Rekomendasi Kuliner Bali Anti Mainstream, Enak Tapi Jarang Dicoba!

Advertisement

Hai Teman Traveler, jalan-jalan tanpa cicipi kuliner khas setempat tentu terasa kurang memuaskan, bukan? Jika sedang menjelajah wisata Bali, mungkin kebanyakan dari kalian langsung terpikir untuk menjajal nikmatnya Ayam Betutu, Bebek Bengil, maupun Sate Languan. Padahal sebenarnya masih ada banyak lho kuliner Bali anti mainstream namun enak di lidah dan perut.

Penasaran? Berikut ini adalah empat kuliner Bali anti-mainstream yang tak hanya enak, namun juga murah dan halal. Pastinya wajib dijajal jika Teman Traveler sedang jalan-jalan di sekitaran Pulau Dewata.

Bulung

lrm_export_8657645512269_20190811_122346237_5Q5.jpeg
Bulung (c) Putu Rima/Travelingyuk

Bulung terbuat dari rumput laut, jenisnya ada dua yakni bulung rambut berwarna putih dan bulung buni/boni yang hadir dengan corak hijau. Makanan khas Bali ini umumnya disajikan bersama racikan bumbu dari cabai, garam, gula, terasi, dan air jeruk limau. Setelah itu semua bahan bakal disiram kuah pindang. Sebagai pelengkap, bulung akan diberi parutan kelapa dan kacang atau kedelai goreng.

Selain enak di lidah, bulung juga menyehatkan karena rumput laut mengandung banyak nutrisi. Mulai dari natrium, kalium, kalsium, zat besi, dan berbagai vitamin seperti A, C, D, B6 dan B12!

Rujak Kuah Pindang

kuliner bali anti mainstream
Rujak Kuah Pindang (c) Putu Rima/Travelingyuk

Rujak kuah pindang merupakan kombinasi buah-buahan segar dan kuah unik. Bahan yang biasa digunakan antara lain mentimun, jambu, pepaya, mangga, bengkuang, dan kedondong. Kuahnya dibuat dari racikan cabai, garam, dan terasi, yang kemudian dicampur kaldu ikan. Jangan salah, cita rasanya benar-benar lengkap, lho. Dalam satu suapan Teman Traveler bakal mendapat sensasi pedas, asin, asam, segar, dan umami sekaligus!

Plecing Basa Tomat

lrm_export_110937894218650_20190807_140732784_tmM.jpeg
Plecing Basa Tomat (c) Putu Rima/Travelingyuk

Plecing basa tomat sebenarnya sudah cukup umum di kalangan masyarakat Indonesia. Bahan utamanya merupakan sayur-sayuran seperti kangkung dan tauge rebus, disajikan segar bersama racikan sambal dari cabai, garam, terasi, dan tomat. Sebagai pelengkap, ditambahkan tetesan jeruk limau.

Satu hal yang bikin plecing basa tomat terasa beda dari masakan sejenis adalah sambalnya yang lebih encer. Selain itu rasanya hampir mirip kuah pindang, dengan dominan cita rasa tomat yang pedas. Ini nih, yang bikin hidangan satu ini jadi terasa nagih!

Tape Ijo dan Jaja Uli

kuliner bali anti mainstream
Tape Ijo dan Jaja Uli (c) Putu Rima/Travelingyuk

Umumnya tape dibuat dari ketela pohon, namun tape ijo justru terbuat dari ketan. Uniknya lagi, sajian ini biasanya hadir bersama jaja uli, kue tradisional Bali dari ketan dan tepung beras, sebagai pelengkap.

Tape ijo dan jaja uli sering ditemukan menjelang perayaan Galungan. Selain dijadikan sebagai makanan, dua jajanan ini juga kerap menjadi bagian dari banten atau upacara umat Hindu di Pulau Dewata. Menarik ya?

Bagaimana Teman Traveler, sudah tahu kan deretan kuliner Bali anti-mainstream yang wajib dicoba? Jadi lain kali saat kalian mampir ke Pulau Dewata, jangan lupa mencicipi deretan sajian di atas ya. Selamat mencoba!

Advertisement
Tags
Bali Indonesia kontributor kuliner bali kuliner bali anti-mainstream Kulliner Travelingyuk
Share