7 Tempat menarik yang wajib dikunjungi di Ngoro, Mojokerto

Advertisement

Kecamatan Ngoro adalah salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Mojokerto. Berjarak sekitar 10 km dari kecamatan Mojosari (pusat pemerintahan kabupaten Mojokerto). Di kecamatan ini terdapat kawasan industri. Selain terkenal dengan kawasan industri, di Sini juga terdapat tempat-tempat yang menarik. Apalagi untuk para pekerja pabrik yang lelah setelah 6 hari bekerja, piknik tipis-tipis melupakan sejenak rutinitas yang ada. Selain jarak yang dekat, tempat berikut terjangkau di kantong. Ini dia 7 tempat menarik yang wajib dikunjungi di kecamatan Ngoro, kabupaten Mojokerto.

1. Candi Jedong  

screenshot_2019_08_09_05_59_38_381_com_PcX.png
Candi Jedong (c) Prasetya Bhayu/Travelingyuk

Candi Jedong terletak di desa Wotamas Jedong kecamatan Ngoro, ditengah perkampungan dilereng gunung Penanggungan. Jika Teman Traveler ingin menuju ke sini, harus masuk kawasan NIP lalu menuju ke desa Wotamas Jedong. Candi ini memiliki 2 gapura yang berbeda ukuran. Gapura sisi selatan lebih besar dibanding dengan sisi utara. Keduanya terhubung dengan dinding batu bata. Tempat ini diperkirakan berdiri pada abad ke 14. Tak ada tiket masuk untuk ke candi Jedong, hanya membayar parkir sepeda motor sebesar Rp3000.  

2. Candi Bangkal  

screenshot_2019_08_09_06_27_08_563_com_7Pf.png
Candi Bangkal (c) Prasetya Bhayu/Travelingyuk

Sama-sama berupa candi, tempat menarik yang wajib dikunjungi di Ngoro selanjutnya adalah candi Bangkal. Terletak di dusun Bangkal, desa Candiharjo, kecamatan Ngoro. Candi ini berada di dataran rendah, dipinggir sawah. Merupakan peninggalan kerajaan Majapahit ini di bangun menggunakan batu bata merah, tak jauh berbeda dengan candi-candi yang ada di daerah Trowulan. Setiap musim panen tiba, warga desa melakukan acara sedekah bumi di area candi, sebagai rasa syukur terhadap pemberian dari sang pencipta. Terdapat pula makam para leluhur desa Candiharjo yang di makamkan di samping candi Bangkal. Tidak ada harga tiket masuk untuk kesini, alias gratis.

3. Sumber Wuluh 

screenshot_2019_08_09_06_02_16_754_com_7w8.png
Sumber Wuluh (c) Prasetya Bhayu/Travelingyuk

Sumber wuluh adalah sebuah sendang atau mata air yang airnya ditampung menyerupai kolam. Berlokasi di dusun Sidorejo, desa Wonosari, kecamatan Ngoro. Terdapat 2 kolam yang hanya dibatasi oleh sebuah talut. Masing-masing kolam mempunyai karakteristik yang berbeda. Kolam pertama sebagai sumber mata air (sendang) dengan pepohonan tua yang rindang di sekitarnya, sedangkan kolam yang ke dua adalah lanjutan dari sendang (kolam pertama) yang areanya lebih luas dan terbuka. Disini dapat menjumpai banyak ikan-ikan hias warna warni. Namun, ikan ini tidak untuk dipancing, hanya boleh diberi makan saja. Cuma Rp1000 Teman Traveler bisa membeli makannan ikan, untuk diberikan ke ikan-ikan yang ada disana. Terdapat pula makam sesepuh desa yang di makamkan di dekat sumber ini, jadi harus tetap beretika baik saat berkunjung kesini. Setiap satu tahun sekali selalu diadakan acara bedah sumber di sumber Wuluh ini. Untuk tiket masuk, cukup membayar Rp2000 untuk parkir.  

