski agak masuk dari jalan raya besar, tempat ini jarang nampak sepi pembeli.

Buka tiap hari antara pukul 08.30-21.30, kedai mungil ini dihiasi interior dengan nuansa modern. Pengunjung bisa memilih duduk di dalam kedai maupun di teras. Jika suasananya sedang ramai, bukan tak mungkin suasana di sini bakal terasa sedikit lebih gerah. Teman Traveler juga harus sabar antre karena loenpia ini benar-benar legendaris dan banyak peminatnya.

Selain loenpia, kedai ini juga sediakan beragam oleh-oleh khas Semarang seperti bandeng presto, wingko babat, dan aneka camilan. Teman Traveler bisa borong sekalian deh.
Lumpia Basah dan Goreng

Lumpia umumnya disajikan dengan isian yang terdiri dari rebung, suwiran ayam, udang, serta telur. Semua dibalut kulit lumpia dari tepung. Paduan serupa juga akan Teman Traveler temukan di Loenpia Mbak Lien. Di sini kalian bisa pesan loenpia basah maupun goreng. Tinggal pilih sesuai selera, semuanya sama-sama enak kok.

Seporsi lumpia basah maupun goreng di sini dibanderol Rp16.000 per biji. Masing-masing dihidangkan dalam tiga atau empat potongan. Sebagai pelengkap, disediakan pula tiga jenis saus. Teman Traveler bisa pilih saus yang terdiri dari tepung pati, bawang putih, dan kecap; serta saus acar bawang putih maupun mustard.
Kedai ini juga masih sediakan pelengkap lain berupa daun bawang muda, acar mentimun, dan cabai rawit hijau. Hayo, Teman Traveler doyan yang mana?
Manis dan Gurih

Satu hal yang paling saya suka dari Loenpia Mbak Lien adalah ukurannya besar, dengan isian padat. Penyajiannya pun rapi, tampak dari gulungan kulit lumpianya.
Soal rasa, tentu tak perlu diragukan lagi. Dengan resep rahasia yang andalannya, cita rasa manis dan gurih terasa kuat dalam setiap gigitan. Irisan rebungnya sama sekali tidak berbau. Aromanya terasa nikmat, bikin nggak pengin berhenti mengunyah.
Mbak Lien Ekspres

Jika ingin hemat waktu untuk membeli Loenpia Mbak Lien sebagai oleh-oleh, Teman Traveler bisa mampir ke gerai Mbak Lien Ekspress yang berada di mulut Gang Grajen. Pelayanan di sini lebih cepat karena pengunjung hanya beli untuk dibawa pulang.
Sekedar informasi, Loenpia Mbak Lien tahan hingga 36 jam pada suhu ruangan. Aman banget kalau mau dibawa keluar kota atau bahkan luar negeri.
Itulah sedikit ulasan mengenai Loenpia Mbak Lien. Sekali mencoba, dijamin bakal kangen ingin liburan ke Semarang lagi. Jangan sampai tidak mampir ya Teman Traveler.