Akibat Banjir di Sulsel, Pasokan PDAM di Makassar Terhenti Sampai Tewaskan 6 Orang

Advertisement

Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) diterpa cuaca buruk yang parah . Akibatnya, banjir melanda di beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan. Telah ada setidaknya lima Kabupaten di Maros yang terendam banjir. Pihak Pemerintah Kabupaten Gowa merilis setidaknya ada enam warganya yang meninggal lantaran bencana banjir di Sulsel. Berikut berita lengkapnya.

Penyebab Banjir yang Terjadi di Sulsel

Banjir di Sulsel, ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang
Banjir di Sulsel, ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang

Banjir yang cukup parah ini diakibatkan oleh luapan sungai Jeneberang akibat hujan deras yang mengguyur selama semalam. Pihak Bupati Gowa Adnan Purichta Ikhsan menyebutkan jika penyebab banjir tersebut akibat dibukanya pintu air di Bendungan Bili-bili.

Banjir putus akses jalan, via Instagram/fotokitaid
Banjir putus akses jalan, via Instagram/fotokitaid

“Ini konsekuensi dari kita bukanya pintu air di bendungan. Karena, kalau terus dibiarkan meluap, bisa jebol, lebih membahayakan masyarakat. Jadi hasil pertimbangan cepat dan koordinasi, harus kita buka supaya air bisa keluar dan tidak meluap,” kata Adnan, seperti yang dilansir dari Detik.com

Tidak hanya banjir saja, sempat terjadi longsor di beberapa wilayah di Gowa pada Selasa (22/1/2019). Longsoran inilah yang menyebabkan adanya korban jiwa.

Ada Lima Kecamatan yang Terendam Banjir

Jembatan putus, via Instagram/renysriayu
Jembatan putus, via Instagram/renysriayu

Didasarkan pada data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, setidaknya ada lima kecamatan yang dilanda banjir yang parah. Lima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Simbang, Cenrana, Bantimurung, Maros Baru dan Lau.

Tidak hanya merendam beberapa kecamatan, banjir juga memutuskan akses di beberapa daerah lantaran ada dua jembatan penghubung yang putus. Sungguh mengenaskan.

Warga menyelamatkan diri, via Instagram/allu
Warga menyelamatkan diri, via Instagram/allu

Tidak hanya itu, fasilitas publik seperti halnya Kantor Dinas Pendapatan Daerah, Kantor Bupati dan beberapa yang lainnya di sekitar jalan poros Maros-Makassar juga turut terendam banjir dengan ketinggian selutut orang dewasa. Akibat jalur poros Maros dan Makassar teredam, aktiviats menjadi lumpuh. Banyak kendaraan mogok lantaran banjir, karena hal itulah orang-orang tidak berani melaluinya.

Instalasi PDAM Rusak Mengakibatkan Distribusi Air di Makassar Lumpuh

Banjir rendam rumah, via Antara.com
Banjir rendam rumah, via Antara.com

Kartia Bado selaku Direktur Teknik PDAM Kota Makassar menyebutkan jika bencana alam yang terjadi di Kabupaten Gowa juga turut dirasakan oleh warga Makassar. Salah satunya yang cukup membuat khawatir adalah suplai air bersih terhenti. Banjir menyebabkan beberapa instalasi pengolahan air milik PDAM tidak berfungsi

Kartia menyebutkan jika selama ini produksi air bersih PDAM Makassar tidak terganggu meskipun terendam banjir. Hal ini merupakan kejadian pertama kalinya sejak instalasi didirikan puluhan tahun yang lalu. Ternyata baru kali ini luapan Sungai Jeneberang masuk ke ruang produksi dan ketinggian air di luar prediksi. Dan ini bisa dibenahi setelah banjir surut dan pompa bisa dikeringkan.

Kondisi banjir di Kabupaten Gowa ini masih perlu diwaspadai, pasalnya Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar masih memprediksi hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi beberapa hari ke depan, khususnya di pesisir pantai Barat Makassar.

Dan seiring dengan hal-hal tersebut, masyarakat masih dihimbau agar mewaspadai bencana beberapa hari ke depan seperti halnya longsor, banjir, dan juga angin kencang. Mari kita berdoa agar becana yang terjadi pada saudara kita di Sulawesi Selatan segera berakhir.

Advertisement
Tags
Banjir di Sulsel Indonesia info terbaru Makassar Banjir Sulsel
Share