Pernah melihat sunrise? Panorama saat matahari terbit memang menakjubkan dan kerap menarik perhatian banyak orang. Begitu halnya dengan pemandangan fajar di Gunung Panderman, Batu, Jawa Timur.
Gradasi warna jingga terlihat begitu mengagumkan di ketinggian. Memukau sekaligus membuai. Penasaran? Yuk, simak pengalaman saya menikmati indahnya sunrise di Gunung Panderman.
Gunung di Sekitar Kawasan Batu

Panderman berada di wilayah Tirtomoyo, Pesanggrahan, Batu. Ketinggiannya mencapai 2000mdpl. Para pendaki pemula bisa melewati jalur umum yang tak begitu ekstrem, dengan waktu perjalanan sekitar 3-4 jam. Bisa tik-tok atau segera pulang usai beristirahat sejenak di puncak.

Namun jika ingin mengejar pemandangan sunrise, Teman Traveler harus berangkat dini hari. Jangan khawatir, panorama yang ditawarkan benar-benar luar biasa. Ampuh sekali sebagai obat lelah usai melalui pendakian lumayan ekstrem. Tak ada perasaan lain tersisa, hanya kekaguman pada ciptaan-Nya.
Mengabadikan Pendar Cahaya Fajar

Begitu sampai di puncak menjelang fajar, jika beruntung Teman Traveler bakal melihat gradasi warna indah yang sayang dilewatkan. Namun ingat, proses perubahan corak langit ini biasanya berlangsung begitu cepat. Sebaiknya kalian membawa kamera mumpuni, bisa smartphone atau DSLR. Bidik dengan cepat dan sebanyak mungkin.

Usai subuh, sekitar pukul 04.45 hingga 05.15, matahari bakal mulai muncul. Langit akan nampak begitu indah dengan paduan corak biru, ungu, jingga, dan kuning. Semuanya membaur secara alami. Keindahan ini wajib diabadikan Teman Traveler. Sayang dong sudah susah-susah ke puncak namun tidak cekrak-cekrek. Ya, kan?
Sekilas Panderman

Nama Panderman sekilas berbau kebarat-baratan ya? Namun memang betul, nama tersebut terinspirasi dari seseorang berkebangsaaan Belanda bernama Van der Man. Ia dipercaya sebagai orang pertama yang berhasil mencapi puncak gunung ini.

Van der Man disebut-sebut amat mengagumi pemandangan matahari terbit di sekitar puncak. Capaiannya tersebut lantas membuat banyak orang memberi nama gunung dengan sebutan Panderman, lantaran lidah orang Jawa sedikit kesulitan dalam melafalkan namanya.
Puncak Panderman diberi nama Basundara. Untuk bisa mencapai sini, Teman Traveler harus melakukan pendakian melewati dua pos, Pos 1 Latar Ombo dengan ketinggian 1300 mdpl dan Pos 2 Watu Gede dengan ketinggian 1730 mdpl. Kalian akan menemukan banyak pendaki berkemah di dua pos tersebut, biasanya mereka memang tidak berniat menjelajah hingga puncak.
Tiket Masuk Panderman

Teman Traveler harus membayar tiket Rp10.000 di loket sebelum bisa naik ke puncak Panderman. Namun sebelum itu kalian harus berjalan kurang lebih tiga kilometer dari lokasi parkir. Jalurnya akan terus menanjak tanpa bonus (jalur landai-red) sama sekali. Tapi jika ingin mengirit tenaga, kalian bisa menggunakan jasa ojek dengan tarif Rp10.000. Tidak akan rugi karena tenaga bisa tetap full saat mulai mendaki Panderman.

Bila memilih berangkat malam lewat jalur umum, Teman Traveler akan disuguhi pemandangan indah kerlap-kerlip lampu kota Batu. Begitu memasuki siang, kalian bisa melihat bentang indah Gunung Putri Tidur. Perjalanan akan melewati hutan pinus rimbun. Sesekali terlihat gerombolan kera melompat ke sana kemari. Sungguh sebuah gambaran harmoni alam yang luar biasa.

Jadi bagaimana Teman Traveler, berminat melihat sunrise di puncak Gunung Panderman? Yuk disegerakan. Jangan lupa ajak teman atau kerabat dekat kalian untuk nikmati keindahan pagi di wisata Batu satu ini ya.