Liburan panjang selain memberi waktu yang lega untuk traveling lama-lama juga menyisakan dilema. Seperti diketahui libur panjang merupakan waktu puncak kunjungan di berbagai destinasi wisata. Namun jika libur panjang hanya dihabiskan untuk bengong di rumah sepertinya sangat sayang bukan? Jadi sebelum memutuskan untuk jalan-jalan sebaiknya kalian mengetahui dulu berbagai hal yang akan ditemui selama traveling di hari libur panjang.
Di penghujung tahun 2015 ini traveler dimanjakan dengan dua kali libur panjang. Pertama saat Natal yang berdekatan dengan Maulid Nabi Muhammad dan yang berikutnya adalah tahun baru. Waktu-waktu tersebut sangat ideal untuk melakukan perjalanan ke tempat wisata baik yang dekat maupun jauh. Namun, kalian harus tahu bahwa banyak traveler lain yang juga memanfaatkan waktu itu untuk berlibur sehingga tempat-tempat wisata hingga rute menuju kesana akan sangat padat. Berikut Travelingyuk rangkum hal-hal yang akan kamu temukan selama traveling di hari libur panjang.
Memutuskan Traveling di Hari Libur Berarti Harus Siap Membayar Tiket Lebih Mahal
Sudah menjadi rahasia umum jika pada hari libur harga tiket menjadi lebih mahal. Sesuai dengan hukum ekonomi, harga akan naik jika permintaan bertambah, nah saat itu permintaan akan tiket baik transportasi seperti pesawat dan lainnya hingga tiket masuk ke tempat wisata akan mengalami peningkatan, hingga akhirnya harga menjadi mahal bahkan bisa mencapai dua kali lipat dibanding hari biasa. Namun tidak banyak traveler yang menyadari akan hal tersebut yang kemudian membuat mereka kecewa.
Asah Kesabaran, Kamu Bakal Terjebak Kemacetan
Bagi traveler yang memutuskan untuk traveling via jalur darat kecuali kereta api, ada konsekuensi lain yang tak kalah menguji kesabaran yaitu masalah kemacetan. Liburan panjang mulai tanggal 24-27 Desember lalu bisa kalian jadikan pelajaran untuk merencanakan liburan tahun baru. Bagaimana kondisi jalan saat itu bisa ditebak bakal terjadi lagi pada liburan tahun baru ini. Jalan-jalan penuh kendaraan yang menuju luar kota dan rawan macet masih akan terulang kembali.
Berdesak-Desakan di Obyek Wisata
Kesabaranmu masih akan diuji sesampainya di lokasi wisata. Alih-alih membanyangkan liburan nyaman bisa santai di tempat wisata pilihan, traveler malah masih harus berjibaku dengan ribuan traveler lain yang juga berkunjung ke tempat yang sama. Jangan kesal karena itu adalah konsekuensi yang sudah pasti kamu dapatkan di tempat wisata pada saat hari libur panjang.

Tahun baru ini jatuh pada hari Jumat yang berarti setiap orang punya waktu libur hingga Minggu. Cukup panjang untuk melakukan perjalanan jauh, jadi tidak hanya kamu saja yang ingin piknik ke luar kota tapi ribuan traveler lain juga menginginkannya. Kamu bisa memakai trik untuk datang lebih pagi di destinasi wisata, biasanya makin pagi maka pengunjung masih terbatas.
Tapi lihat-lihat juga tempat wisatanya, pengalaman Travelingyuk saat libur Natal datang pagi namun area parkir sudah penuh. Padahal kita datang di lokasi jaln setengah enam pagi. Kami baru sadar jika obyek yang kita kunjungi adalah spot sunrise, sehingga sepagi apapun kamu datang maka ada banyak pengunjung lain yang datang jauh lebih pagi.
Rental Kendaraan Full Booked
Bagi traveler yang belum memiliki kendaraan sendiri biasanya mereka akan mengandalkan mobil sewaan atau rental mobil. Namun jangan samakan mencari mobil rentalan di hari libur itu semudah membookingnya di hari biasa. Umumnya rental mobil sampai memajang kendaraan berjajar lantaran tidak banyak yang menyewa, tapi di hari libur keadaan akan berubah seratus delapan puluh derajat.
Harga Penginapan Jadi Tidak Masuk Akal
Traveler yang berpengalaman pasti akan memesan penginapan jauh hari untuk menghindari pengemplangan harga yang umumnya terjadi di musim liburan. Semakin tinggi tingkat hunian sebuah penginapan maka harganya akan semakin menggila. Mengelola akan dengan mudah menaikkan harga semaunya sendiri lantaran tahu bahwa traveler lebih membutuhkan tempat istirahat dan rela mengeluarkan dana banyak untuk mendapatkannya.