Suku Kaili Da’a, Salah Satu Etnik yang Tinggal Nomaden di Rumah Pohon

Advertisement

Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau tersebar dari ujung barat sampai timur, Indonesia menyimpan banyak cerita yang datang dari penduduknya. Berkat luasnya nusantara, beragam pula suku-suku yang mendiami Bumi Pertiwi. Suku Kaili ialah satu dari sekian banyak etnik yang menghidupkan cerita di negara tercinta ini. Ada yang unik dari etnik Kaili. Teman Traveler penasaran kan? Yuk dibaca ulasan berikut sampai selesai!

Tinggal di Rumah Pohon, Memilih Hidup Berdampingan dengan Alam

Rumah Pohon Suku Kaili Da'a via Instagram @idanoor81
Rumah Pohon Suku Kaili Da’a via Instagram @idanoor81

Suku Kaili dibagi menjadi beberapa rumpun diantaranya Kaili Da’a, Kaili Rai, Kaili Ledo, Kaili Moma. Salah satu yang mempunyai cara hidup memukau adalah Kaili Da’a, mereka tinggal di rumah pohon berdiameter besar dan bercabang, dengan ketinggian setidaknya 7 meter dari atas tanah. Hal tersebut telah berlangsung semenjak dahulu, selain karena mereka lebih memilih hidup berdampingan dengan alam juga untuk melindungi diri dari perang antar suku dan hewan buas.

Upacara Mompakoni sebelum Membangun Rumah Pohon

Kampung Suku Kaili via Instagram @like_palu
Kampung Suku Kaili via Instagram @like_palu

Sebelum membangun rumah, orang suku Kaili Da’a melaksanakan upacara adat agar pembangunan berjalan lancar. Sekelompok pria-pria suku ini duduk melingkar, membaca do’a, dan menyajikan sesajen untuk para leluhur, berisi 4 unsur bahan yang melambangkan kehidupan. Kapur melambangkan otak, pinang perlambang dari hati, sirih berarti urat, serta gambir menyimbolkan darah dan daging. Berbagai faktor pun harus dipenuhi sebelum membangun rumah.

Menentukah hari membangun rumah yang tepat dilihat dari arah bulan, tiang penyangga dan rumah tidak boleh membelakangi matahari karena sang surya merupakan sumber kehidupan bagi suku ini. Jumlah anak tangga pun harus ganjil, Suku Kaili Da’a meyakini bahwa Tuhan suka dengan angka ganjil. Maka rumah berbahan dari alam sepenuhnya dengan luas 2×2 meter ini akan diberkati. Rumah pohon yang bisa bertahan hingga 1 tahun ini berukuran sangat kecil, namun tujuannya untuk tidur saja karena mereka memang tinggal berpindah-pindah untuk menggarap ladang.

Metode Penyembuhan Sakit dengan Ritual Balia Jinja

Proses Pelaksanaan Upacara Balia via Instagram @ngata.kita
Proses Pelaksanaan Upacara Balia via Instagram @ngata.kita

Suku Kaili yang mendiami daerah-daerah di Sulawesi Tengah ini memiliki metode tersendiri untuk menyembuhkan penyakit. Bukan dengan pergi ke dokter, melainkan melaksanakan upacara bersama ketua adat. Hal ini telah berlangsung semenjak dahulu, karena belum ada dokter dan konon selalu berhasil menyembuhkan penyakit.

Ritual Balia diawali dengan ketua adat mengusap bagian tubuh pasien yang akan disembuhkan. Kemudian, ibu-ibu berkerudung kuning menari dengan khusyuk diiringin tabuhan gendang, gong, dan tiupan seruling. Dipersiapkan kambing dan ayam, untuk nantinya dilarung ke laut.

Percaya sebagai Orang Keturunan dari Kahyangan

 

Orang-Orang Suku Kaili via Instagram @ngata.kita
Orang-Orang Suku Kaili via Instagram @ngata.kita

Asal-usul Suku Kaili sampai saat ini masih menjadi misteri, dan tetap menarik untuk dicari tahu. Namun konon suku ini mempercayai bahwa mereka titisan dari kahyangan. Dahulu terdapat strata sosial di suku ini, maradika yaitu keturunan raja Kaili, guranungata keturunan orang terpercaya raja, dea yaitu rakyat biasa, serta batua atau rakyat jelata.

Mengenal adat dan budaya dari suku-suku yang ada Indonesia memang selalu menyenangkan. Apalagi saat kita bisa memahami makna dibalik kegiatan yang mereka lakukan. Teman Traveler punya cerita apa nih mengenai etnik yang mendiami nusantara?

Advertisement
Tags
donggala Indonesia Palu Sigi Suku Kaili Da'a Sulawesi Tengah Wisata
Share