Bromo bukan hanya sekedar lokasi berburu fenomena Golden Sunrise di jawa Timur. Lebih dari itu, gunung api ini juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang mencakup areal seluas 800 kilometer persegi. Di area seluas itu wisatawan tidak akan kehabisan agenda untuk melakukan hal-hal seru.
Menjelajahi tempat wisata di kawasan TNBTS tentu butuh waktu lebih dari seminggu. Untuk itu wisatawan biasanya mengunjungi tempat-tempat tertentu saja yang menjadi ikon dari kawasan taman nasional tersebut misalnya berkunjung ke Gunung Bromo dan Semeru Saja atau khusus susur air terjun yang ada di kawasan tersebut seperti Coban Pelangi, Madakaripura dan lain sebagainya. Buat wisatawan yang masih bingung mau nglakuin apa di Bromo, berikut Travelingyuk rangkumkan daftar aktivitas yang bisa dilakukan.
1. Mengikuti Bromo Tengger Semeru Adventure
Bromo Tengger Semeru Adventure adalah kegiatan petualangan yang mengajak wisatawan untuk menjelajahi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dalam paket wisatanya setiap wisatawan akan diajak mendaki ke gunung Semeru, kemping di Ranu Kumbolo dan ranu-ranu lain di sepanjang rute pendakian.
Bukan hanya itu saja, wisatawan juga akan diajak bertualang di kawasan Bromo dengan jalan kaki menyeberangi lautan pasir, melintasi bukit teletubbies hingga naik ke kawah Gunung Bromo. Kegiatan ini umumnya memakan waktu beberapa hari atau bahkan mingguan dengan tarif jutaan rupiah. Banyak operator tur yang menawarkan paket petualangan seperti ini.
2. Mengunjungi Pura Luhur Poten yang Sakral di Tengah Lautan Pasir
Untuk mendekat ke Gunung Bromo setiap wisatawan dihadapkan pada tantangan yang sama yaitu harus menyeberangi lautan pasir yang menghampar luas. Di tengah-tengah lautan pasir ini terdapat sebuah pura yang teramat sakral bagi warga suku Tengger yang tinggal di kawasan Bromo. Pura tersebut bernama Pura Luhur Poten sekaligus menjadi kediaman dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dipuja oleh umat Hindu.
Pura Luhur Poten dibangun pada era modern yaitu pada tahun 2000 dan digunakan sebagai tempat pemujaan kepada Dewa Brahma bagi umat Hindu. Bangunan pura ini terbagi menjadi tiga zona antara lain zona Mandala Utama untuk sembahyang, Mandala Madya untuk persiapan upacara dan Mandala Nista sebagai tempat peralihan dari luar ke dalam pura. Kebanyakan wisatawan akan mampir ke pura ini untuk sekedar foto-foto atau melakukan ritual bagi mereka yang beragama Hindu.
3. Bertandang ke Puncak B29, Negeri di Atas Awan
Puncak B29 adalah tempat paling srategis untuk menangkap keindahan lanskap alam Taman nasional Bromo Tengger Semeru. Dinamakan demikian karena tempat ini berada di ketinggian 2.900 meter di atas permukaan air laut. Puncak B29 juga dijuluki sebagai Negeri di Atas Awan sebab saat pagi kawasan lembah di sekitar puncak B29 akan diselimuti oleh kabut tebal sehingga berada di puncak gunung ini seperti ada di atas awan saja.
Puncak B29 terletak di desa Argosari, kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Untuk menuju ke tempat ini cara satu-satunya adalah menggunakan kendaraan pribadi karena belum ada angkutan umum yang membuka trayek menuju ke lokasi. Desa Argosari berjarak 40 kilometer dari pusat kota Lumajang. Pada hari libur Puncak B29 menjadi tempat favorit untuk kemping. Dari puncaknya akan terlihat deretan Gunung Bromo, Batok, Arjuna, Welirang hingga Gunung Semeru.
