4D3N Puas Jalan-Jalan Murah ala Backpacker di Makassar

Advertisement

Makassar merupakan kota yang seru diulik untuk berlibur. Banyak sekali tempat-tempat bersejarah serta makanan enaknya yang wajib untuk dicicipi. Untuk Teman Traveler yang ingin berlibur hemat ala backpacker pun tidak perlu takut akan biaya yg akan dikeluarkan di sini, tidak akan membuat kantong jebol. Berikut merupakan itinerary perjalanan 4 hari 3 malam di ibu kota wilayah Sulawesi Selatan.

Day 1
Jakarta – Makassar – Bulukumba (Rp1.650.000)

Perjalanan berawal dari Jakarta menggunakan pesawat, tiket pergi ke Makassar sekitar Rp1.400.000 sekali terbang. Pukul 08.00 mulai lepas landas dan pukul 11.30 sampai di bandara Internasional Hasanuddin pukul 11.30. Dilanjutkan peergi ke bulukumba menggunakan bis dengan harga sekitar Rp128.000 per orang, perjalanan sekitar 4 jam.

Pantai Bira (Rp10.000)

Pantai Bira via stutterstock

Sampai sekitar jam 4 sore, kemudian cek in di hotel yang berada di sekitar pantai Bira. Di sana banyak sekali penginapan murah dengan harga Rp100.000-Rp400.000 per malam. Di sore hari yang indah, Teman Traveler bisa menikmati matahari terbenam. Dengan tiket masuk Rp10.000 sudah bisa berjalan-jalan di pinggir pantai yang menakjubkan ini sambil melepas lelah setelah perjalanan panjang.

Day 2
Island Hopping (Rp1.500.000)

Liburan hari ke dua ini, sebaiknya dimulai pagi hari pukul 06.30 agar lebih puas. Island Hopping ini terdiri dari dua pantai indah yang memiliki air bening, pasir yang putih dan halus. Yaitu, Pulau Kambing dan Pulau Lihukang. Cara untuk kesana yaitu menyewa perahu dengan harga Rp1.500.000, bisa muat sampai 7 orang, sudah dengan nahkoda dan alat snorkelingnya.

Pulau Kambing

Pulau Kambing via shutterstock

Dimulai dari dermaga Tanjung Bira menuju ke Pulau Kambing sekitar 45 menit. Pulau kambing ini memiliki keindahan bawah laut yang tidak kalah dengan tempat lain. Air jernih dan pasir putih serta batu-batu karang indah bisa ditemui di sini.

Pulau Lihukang

Pulau Lihukang via shutterstock

Selanjutnya menuju Pulau Lihukang, 15 menit perjalanan. Di sini Teman Traveler bisa snorkeling. Batu karang, air jernih dan tenang sangat cocok untuk berfoto di bawah laut dengan pemandangan terumbu dan ikan-ikan kecil. Jika beruntung, Teman Traveler bisa menemukan penyu juga di sini.

Pukul 11.00 selesai menikmati perjalanan island hopping. Teman Traveler mandi, bersih-bersih dan makan siang, kemudian di lanjutkan dengan perjalanan ke Panrang Luhu untuk mengunjungi Phinisi Village.

Melihat Pembuatan Phinisi

Di Pantai Panrang Luhu ini ada sebuah desa pembuat Phinisi. Phinisi merupakan perahu tradisonal masyarakat Bugis Makassar. Di sini, Teman Traveler bisa melihat warga sekitar membuat perahu ini dari tahap awal sampai akhir siap untuk berlayar. Selain itu, terdapat toko-toko yang menjual pernak-pernik khas yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Pembuatan Perahu Phinisi via shutterstock

Setelah Puas Menjalejah Bulukumba dengan pulau-pulau kecil indah dan melihat pembuatan perahu Phinisi, saatnya melanjutkan perjalanan menuju ke Tana Toraja.

Bulukumba-Makassar-Tana Toraja

Perjalanan ke Tana Toraja dari Makassar memakan waktu sekitar 4 jam memakai bus Rp128.000 per orang. Kemudian istirahat makan malam di Makassar, dengan menu seafood andalan kota pesisir ini. Perjalanan selanjutnya menggunakan mobil travel sekitar Rp600.000 per mobil yang bisa diisi sampai 6 orang, memakan waktu sekitar 9 jam untuk sampai di Tana Toraja.

Seafood via shutterstock

Day 3
Menjelajah Tana Toraja

Teman Traveler akan sampai di Toraja pagi hari sekitar jam 6 pagi. Lebih mudah menjelajahi berbagai tempat di sini menggunakan mobil pribadi, karena kendaraan umum sangat jarang di temui. Hari ketiga ini Teman Traveler akan menghabiskan waktu satu hari untuk mengunjungi 6 tempat yang berbeda.

