Tradisi Malam Lebaran di Indonesia, Bunyikan Meriam Sampai ‘Bakar Gunung’

Advertisement

Sebentar lagi libur lebaran tiba, Teman Traveler tentunya sudah siap untuk mudik, kan? Nah bukan hanya pada hari raya Idul Fitri saja yang spesial, terdapat beberapa tradisi malam lebaran yang dilakukan. Hal tersebut merupakan wujud sukacita menyambut hari kemenangan. Ada kegiatan apa saja?

Tumbilotohe, Gorontalo

Tumbilotohe via Instagram @susan.is
Tumbilotohe via Instagram @susan.is

Masyarakat Gorontalo juga punya tradisi malam lebaran yang disebut tumbilotohe. Istilah tersebut berarti malam pasang lampu, merupakan bagian dari budaya yang telah lama ada di kota tersebut. Kalau dulu, orang-orang di sana menggunakan tohetutu alias lampu minyak tradisional. Terbuat dari lembaran daun woka muda kering dan diisi getah damar sebagai bahan bakar.

Namun sekarang, mereka memilih memakai lampu botol dengan bahan bakar minyak. Karena ia dianggap lebih praktis dan terang. Lampu-lampu tersebut dipasang di penjuru Gorontalo. Demi menyambut lebaran, akan dilaksanakan Festival Tumbilotohe dari tanggal 1-4 Juni 2019.

Meriam Karbit, Pontianak

Tradisi Malam Lebaran
Meriam Karbit via Instagram @depepea

Membunyikan meriam karbit merupakan tradisi perayaan malam lebaran yang dilakukan masyarakat Pontianak. Meriamnya sendiri terbuat dari kayu bulat dengan ukuran cukup besar, panjangnya saja sekitar 6 meter dan diameter kira-kira 50 sentimeter. Meriam yang akan digunakan sebelumnya direndam dulu di Sungai Kapuas. Konon bikin usia pakainya lebih lama.

Malam lebaran 2019 ini, akan dilaksanakan Festival Meriam Karbit yang dipusatkan di tepian Sungai Kapuas. Jumlah meriam yang digunakan kurang lebih 259 buah. Nantinya opening event ini dilakukan di Jalan Adisucipto Gang Hj. Mailamah. Teman Traveler yang berada di sekitar Pontianak, sempatkan buat datang dan saksikan keseruannya, ya.

Ronjok Sayak, Bengkulu

Tradisi Malam Lebaran
Ronjok Sayak via Instagram @bengkuluselatan

Ronjok sayak merupakan tradisi malam lebaran di Bengkulu. Perayaan ini disebut juga bakar gunung, sebab mereka menumpuk batok kelapa sampai sekitar 1 meter lalu membakarnya. Isitlah ronjok sayak, berasal dari kata sayak yang berarti batok kelapa menurut bahasa setempat.

Kegiatan ini rutin dilakukan semenjak dahulu, terutama ketika belum ada aliran listrik. Sehingga malam lebaran menjadi lebih terang.

Pawai Obor, Jawa

Pawai Obor via Instagram @sikeenan.alf
Pawai Obor via Instagram @sikeenan.alf

Pawai obor adalah tradisi malam lebaran yang umum ditemukan di banyak daerah. Biasanya yang melakukan adalah anak-anak, yang tentunya didampingi orang tuanya. Mereka membawa obor bambu keliling sekitar tempat tinggal.

Sembari didampingi bedug dan membaca takbir. Rupanya tradisi tersebut merupakan wujud edukasi, betapa pentingnya mengumandangkan takbir menyambut hari kemenangan.

Begitulah 4 tradisi menyambut lebaran yang terbilang unik di Indonesia. Kalau di tempat Teman Traveler, ada kegiatan apa pada malam lebaran?

Advertisement
Tags
Budaya Indonesia tradisi Tradisi Malam Lebaran
Share