Sehari Berburu Kabut Hingga Sunset di Dlingo Bantul, Asyik dan Bebas Mahal

Advertisement

Bantul merupakan salah satu kabupaten di Jogja yang menawarkan banyak wisata menawan. Salah satunya ada di Dlingo, kecamatan dengan wilayah berbukit-bukit dan sederet destinasi alam seperti hutan pinus, kebun buah, dan air terjun.

Serunya lagi, kawasan Dlingo Bantul menawarkan sejumlah objek wisata berdekatan satu sama lain. Teman Traveler bisa mengeksplor banyak wilayah sekaligus dalam sehari. Biaya yang dibutuhkan pun tak terlalu mahal. Yuk, simak itinerary sehari berwisata di Dlingo oleh kontributor Travelingyuk Annissa Saputri berikut ini.

Mengejar Kabut di Hutan Pinus

Suasana eksotis kabut di Hutan Pinus Asri
Suasana eksotis kabut di Hutan Pinus Asri (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Berangkat selepas subuh bisa diagendakan jika ingin berburu kabut di Dlingo. Dari pusat kota bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.

Dlingo menawarkan sederet spot wisata untuk menikmati kabut. Namun jika ingin mendapat pemandangan yang keren, Teman Traveler bisa langsung menuju Hutan Pinus Asri. Kabut tebal yang menyeruak di sela-sela pepohonan pinus membuat suasana terlihat eksotis. Kawasan ini cukup luas, kalian bisa menjelajah hingga ke Rumah Pohon untuk melihat kabut tebal dari ketinggian.

Untuk masuk ke Hutan Pinus cukup membayar tiket Rp2.500 per orang, sedangkan biaya parkirnya Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Menikmati Sunrise di Kebun Buah Mangunan

Sunrise di Kebun Buah Mangunan
Sunrise di Kebun Buah Mangunan (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Selepas berburu kabut dan mengabadikannya, ada yang tak boleh terlewat ketika berada di Dlingo. Teman Traveler wajib menikmati sunrise di Kebun Buah Mangunan khas dengan liukan Sungai Oyo-nya.

Jarak antara Hutan Pinus dengan Kebun Buah Mangunan hanya terpaut 2 kilometer, bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit. Usahakan sampai sebelum pukul 05.00 WIB agar tak melewatkan momen matahari terbit.

Meski pagi buta, tempat ini biasanya sudah ramai pengunjung. Pemandangan indah dan udara hangat seiring munculnya matahari, ditambah sisa-sisa kabut hadirkan atmosfer yang pantang dilewatkan kala singgah di Dlingo.

Pemandangan luar biasa tersebut bisa Teman Traveler saksikan di Kebun Buah Mangunan dengan membayar tiket masuk Rp5.000 per orang.

Sarapan dan Menyaksikan Kesenian di Pasar Kaki Langit

Pasar Kaki Langit hanya buka tiap Sabtu dan Minggu
Pasar Kaki Langit hanya buka tiap Sabtu dan Minggu (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Jika Teman Traveler berkunjung pada hari Sabtu dan Minggu, berkunjung di Pasar Kaki Langit tidak boleh dilewatkan karena pasar ini tak buka setiap hari. Berada di Jl Mangunan, pasar yang buka dari jam 06.00 hingga pukul 12.00 WIB ini menjajakan berbagai kuliner tradisional tempo dulu yang kini sudah jarang ditemui.

Nasi bakar murah meriah
Nasi bakar murah meriah (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Ada jajanan pasar, kudapan, dan minuman tradisional. Pengunjung juga bisa memilih makanan berat yang cukup mengganjal perut seperti nasi gudeg, nasi pecel, nasi bakar, dan tahu guling.

Meski harganya yang sangat terjangkau, rasanya tidak abal-abal. Nasi bakar contohnya, hanya dibanderol Rp3.000 namun memiliki cita rasa yang lezat.

Selain menikmati sajian kuliner, di Pasar Kaki Langit Teman Traveler juga bisa menyaksikan berbagai kesenian budaya seperti gejog lesung, karawitan, atau sendratari.

Salah satu jajanan tradisional, jadah tempe
Salah satu jajanan tradisional, jadah tempe (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Berkunjung Ke Rumah Hobbit dan Rumah ala Penyihir di Seribu Batu Songgo Langit

Kawasan Seribu Batu Songgo Langit
Kawasan Seribu Batu Songgo Langit (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Jarak antara Pasar Kaki Langit dengan Seribu Batu Songgo Langit hanya sekitar satu kilometer dan bisa dicapai dalam waktu kurang lebih lima menit. Masuk ke kawasan wisata ini cukup merogoh kocek Rp2.500 per orang, sementara parkir motor Rp2.500 dan mobil Rp5.000. Wilayahnya cukup luas, ada banyak spot-spot keren seperti rumah seribu kayu dan rumah hobbit yang tengah hits.