Ke’te Kesu

Ke’te Kesu via shutterstock

Merupakan desa tradisional eksentrik. Di sini Teman Traveler bisa melihat keunikan budaya dan tradisi masyarakat sekitar. Hal yang menarik adalah, di sana sangat menjunjung tinggi kematian. Karena tradisinya melakukan ritual upacara kematian mewah, kuburan yang mengantung dan situs pemakaman yang di dekorasi.

Pallawa

Tongkongan via instagram @tourmakassartoraja

Merupakan desa adat yang memiliki tradisi kanibal. Yang mana, jika ada perak antar desa, yang menjadi korban dagingnya akan di makan dan darahnya diminum. Indahnya di sini adalah rumah, atau tongkongan yang jumlahnya ada 11. Usianya yang sudah ratusan tahun dan bangunannya yang unik sangat sayang di lewatkan.

Londa

Londa via shutterstock

Objek wisata tempat makam goa yang berada di sebuah bukit, di dalamnya juga berisi peti mati, tulang dan tengkorak jenazah yang sudah berusia ratusan tahun. Ada juga barisan patung-patung yang dikenal dengan nama Tau-tau, terbuat dari jenazah yang dimakamkan di lokasi tersebut.

Batu Tumonga

Batu tumonga via shutterstock

Batu Tumonga ini berada di kaki Gunung Sasean. Kota ini adalah yang terindah di kabupaten, karena dari sini bisa melihat jajaran rumah tongkongan dari atas, sunset yang menawan juga lampu kota yang sangat indah di malam hari. Selain itu disini juga ditemukan tebing dengan lubang untuk mayat dan sering dilakukan upacara pemakaman dalam skala besar.

Bori Parinding

Bori parinding via shutterstock

Adalah kompleks kuburan liang batu dan rante atau tempat upacara kematian Rambu Solo. Tempat ini tercatat sebagai situs cagar budaya di tahun 2010. Tidak semua orang bisa di kuburkan di sini dan mendirikan batu besar dengan nama Simbuang ini, hanya kaum bangsawanlah yang bisa melakukannya karena pembuatan simbuang ini merupakan upacara kematian tingkat tertinggi.

Makan Malam di Rantepao

Pong Buri via instagram @ronald.moge

Rantepao merupakan ibu kota Toraja utara. Di sini, ada sebuah makanan khas yang wajib di coba, yaitu Pong Buri, yaitu nasi campur yang di bumbui khusus dari Toraja. Perlu di ingat, makanan ini ada yang haram juga, jadi pastikan selalu menanyakan pada penjualnya ya. Harganya pun murah sekitar Rp45.000 per porsinya sudah sangat puas dan kenyang.

Day 4
Sarapan Coto Makassar (Rp35.000)

Di hari ke empat ini, Teman Traveler kembali ke kota Makassar untuk bersiap pulang. Perjalanan dari Rantepao ke Makassar sekitar 6 jam, masih menggunakan mobil travel yang di sewa.

Coto Makassar via shutterstock

Kurang lengkap jika datang ke Makassar tapi belum mencoba coto Makassar yang lezat ini. Terbuat dari jeroan sapi yang direbus dalam waktu yang lama, kemudian dicampur dengan daging sapi yang dipotong kecil-kecil dan dimasak berkuah dengan bumbu yang diracik secara khusus.

Pantai Losari

Pantai Losari via shutterstock

Pantai yang indah ini ada di pusat kota Makassar. Yang menarik disini adalah fasilitasnya yang lengkap, bersih, juga ada bangunan unik dan tinggi di tengahnya. Sangat cocok sekali untuk bersantai di pinggir pantai sambil memakan camilan. Untuk masuk ke sini tidak dipungut biaya.

Fort Rotterdam

Fort Rotterdam via shutterstock

Di dekat pantai Losari ada sebuah benteng yang sering juga disebut Benteng Ujung Pandang. Ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1545. Yang menarik di sini adalah adanya batu besar yang bentuknya mirip dengan seekor penyu yang merangkak turun ke lautan.

Pusat Oleh-oleh

Otak-otak ikan via instagram @sherryfreddy

Belum lengkap rasanya jika pergi dan tidak membeli oleh-oleh khas dari daerah ini. Di sepanjang jalan Somba Opu, Teman Traveler bisa mencari dan membeli cindera mata. Jangan lupa juga untuk membawa pulang otak-otak ikan khas Makassar yang sangat Lezat.

Perjalanan 4 hari 3 malam di Makassar selesai dan kembali menjalankan rutinitas sehari-hari. Bagaimana? seru bukan? Jadwalkan liburan Teman Traveler ke Makassar ya!

Advertisement
Tags
itinerary makassar Wisata Budaya Wisata Kuliner wisata makassar Wisata Murah
Share