4. Main ke “Rumahnya” Teletubbies
Masih ingat dengan film teletubbies yang sempat populer di tahun 90-an? Teletubbies digambarkan tinggal di kawasan perbukitan hijau yang indah. Ternyata lanskap alam yang mirip dengan rumah teletubbies itu bisa ditemukan di kawasan Bromo tepatnya berada di sisi sebelah timur yang kemudian kawasan tersebut diberi nama Bukit Teletubbies.
Bukit Teletubbies adalah satu dari sekian destinasi di Bromo yang wajib wisatawan kunjungi. Waktu terbaik datang ke tempat ini adalah saat musim semi antara Januari hingga April dimana padang rumput akan menghijau dan menghasilkan pemandangan bukit teletubbies yang sempurna. Cara untuk mencapai ke bukit teletubbies adalah dengan menyewa mobil jeep yang juga satu paket dengan kunjungan ke area lain di Gunung Bromo.
5. Berkuda, Cara Santai Menikmati Gunung Bromo
Ada banyak cara untuk menyeberangi lautan pasir menuju ke Gunung Bromo. Cara yang cepat adalah menyewa mobil jeep dengan tarif sewa sekitar Rp. 350 ribuan. Tapi jika kamu mau menikmati suasana sekitar lebih santai dan puas coba saja untuk menyewa kuda. Taris sewa kuda ini pun lebih murah jika dibanding menyewa mobil jeep. Biayanya sekitar Rp. 30-100 ribu tergantung keahlian wisatawan dalam menawar.
Selain murah wisatawan menggunakan fasilitas kuda ini bisa lebih puas menikmati pemandangan di sekitar Bromo. Menunggang kuda ini bisa wisatawan lakukan dengan dua cara, pertama dengan didampingi oleh pawang untuk wisatawan yang belum mahir menunggangi kuda. Cara kedua pawang akan membiarkan wisatawan menaiki kudanya sendiri dengan catatan mereka sudah biasa dan mahir menunggang kuda. Ada sekitar 500 kuda disiapkan untuk menyambut wisatawan di Gunung Bromo.
6. Upacara Yadnya Kasada, Event Tahunan Yang Perlu Wisatawan Datangi
Bromo bukan sekedar keindahan alam saja namun ada wisata budaya dan religi di dalamnya. Datang saja pada sekitar bulan Agustus-September pada bulan purnama. Pada waktu itu umat Hindu Tengger selalu mengadakan Upacara Besar Yadnya Kasada Bromo, sebuah upacara sesembahan untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur.
Upacara akan berpusat di Pura Luhur Poten yang berada tepat di kaki Gunung Bromo mulai tengah malam. Pada dini hari warga suku Tengger akan berduyun-duyun menuju ke puncak kawah untuk melemparkan sesajen berupa sayuran, ayam, dan bahkan uang ke kawah gunung tersebut. Setiap Upacara Yadnya Kasada digelar, banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri yang datang untuk melihat dan bergabung dalam ritual tersebut.
7. Mengejar Sunrise Gunung Bromo
Kegiatan wajib yang dilakukan selama liburan di Bromo adalah mengejar matahari terbit dan lokasi yang wajib untuk dikunjungi adalah Puncak Penanjakan Gunung Bromo. Puncak penanjakan ini berada di sisi barat Gunung Bromo di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl. Dari sana pemandangan matahari terbit dengan latar gunung Bromo menjadi suguhan istimewa yang paling banyak dicari wisatawan.
Puncak penanjakan sendiri ada dua titik yang kemudian disebut dengan Puncak Penanjakan 1 dan 2. Puncak Penanjakan 1 ditempuh melewati lautan pasir Gunung Bromo sedangkan Puncak Penanjakan 2 bisa ditempuh wisatawan dari Probolinggo. Dua puncak inilah yang menjadi spot berburu golden sunrise di Bromo.
Kawasan Bromo memiliki suhu udara rata-rata yang dingin jadi pastikan memakai kostum yang benar selama berkunjung ke sana. Kalau punya dana lebih dan fisik yang prima, sekalian saja menjelajah kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Wisatawan bakal menemukan lebih banyak destinasi wisata dan keseruan di sana.