Ayam Pedas Hajjah Rantinem, Sensasi Pedas yang Nonjok Banget di Banyuwangi

Advertisement

Banyuwangi ternyata punya beragam kuliner pedas legendaris. Selain nasi tempong, Teman Traveler bisa merasakan sensasi nampol kala mampir ke warung Ayam Pedas Hajjah Rantinem di Genteng, Banyuwangi. Pecinta pedas wajib mampir, sebab rasanya benar-benar beda. Yuk, simak ulasannya.

Kuliner Legendaris

p_20190725_154916_4UA.jpg
Warung Ayam Pedas yang melegenda (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Ayam Pedas Hajjah Rantinem berlokasi di Dusun Krajan, Genteng Kulon, tepatnya di belakang Kantor Pos Genteng.  Warung ini sudah ada sejak 1970-an dan kini dikelola generasi kedua. Teman Traveler bisa berkunjung ke sini tiap hari, mulai pukul 16.00 hingga 03.00.

p_20190725_160531_xLS.jpg
Deretan menu yang tersedia (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Teman Traveler yang sedang wisata di Bali juga bisa lho mencicipi lezatnya ayam pedas ini. Tak usah jauh-jauh ke Banyuwangi, kalian bisa mampir ke cabang mereka di Jalan Teuku Umar Barat no. 27D, Denpasar. Kedai ini biasa buka pukul 16.00 atau kurang lebih sama dengan gerai pusatnya.

Pembuatan Ayam Pedas

p_20190725_155310_lfU.jpg
Seporsi nasi ayam pedas (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Ayam Pedas di sini menggunakan ayam kampung yang dimasak dengan kuah santan kaya rempah. Pembuatannya melalui beberapa proses, mulai dari pembakaran daging ayam hingga matang. Setelah rampung, bahan utama tersebut lantas direbus bersama kuah santan pedas selama beberapa jam. Dengan demikian, bumbu rempah dan sensasi pedasnya  bakal semakin meresap sempurna ke dalam daging.

p_20190725_155408_Qtl.jpg
Menggunakan banyak cabai (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Hidangan ayam pedas ala Hajjah Rantinem umumnya disajikan bersama sepiring nasi putih hangat. Jika ingin, Teman Traveler bisa meminta keduanya dikemas dalam piring terpisah. Saya sendiri lebih tertarik mencoba versi langsung dicampur.

Sebelum dimakan saja, menu andalan Hajjah Rantinem ini sudah nampak begitu pedas, tak lain karena cabai yang digunakan begitu banyak. Konon, setiap hari mereka bisa habiskan hingga 15 kilogram cabai lho.

Soal harga, kuliner Banyuwangi ini masih terbilang ramah kantong. Teman Traveler cukup rogoh kocek kurang lebih Rp32.000 per porsi.

Aneka Menu Lainnya

p_20190725_155131_gQd.jpg
Aneka pilihan lauk di etalase (c) Tri Vevandi/Travelingyuk
p_20190725_155027_Por.jpg
Beberapa pilihan lauk yang ada (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Buat Teman Traveler yang tidak terlalu suka pedas, jangan khawatir. Warung ini juga sajikan beragam menu lain yang tak kalah menggoda. Beberapa di antaranya adalah ayam goreng, telur, ampela hati goreng, lele, belut, ayam kare, ayam bumbu Bali, dendeng, dan masih banyak lagi. Sensasi rasa yang ditawarkan tidak kalah nikmat dibanding menu utamanya.

Selalu Banyak Peminat

p_20190725_155056_4ts.jpg
Penjual sedang melayani pembeli ayam pedas (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Warung ini bisa dibilang tak pernah sepi pelanggan, bahkan tak sedikit yang sudah pesan sehari sebelumnya. Jadi Teman Traveler jangan heran jika beberapa menu yang langsung ludes, hanya beberapa jam usai warung buka. Saran saya, kalian sebaiknya datang lebih awal karena di sini bakal makin ramai saat jam makan malam.

p_20190725_154953_n7U.jpg
Meja dan kursi yang tertata rapi di dalam warung (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Oh ya, jangan lupa siapkan banyak tissue Teman Traveler. Pedasnya ayam racikan Hajjah Rantinem dijamin nampol abis, sampai-sampai bikin mata berair dan ingus meler. Selamat mencoba!

Advertisement
Tags
Banyuwangi kontributor kuliner banyuwangi Travelingyuk
Share