4. Sumber Gadung

screenshot_2019_08_09_06_05_49_730_com_mNv.png
Sumber Gadung (c) Prasetya Bhayu/Travelingyuk

Berlokasi didesa Watesnegoro kecamatan Ngoro, perbatasan dengan kabupaten Pasuruan. Sumber air disini lebih deras debit airnya dibandingkan sumber Wuluh. Disamping sumber Gadung terdapat tempat yang digunakan mandi dan cuci pakaian warga sekitar. Airnya langsung dari sumber, jadi dijamin segar sehabis mandi dari sini. Di depannya terdapat toko yang menjual pakan ikan jika kalian ingin memberi makan ikan-ikan di sumber Gadung. Tidak perlu membayar tiket untuk masuk ke sumber Gadung.  

5. Puthuk Kembang

screenshot_2019_08_09_06_04_49_928_com_slQ.png
Puthuk Kembang (c) Prasetya Bhayu/Travelingyuk
img_20190809_063640_KfK.jpg
Puthuk Kembang (c) Prasetya Bhayu/Travelingyuk

Puthuk kembang adalah sebuah bukit yang berada di lereng Gunung Penanggungan. Tepatnya berada di desa Kunjorowesi kecamatan Ngoro. Dari Alfamart Manduro masuk ke utara menuju ke desa Kunjorowesi. Dari pertigaan Kunjorowesi belok ke kiri, nah dari sini sudah ada petunjuk arahnya. Jika masih bingung, Teman Traveler bisa lihat dipencarian google maps dengan kata kunci “puncak phutok kembang”. Tidak ada tiket masuk ke tempat ini, hanya parkir motor sebesar Rp5000 di dekat warung. Dari parkiran harus berjalan sekitar 5 menit hingga sampai lokasi. Terdapat spot foto seperti rumah-rumahan, kincir angin bahkan sapu terbang. Tempat ini sangat cocok jika dikunjungi pada malam hari. Melihat gemerlap lampu dari atas, seperti layaknya wisata di bukit bintang Jogja ataupun Paralayang di Batu, Malang. Tempatnya buka 24 jam kok.  

6. Puthuk Kembar

screenshot_2019_08_09_06_08_09_397_com_Ol3.png
Puthuk Kembar (c) Prasetya Bhayu/Travelingyuk

Lokasinya berada di bawah dari Puthuk Kembang. Tetapi saat mendekati lokasi jalannya lumayan terjal, harus melewati sungai kecil yang kering. Jika Teman Traveler bingung bisa cari lokasinya di google maps dengan kata kunci “puncak Phutuk Remena Kembar Wangi”. Dengan membayar parkir Rp5000 sudah dapat menikmati view Puthuk Kembar. Waktu yang tepat untuk kesini adalah saat matahari terbit, apalagi disaat musim penghujan. Karena dimusim itu bisa melihat kabut di bawahnya yang menyerupai negeri diatas awan. Dari sini terelihat galian-galian tambang sirtu, kawasan NIP dan kali porong. Bahkan lumpur panas Lapindo bisa terlihat jika cuaca sangat cerah. Tapi tetap hati-hati ya, pasalnya spot untuk rumah pohon tak ada pembatasnya. Jadi tetap utamakanlah keselamatan.  

7. Jembatan Sutami

lrm_export_20190809_183943_aAb.jpg
Jembatan Sutami (c) Prasetya Bhayu/Travelingyuk

Jembatan Sutami adalah penghubung antara dua wilayah, yakni desa Candiharjo, kecamatan Ngoro, kabupaten Mojokerto dengan desa Tambakrejo, kecamatan Krembung, kabupaten Sidoarjo. Jembatan yang berdiri di atas kali Porong ini mempunyai panjang sekitar 170 m. Selain sebagai penghubung antar wilayah, jembatan Sutam ini sangat cocok untuk dijadikan tempat berfoto. pasalnya jembatan ini terbuat dari kayu yang terapung, dibantu dengan drum plastik dibawahnya. Pemandangan kali Porong dan Gunung Penanggungan, membuat tempat ini ramai dikunjungi. Di tempat ini Teman Traveler harus membayar Rp4000 untuk berfoto atau sekedar menyebrang jembatan. Karena pembangunan jembatan ini adalah swadaya dari masyarakat sekitar.

Jika kalian kebetulan berada di kecamatan Ngoro atau sedang bekerja di kecamatan Ngoro jangan lupa berkunjung ke tempat-tempat yang sudah dibahas diatas.

Advertisement
Tags
kontributor travelingyuk napak tilas mojokerto wisata mojokerto
Share