Keindahan di balik Jalur Pendakian Semeru yang Tersembunyi

Advertisement

Gunung semeru merupakan salah satu gunung populer dikalangan pendaki. Menjadi suatu kebanggaan sendiri jika pendaki sudah menjamahkan kaki dipuncak tertinggi di Pulau Jawa. Tak heran pendaki dari ujung Indonesia pun datang hanya untuk menaklukkan gunung tersebut.

Gunung Semeru di lihat dari shelter Kalimati via pinterest @AdriNugroho

Keindahanmya sudah tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari basecamp, lereng-lereng, hingga puncaknya, pendaki akan disuguhi oleh jajaran kemegahan alam. Mulai dari Ranu Pane, Tebing Watu Rejeng, Ranu Kumbolo, sabana oro oro ombo, hingga puncak Mahameru.

Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 3.676 meter diatas permukaan laut, Gunung semeru menjadi salah satu dari sevent summit Indonesia, dan menjadikan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Secara teritori gunung Semeru berada di wilayah kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Area hutan dan gunung masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Ranukumbolo salah satu shelter terbaik di jalur pendakian Semeru via instagram@arif_f5

Untuk mencapai puncak Mahameru sebenarnya memiliki dua jalur. Jalur Ranu Pane Watu Rejeng adalah jalur yang dipatenkan untuk menuju Ranu Kumbolo. dan Jalur lain adalah via Ayek ayek.

Jalur Ayek ayek memang tergolong jalur tercepat menuju Ranu Kumbolo. Tapi medan jalur yang ekstrim membuat pengelola tidak memperbolehkan pendakian melewati jalur Ayek Ayek.

Berbunganya rerumputan di sabana Ayek Ayek via instagram @Arif_F5

Sejatinya, Ayek ayek adalah nama sebuah gunung yang puncaknya memiliki ketinggian 2.819 mdpl yang bersebelahan langsung dengan Ranu Kumbolo. Keduanya hanya dipisahkan oleh padang sabana bernama Ayek ayek. Sebuah sabana yang sangat luas dan mengagumkan ditumbuhi ilalang khas tanah Jawa, sungguh indah.

Bahkan menurut beberapa pendaki yang pernah melintas dijalur ini menyatakan sabana Ayek ayek lebih indah dari Oro oro Ombo. Betapa tidak, sabana yang luas dikelilingi oleh tebing tebing kokoh bercampur dengan pemandangan perbukitan dimana perpaduan rumput ilalang dengan pinus cemara menjadikan khas gambaran dari Ayek ayek.

Perpaduan sabana dengan hutan cemara khas Ayek ayek via instagram@arif_f5

Bila kamu memutuskan untuk mendaki melewati jalur Ayek ayek, maka kamu harus siap dengan jalur yang nanjak tiada ujung. Jalur ekstrim melintasi tebing dan jurang membuat tenaga nafas pendaki terkuras lebih cepat. Selain itu sebagai habitat bahkan jalur lintas hewan liar karnivora, seperti macam kumbang. Karena tracking yang tersedia dijalur ayek ayek sangatlah terjal dan berbahaya, pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tidak menganjurkan pendaki melewati jalur tersebut, bahkan melarangnya.

ayek ayek
Puncak Ayek ayek, salah satu jalur paling terjal di Semeru via instagram @novianafahirasa

Lantas kenapa penulis menuliskan tentang perjalanan via Ayek ayek ? Terlebih sebagai pengetahuan saja tentang adanya surga dunia yang sejatinya akan selalu tersembunyi. Tidak bermaksud mempromosikan atau menganjurkan para pendaki agar mendaki gunung Semeru lewat jalur Ayek-Ayek.

Jalur ini pada mulanya dilalui hanya untuk para porter. Mereka adalah penduduk lokal yang mengenali betul tentang seluk beluk jalur tersebut. Jalur Ayek ayek memang jalur terpendek menuju Ranukumbolo. Bila kamu melewati Watu Rejeng waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 5 sampai 6 jam. Tetapi saat kamu melewati Ayek ayek, cukup 3 setengah jam saja kamu sudah sampai di Ranu Kumbolo.

Advertisement
Tags
wisata malang
Share