Banyuwangi Ethno Carnival 2019, Meriah dan Berkelas

Advertisement

Banyuwangi bertabur gemerlap. Ratusan busana etnik dengan berbagai aksesori keemasan memancarkan kilaunya. Ribuan pasang mata tak berkedip melihatnya. Itulah sedikit gambaran mengenai meriahnya gelaran Banyuwangi Ethno Carnival 2019.

img20190727093051_B00.jpg
Menghadiri meriahnya Banyuwangi Ethno Carnival (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

Beberapa waktu lalu, Travelingyuk berkesempatan menyaksikan langsung serunya perhelatan sarat nuansa budaya tersebut. Tak hanya berkelas, gelaran kali ini juga makin meriah dengan hadirnya sejumlah tokoh penting. Yuk, simak ulasannya.

BEC 2019 (C) Shafira/Travelingyuk

Usung Tema Kerajaan

img_20190728_222752_fBk.jpg
Pengunjung padati area digelarnya parade (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

Teriknya mentari pada 27 Juli 2019 kemarin tak lantas menyurutkan minat ribuan warga Banyuwangi untuk memadati kawasan Taman Blambangan di Jalan Veteran. Mereka sangat antusias menyaksikan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), sebuah gelaran berpredikat ‘World Class Ethnic Carnival’. Tema yang diangkat kali ini cukup unik, bertajuk ‘The Kingdom of Blambangan.’

img20190727141127_NYs.jpg
Sendratari bertema Amuke Blambangan (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty
img20190727141224_poN.jpg
Raja Blambangan digambarkan sedang menaiki kereta (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty
img20190727140917_gBd.jpg
Salah satu adegan sendratari (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

BEC 2019 melibatkan sekitar 500 orang penampil sendratari Minakjinggo yang mengisahkan kejayaan Kerajaan Blambangan. Selain itu, ada sekitar 150 orang model berparade dalam balutan busana kotemporer, kaya sentuhan budaya dan kearifan lokal.

Dibuka Menteri Pariwisata

img20190727154148_tyv.jpg
Mentri Pariwisata Arief Yahya (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

BEC resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Putra asli Banyuwangi tersebut menyebutkan bahwa kota asalnya merupakan salah satu yang terbaik dalam penyelenggaraan festival. Tak hanya memiliki creative value dalam busana unik dan aransemen musik menarik, BEC dinilai Sang Menteri punya economic value lantaran bisa ikut mensejahterakan warga sekitar.

img_20190728_223409_Hfk.jpg
Bupati Abdullah Azwar Anas di (kanan) (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

Sementara itu, Abdullah Azwar Anas selaku Bupati Banyuwangi menekankan gelaran ini merupakan bentuk kesuksesan seluruh warga Tanah Osing. Sebab penyelenggaraannya melibatkan semua lapisan masyarakat, mulai dari siswa, guru, budayawan, seniman, hingga PNS.

“BEC itu perekat masyarakat Banyuwangi”, tandas Anas kepada Travelingyuk.

Banyuwangi sendiri memang tengah giat mengadakan event bertaraf Internasional demi meningkatkan kunjungan wisatawan lokal serta mancanegara. Kawasan berjuluk The Sunrise of Jawa ini tercatat telah dikunjungi sekitar 100 ribu turis asing dan 48 juta wisman selama 2019, meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya (5 ribuan dan 27 juta).

Mengapresiasi Budaya Lokal

img20190727134610_ZUA.jpg
Deretan penari gandrung (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

Gelaran Banyuwangi Ethno Carnival 2019 dipusatkan di Jalan Veteran. Diawali dengan penampilan sejumlah artis yang nyanyikan lagu berbahasa Osing, berkolaborasi dengan musik tradisonal dan modern. Dalam kesempatan ini nampak pula Fitri Karlina, artis nasional asal Banyuwangi yang kini jadi Duta Pariwisata RI.

BEC 2019 (C) Shafira/Travelingyuk

Berikutnya ada Tarian Jejer Gandrung yang dibawakan ratusan orang sebagai sambutan pada para undangan. Ada Bupati, perwakilan Dubes AS, serta tamu penting lain. Semua larut dalam suguhan tarian indah yang ditampilkan. Bahkan Menpar dan Bupati Banyuwangi pun ikut menari bersama lho. Tampak begitu guyup, ya Teman Traveler.

img_20190728_223309_Ims.jpg
Berfoto dengan perwakilan Dubes AS (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

Selanjutnya, ada gelaran sendratari “Amuke Satria Blambangan yang mengisahkan kejayaan Kerajaan Blambangan. Dengan gerakan dan dialog yang apik, dipadu busana kerajaan yang beragam aksesorinya, membuat ribuan pasang mata terpukau.

Parade Busana Unik

img20190727145141_J9M.jpg
Busana etnik dengan tema putri (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty
BEC 2019 (C) Shafira/Travelingyuk

Mengangkat budaya lokal, BEC memiliki 10 sub tema yang diaplikasikan lewat parade busana unik. Para model mengenakan busana rancangan desainer sesuai dengan tema yang diusung, mulai dari Kedaton Raja, Raja, Putri, Resi Sapta Menggala, Pusaka Kerajaan, Pelabuhan Loh Pampang,  Pura Agung Blambangan, Kapal Jong Blambangan, Setinggil, hingga Nelayan. 

img_20190728_221111_Ml2.jpg
Busana Pura Agung Blambangan (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty
img_20190728_152853_md3.jpg
Benar-benar luar biasa keren ya? (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

Parade model berbusana unik ini pancarkan beragam kekayaan budaya yang menarik perhatian warga. Semua berlenggak lenggok di sepanjang Jalan Veteran hingga jalan Panglima Sudirman, melewati 10 panggung. Jaraknya kurang lebih sekitar tiga kilometer dan berakhir di Lapangan Stadion Diponegoro.

BEC 2019 (C) Shafira/Travelingyuk

Tumpah Ruah di Jalan

img_20190728_221145_78T.jpg
Cantik dengan nuansa serba biru (c) Travelingyuk/Erny Kusumawaty

Selama gelaran BEC berlangsung, masyarakat Banyuwangi tumpah ruah di sepanjang jalan yang dilalui para model. Terpantau juga beberapa wisatawan mancanegara seperti dari Australia, Spanyol, Suriname,  Bangladesh, dan Amerika Serikat. Selain itu ada beberapa penampil dari Riau yang suguhkan tarian Melayu.

BEC 2019 (C) Shafira/Travelingyuk

Itulah sedikit gambaran meriahnya Banyuwangi Ethno Carnival 2019. Benar-benar luar biasa, semua penonton tampak larut dalam euforianya. Buat Teman Traveler yang belum sempat menyaksikan, jangan khawatir. Gelaran ini bakal kembali menyapa tahun 2020 mendatang dengan tema ‘The Diversity of Banyuwangi Culture’. Siapkan rencana dari sekarang, ya.

Advertisement
Tags
Banyuwangi Banyuwangi Ethno Carnival BEC 2019 Indonesia kontributor Travelingyuk wisata banyuwangi
Share