Kedai Menoreh Pak Rohmat, Kopi yang Dirawat dengan Cinta

Advertisement

Mulai sering terdengar “sudah terlalu banyak kedai kopi di kota” membuat saya memutuskan untuk menepi dari bingar kota Jogja. Kali ini saya mengiyakan ajakan seorang teman untuk menikmati kopi lokal Jogja di Kedai Menoreh Pak Rohmat daerah Pegunungan Menoreh, Kulonprogo.

_mg_6558_1sg.jpg
Tanaman kopi di kedai kopi Pak Rohmat (c) Ade Alvian/Travelingyuk  

Beberapa ajakan yang menjurus kepada rayuan tentang kedai kopi yang mengolah kopi dari kebunnya sendiri ditambah dengan suasana pegunungan yang pastinya akan sangat asyik. Terus terang membuat saya tergoda untuk mengunjungi dan menikmati kedai kopi tersebut. Yuk, ikuti perjalanan saja.

_mg_6567_O1P.jpg
Salah satu view jalan menuju kedai kopi Pak Rohmat (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Perjalanan Menuju Kedai Menoreh

_mg_6562_EiE.jpg
Biji kopi Pak Rohmat yang sedang dijemur (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Sekitar satu jam setengah melewati jalanan kota yang padat hingga berubah menjadi jalanan yang cukup sepi dengan pemandangan khas pegunungan juga hamparan sawah yang luas seolah tak terasa lelah. Begitu sampai di kedai kopi pun rasanya tak ingin untuk sejenak beristirahat. Beberapa pohon kopi mulai terlihat dan tepat di depan kedai terlihat hamparan kopi yang dijemur di wadah-wadah yang lebar.

Sebuah banner dengan tulisan “Kopi di Kebun ini Kami Rawat dengan Cinta” menyambut, sebuah kalimat yang menunjukkan sebuah dedikasi seorang petani kopi dengan tanaman kopinya.

Menikmati Kopi Tradisional yang Unik

Kedai Menoreh Pak Rohmat
Sajian komplit kopi robusta Pak Rohmat (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Pak Rohmat, seorang lelaki paruh baya yang sangat humble adalah perintis kedai kopi tersebut. Biji kopi yang dihasilkan dari tanaman kopi para warga sekitar mulai kumpulkan dan diolah dengan metode yang masih turun temurun dari generasi ke generasi.

Untuk meningkatkan kualitas, dari kebanyakan warga yang mencampur seluruh biji kopi maka Pak Rohmat hanya memproses biji kopi yang baik dan tidak rusak saja. Menggunakan metode wet hulling dalam proses pemisahan biji dari kulit kopi menjadi green bean. Sebelum disangrai biji kopi dengan metode tradisional dengan wajan tanah liat dan tungku sederhana.

Percaya atau tidak disekeliling tanaman kopi juga ditanam tanaman pandan yang cukup banyak, usut punya usut ternyata tanaman kopi dapat terpengaruh oleh tanaman disekitarnya, rasa dan aroma kopi pun akan berbeda dengan kopi jenis lain.

Keunikan lainnya adalah beberapa tanaman pohon aren yang tumbuh dan juga dimanfaatkan untuk proses penyajian kopi terdapat di sekitar kedai kopi Pak Rohmat.

Kedai Menoreh Pak Rohmat
Salah satu sudut kedai kopi Pak Rohmat (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Murah dan Komplit

Kedai Menoreh Pak Rohmat
Menikmati camilan dengan siraman gula aren cair di kedai kopi Pak Rohmat (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Berbagai macam kopi yang disajikan dengan cara tradisional tersedia di sini, seperti kopi lanang, kopi ijo, kopi jahe, dan kopi gula jawa. Saya mencoba menu paketan kopi robusta yang harganya cukup membuat saya kaget, sangat berbeda dengan kedai kopi di kota.

Hanya dengan membayar 15.000 rupiah saya mendapatkan secangkir kopi tubruk yang cara membuatnya dengan merebus langsung air dan kopi. Sebuah kata mutiara dalam bahas jawa yang artinya air minum adalah sajian yang paling penakut sepertinya menjadi pedoman kedai kopi Pak Rohmat.

_mg_6526_QZ0.jpg
Kopi di Kebun ini Kami Rawat dengan Cinta (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Menu kopi robusta paket di nampan datang beserta tiga cangkir lain yang masing-masing berisi guja jawa, gula pasir dan gula aren kental cair dan satu tempat makanan dari bambu yagn dilapisi daun pisang yang berisi singkong rebus, kacang rebus, tahu isi dan geblek yang merupakan makanan khas Kulonprogo.

Kedai Menoreh Pak Rohmat
Welcome drink dengan kendi (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Beberapa suasana di atas telah sukses membuat saya melupakan tentang kota, seolah tak ingin segera beranjak dari kedai kopi Pak Rohmat. Jika Teman Traveler sedikit malas karena tempatnya cukup jauh dari Jogja tenang saja. Banyak sekali tempat wisata yang mudah untuk diakses tak jauh dari kedai kopi Pak Rohmat.

Sebut saja hamparan sawah dengan terasering yang cukup luas di Samigaluh seperti di Ubud, beberapa curug seperti Curug Perawan dan Watu Jengger serta lainnya.   

Kedai Menoreh Pak Rohmat
Merchandise dan kopi yang dapat di bawa pulang dari kedai Pak Rohmat (c) Ade Alvian/Travelingyuk
_mg_6571_Lm8.jpg
Pemandangan sawah dan Pegunungan Menoreh dari kejauhan, Kedai kopi Pak Rohmat ternyata berada di salah satu pugunungan di depan sana (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Bila Teman Traveler berwisata ke Jogja, sempatkan untuk mampir Kedai Menoreh Pak Rohmat, ya. Jadi kapan mau liburan lagi?

Advertisement
Tags
Indonesia Kedai Menoreh Pak Rohmat kontributor kuliner Travelingyuk
Share