Rumah Seribu Kayu
Rumah Seribu Kayu (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Untuk bisa mencapai Rumah Seribu Kayu, Teman Traveler harus melewati jembatan kayu dengan deretan pepohonan di kanan-kiri. Suasana asri dan teduh membuat lelah hilang seketika. Begitu sampai, sensasinya bagaikan memasuki sebuah negeri dongeng.

Deretan rumah kayu dengan atap ranting-ranting di sini sering dijuluki rumah penyihir oleh para pengunjung. Namun ada juga yang menyebutnya rumah kurcaci. Berfoto dengan latar rumah-rumah tersebut tentu tak boleh dilewatkan karena hasilnya dijamin epik.

Berkunjung ke Rumah Hobbit
Berkunjung ke Rumah Hobbit (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Selain spot Rumah Seribu Kayu, di sisi selatan terdapat dua Rumah Hobbit yang bisa dikunjungi. Hiasan tanaman dan patung-patung hobbit di sana tak kalah indah dengan Hobbiton di New Zealand. Meski tidak seratus persen sama, kemiripannya sanggup membawa imajinasi ke dunia film ‘The Hobbit’. Dan tentu saja, jangan lupa untuk mengabadikan momen di sini ya!

Makan Siang di Rumah Makan Mangunan

Ayam Geprek dan Nasi Pecel Telur di Rumah Makan Mangunan
Ayam Geprek dan Nasi Pecel Telur di Rumah Makan Mangunan (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Setelah mengeksplor luasnya kawasan Seribu Batu Songgo Langit, mengisi energi kembali dengan makan siang adalah pilihan yang tepat. Salah satu rumah makan sekitar yang patut dikunjungi adalah Rumah Makan Mangunan. Jaraknya hanya sekitar 350 meter dan dapat ditempuh dalam waktu semenit.

Rumah Makan Mangunan menyediakan berbagai macam menu seperti ingkung, ayam geprek, nasi soto, dan nasi pecel. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai Rp10.000 saja.

Menyegarkan Diri di Air Terjun Lepo Dlingo

Kolam alami di Air Terjun Lepo
Kolam alami di Air Terjun Lepo (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Dlingo tak hanya tawarkan panorama ketinggian dan spot gardu pandang, tapi juga air terjun, Salah satunya Air Terjun Lepo Dlingo, yang hanya berjarak 7,5 kilometer dari rumah makan dan bisda ditempuh dalam waktu sekitar 15-20 menit.

Siang hari di saat cuaca mulai panas, menyegarkan diri dan pikiran di air terjun bisa jadi pertimbangan. Air Terjun Lepo memiliki empat kolam dengan perbedaan tingkat dan kedalaman. Jika sedang tidak hujan, airnya akan terlihat jernih dengan warna kebiruan.

Pengunjung bermain di sekitar kolam
Pengunjung bermain di sekitar kolam (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Untuk bisa masuk ke wisata ini, pengunjung tidak dipungut tiket masuk. Cukup membayar seikhlasnya saja. Selain bermain air atau berenang di area kolam air terjun, pengunjung juga bisa bersantai sejenak di gazebo dan ayunan. Suasana sekitar terasa damai dan tenang karena jauh dari bisingnya kota.

Menanti Sunset di Pinus Pengger

Matahari terbenam di Pinus Pengger
Matahari terbenam di Pinus Pengger (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Memiliki bentang alam dataran tinggi, Dlingo menawarkan spot-spot untuk dapat bersapa dengan matahari. Salah satu tempat terbaik untuk menanti dan mengantarkan Sang Surya terbenam adalah Hutan Pinus Pengger.

Jaraknya sekitar 12 kilometer dari Air Terjun Lepo, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Usahakan sampai sebelum jam 17.30 WIB agar tidak ketinggalan momen sunset. Selain sejuknya suasana hutan pinus, ada banyak spot apik dari instalasi rotan yang bisa dijadikan latar berfoto.

Tiket masuk wisata Hutan Pinus Pengger  hanya Rp2.500 per orang. Jangan lupa membayar jasa parkir Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Demikian itinerary yang bisa Teman Traveler coba kala sedang berwisata ke Dlingo Bantul untuk seharian. Biayanya pun murah, untuk hitungan satu orang dengan kendaraan pribadi hanya perlu menyiapkan Rp100.000. Jadi, kapan berencana keliling wisata Jogja?

Advertisement
Tags
Bantul Indonesia Jogjakarta Travelingyuk Wisata
Share