Pulau Dewata memang surga untuk liburan. Bukan hanya garis pantai yang indah, di sana pula terdapat beragam tempat wisata Bali yang keren dan sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah Desa Trunyan, sebuah kawasan yang hingga kini mampu menarik perhatian wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Lalu apa sih keunikannya?
1. Trunyan merupakan salah satu desa yang berada di daerah Kintamani. Destinasi satu ini terkenal akan tradisi pemakaman yang unik.
2. Biasanya pemakaman selalu identik dengan peti atau kain kafan, tapi tidak begitu di Trunyan. Mayat hanya diletakkan begitu saja di atas tanah.
3. Bukan sembarang tanah, warga Trunyan meletakkan mayat di bawah sebuah pohon yang sudah bertahun-tahun tumbuh di sana.
4. Kerabat dari orang-orang mati cukup menyiapkan bambu sebagai pagar di samping makamnya. Nampak sederhana tidak seperti pemakaman di tempat lain.
5. Selain dipagari dengan bambu ukuran satu meteran, juga ada sesaji yang di letakkan persis di dekat area makam.
6. Kendati dibiarkan terbuka tanpa tertimbun tanah, mayat yang ada di makam Trunyan ini tidak menimbulkan bau busuk. Malah bau harum yang tercium.
7. Usut punya usut, bau harum tersebut berasal dari pohon besar bernama Taru Menyan yang berada di tengah makam. Warga sekitar pun percaya jika akar dari pohon ini yang menyerap bau busuk dari mayat.
8. Beberapa mayat yang sudah menjadi tulang belulang dikumpulkan menjadi satu. Hal ini agar mayat yang baru dapat diletakkan di sebelah pohon Taru Menyan.
9. Tidak semua orang mati bisa diletakkan di makam ini. Tentu saja ada persyaratannya, mulai dari status hingga kematian yang wajar atau tidak.
10. Trunyan juga memiliki hal lain yang tak kalah menarik. Yaitu Barong Brutuk, sebuah gerakan tari dengan mengenakan kostum seram seperti di bawah ini. Pernah melihat di tempat lain?
Nama : Desa Trunyan
Alamat : Terunyan, Kintamani, Bangli, Bali
Hawa mistisnya memang kental. Karena itu pula banyak sekali wisatawan yang belum percaya jika tidak melihat secara langsung. Nah, bagaimana dengan kamu, tertarik untuk berkunjung ke Desa Trunyan.
Advertisement