Tips Aman Mendaki Gunung, Agar Liburan Tak Jadi Petaka

Advertisement

Mendaki gunung adalah kegiatan yang menyehatkan, menantang, sekaligus ekstrim. Jika tak paham dengan medan dan kondisi badan tidak dalam kondisi yang baik, bisa-bisa liburan bisa menjadi petaka. Seperti kejadian nahas yang menimpa Fahrurozi, siswa kelas 3 SMA Negeri 8 Mataram, saat turun dari Gunung Rinjani. Maka itu, mendaki gunung bukanlah kegiatan yang remeh. Segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik. Simak beberapa tips aman mendaki gunung berikut ini.

1. Pahami Apa Itu AMS

Gejala AMS sering terjadi pada ketinggian 3.000 - 4.000 mdpl via instagram
Gejala AMS sering terjadi pada ketinggian 3.000 – 4.000 mdpl via instagram/@huddachairulll

Acute Mountain Sickness (AMS) merupakan penyakit ketinggian yang sering terjadi di ketinggian 3.000 – 4.000 mdpl. Gejalanya berupa skit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, sesak nafas, hingga gangguan tidur.  Untuk mengatasi hal ini pendaki harus tetap sadar dan melakukan kegiatan ringan. Jangan mencoba mendaki lebih tinggi lagi jika gejala ini telah timbul.

2. Kondisi Fisik dan Mental

Kondisi mental dan fisik pendaki juga harus diperhatikan via instagram
Kondisi mental dan fisik pendaki juga harus diperhatikan via instagram/@vonirahmaa

Secara fisik dan mental, para pendaki harus berada dalam kondisi yang benar-benar sehat. Karena itu setiap pendakian memerlukan surat keterangan sehat dari dokter. Beberapa orang yang mengidap penyakit asma, gangguan paru-paru, atau jantung akut, sangat tidak disarankan untuk mendaki. Demi alasan keselamatan.

3. Rombongan Pendakian Minimal Tiga Orang

Usahakan minimal rombongan berisi tiga orang via instagram
Usahakan minimal rombongan berisi tiga orang via instagram/@cepistwn

Sebenarnya tidak ada batasan berapa orang dalam satu kelompok untuk mendaki. Namun ada baiknya kamu berangkat minimal bersama dua orang teman yang lain. Hal ini perlu diperhatikan, karena jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan mereka dapat membantu. Satu orang dapat menunggu atau menangani korban dan yang satu bisa turun mencari bantuan.

4. Anggota Tim Paham Penanganan Kondisi Darurat

Selain minimal tiga orang, salah satu harus paham penanganan darurat via instagram
Selain minimal tiga orang, salah satu harus paham penanganan darurat via instagram/@rnggamuhmmad

Ada baiknya jika dalam satu tim terdapat anggota yang betul-betul faham penanganan darurat. Hal ini sangat diperlukan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Anggota tim yang faham kondisi darurat dapat membantu melakukan penanganan pertama terhadap korban. Orang dengan pemahaman tersebut, juga dapat memberi tahu untuk tidak melanjutkan jika melihat kondisi pendaki lain sudah tidak memungkinkan.

5. Mendaki dengan Teman yang Sudah Pernah ke Lokasi

Ajak teman yang paham rute via instagram
Ajak teman yang paham rute via instagram/@rubbyprawiraga

Mendaki gunung yang belum pernah didaki tak semudah mencari alamat melalui gps. Kemungkinan untuk tersesat sangat besar, terlebih lagi jika masuk ke dalam antah berantah. Maka itu, mengajak teman yang paham benar dengan rute pendakian menjadi hal yang juga penting. Pemahamannya tentang rute, dapat membuat rombongan mendaki tanpa takut tersesat.

Mendaki gunung memang seru, tapi kemampuan untuk survival dan pengatahuan dasar tentang kegiatan pecinta alam juga diperlukan. Jika asal dan nekat, keselamatan diri bisa menjadi taruhannya. Kamu tertarik dengan kegiatan ini? Jangan lupa pelajari dulu apa yang diperlukan ya.

Advertisement
Tags
Gunung Gunung Rinjani Indonesia tips mendaki
Share