Bubur Genjer Bu Ngademi, Mahakarya Kuliner Pasar Ngasem

Advertisement

Salah satu cara paling pas untuk menikmati bubur adalah sebagai menu sarapan. Apalagi jika buburnya diracik dengan bumbu nikmat dan dipadukan bersama komponen yang rasanya pas banget. Seperti itulah sensasi yang bakal Teman Traveler rasakan jika menyantap Bubur Genjer Bu Ngademi.

Berada di Pasar Ngasem

bu_ngademi_6_bEo.jpg
Warungnya berada di Pasar Ngasem (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Bu Ngademi berjualan bubur ayam di salah satu kios di Pasar Ngasem. Lokasinya berada tak jauh dari Keraton Yogyakarta dan Tamansari. Jika berangkat dari komplek Keraton, Teman Traveler hanya tinggal bergerak ke arah Masjid Gede Kauman, lalu lanjutkan ke jurusan Tamansari.

bu_ngademi_4_UtU.jpg
Warung Bu Ngademi, spesialis Bubur Genjer (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Pasar Ngasem sendiri berada tepat di pertigaan menuju tempat wisata terkenal tersebut. Begitu sampai pasar, Teman Traveler tinggal belok kiri dan lurus hingga ujung. Di pusatnya orang berjualan makanan berat ini kalian akan menemukan kedai milik Bu Ngademi. Jika masih bingung, tanya saja ke orang sekitar. Hampir semua sudah hafal dengan keberadaan kedai bubur genjer ini.

Varian Menu

bu_ngademi_5_iD0.jpg
Aneka lauk pauk yang tersedia (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Bu Ngademi hanya menjual nasi dan bubur. Namun demikian, pembeli bebas memilih lauk dan sayur lainnya. Beberapa yang tersedia antara lain bobor bayam, tumis genjer, dan mangut. Sementara lauknya, Teman Traveler bisa pilih tempe, telur ayam, ayam, serta lele goreng.

bu_ngademi_8_ENN.jpg
Tumis genjer (kanan atas) (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Bisa dibilang, warung ini adalah surganya pecinta lauk. Setiap hari jenis lauk dan sayur yang disiapkan berbeda. Namun yang tak pernah absen adalah sayur genjer dan bobornya. Dua menu ini bisa dibilang merupakan mahakarya Bu Ngademi yang tiada duanya.

Harga Terjangkau

bu_ngademi_7_dSJ.jpg
Mangut Telur, Bobor Bayam, dan masih banyak lagi (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Sayur genjer menjadi primadona tersendiri bagi para pelanggan setia warung Bu Ngademi. Genjer ditumis dengan aneka bumbu yang
diracik pas, sehingga rasa pahitnya hilang sama sekali. Sedikit tambahan
cabai membuat masakan ini punya cita rasa sedikit pedas.

bu_ngademi_2_yaw.jpg
Bobor bayam yang jadi andalan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Sementara itu, bobor bayamnya terasa sangat segar. Tidak terlalu
manis dan kuahnya tak begitu kental. Irisan labunya memanjang dan rapi,
sama sekali tak terasa pahit. Bayamnya tampak segar, tidak terlalu layu.

bu_ngademi_9_O5j.jpg
Mangut telur ini juga layak dicoba (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Sepiring bubur atau nasi plus tambahan bobor bayam, genjer, dan dua potong tempe goreng, Teman Traveler hanya perlu mengeluarkan uang Rp 10.000 saja. Sangat murah, bukan?

Spesialis Genjer dan Bobor

bu_ngademi_3_p49.jpg
Paduan bubur dan genjer (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Tidak banyak orang berani dan bisa mengolah genjer. Sayuran yang banyak ditemui di persawahan ini memang cukup tricky. Jika salah memasak, rasa pahitnya bakal keluar.

Bagi orang zaman dulu, genjer adalah sebuah istilah kontroversial. Hal ini karena lagu ‘Genjer-genjer’ yang jadi simbol propaganda PKI. Padahal tanaman satu ini punya banyak kandungan gizi. Selain serat, ada unsur fosfor, protein, dan zat besi di dalamnya.

Di tangan Bu Ngademi, genjer yang sulit diolah dan berpotensi pahit bisa diubah menjadi hidangan lezat tiada duanya. Teman Traveler wajib coba jika sedang keliling wisata Jogja. Jika tertarik mampir, warung ini buka mulai pukul 06.00 hingga habis. Selamat mencoba. Bagaimana, sarapan menu ini yuk!

Advertisement
Tags
bubur genjer bu ngademi Jogja Jogjakarta kontributor kuliner Jogja kuliner jogjakarta Travelingyuk
Share