Potensi Tsunami Selat Sunda, Lakukan Hal Ini Jika Berada di Daerah Rawan

Advertisement

Pasca bencana di kawasan Banten dan Lampung, pembahasan soal tsunami tak henti-henti mewarnai media sosial dan online. Salah satu yang belakangan ramai dibicarakan adalah analisa Daryono. Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan peringatan dini Tsunami tersebut mengunggah tulisan soal potensi tsunami Selat Sunda.

Dalam unggahan berjudul ‘Selat Sunda Rawan Tsunami’ tersebut, Daryono menjelaskan beberapa poin penting perihal kondisi geografis Selat Sunda. Bagaimana pengaruh aktivitas gunung api dan langkah antisipasi bagi penduduk yang tinggal di daerah rawan. Berikut Travelingyuk berikan ringkasannya.

Selat Sunda Rawan Tsunami

Kawasan Selat Sunda
Kawasan Selat Sunda via Instagram.com/open_giornaleonline

Dalam tulisan yang diunggahnya, Daryono menyebutkan bahwa suka tidak suka harus diakui Selat Sunda memang rawan tsunami. Beberapa dokumen yang ia sebutkan menjelaskan bahwa setidaknya kawasan tersebut sudah mengalami lebih dari sembilan kali fenomena gelombang tinggi.

Beberapa catatan menyebutkan tsunami tersebut diakibatkan oleh erupsi Gunung Krakatau. Ada juga yang terjadi pasca gempa bumi kuat di sekitar wilayah Sunda.

Anak Krakatau Jadi Penyebab

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau via Instagram.com/adventure_smurf

Sempat terjadi kontroversi di media sosial, terkait apakah bencana di sekitar Banten bisa digolongkan tsunami atau tidak. Pasalnya, penduduk sekitar tidak merasakan adanya gempa sebelum bencana gelombang tinggi. Lewat unggahan tulisannya, Daryono coba menjawab pertanyaan tersebut.

Menurutnya, tidak ada aktivitas seismik atau gempa kuat terjadi sebelum dan selama tsunami di wilayah Banten. Penelusuran lebih lanjut justru mengarah pada Gunung Anak Krakatau. Longsorannya diduga kuat menjadi penyebab utama munculnya gelombang tinggi, lantas menyapu kawasan Pantai Anyer, Carita, Pandeglang, Tanjung Lesung, dan beberapa daerah lain sekitar Banten.

Himbauan untuk Warga di Daerah Rawan

Alat peringatan dini Tsunami
Alat peringatan dini Tsunami via Instagram.com/slredcross

Di akhir tulisan yang diunggahnya, Daryono mencoba mengambil beberapa kesimpulan sekaligus memberi himbauan untuk warga yang tinggal di daerah rawan tsunami. Pertama, ia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, peringatan dini biasanya belum akan dikeluarkan meski terjadi erupsi gunung api maupun longsoran.

Berikutnya, warga sekitar diminta tak mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang di sekitar pantai. Sebagaimana diketahui, Tsunami Banten pekan lalu ikut menyapu sejumlah warga dan selebritis yang kala itu sedang menghadiri acara hiburan di Tanjung Lesung.

Simulasi evakuasi bencana
Simulasi evakuasi bencana via Instagram.com/idepmedia

Terakhir, warga juga dihimbau untuk tidak bersikap negatif terhadap edukasi bahaya tsunami. Mereka diminta bersikap legawa dan menerima fakta bahwa tempat tinggal mereka memang punya potensi bencana.

Itulah tadi sederet penjelasan mengenai potensi tsunami Selat Sunda, berdasarkan tulisan unggahan Daryono – Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami. Semoga bisa memberi pencerahan pada Teman Traveler dan menjadi pengingat untuk tetap waspada selama liburan.

Advertisement
Tags
Banten Wisata
Share