Pesona Sapudi di Sumenep, sudah dimulai sejak lama. Terlihat dari beberapa peninggalan budaya masa lalu yang sampai kini masih dilestarikan oleh masyarakatnya, termasuk ternak sapi. Selain itu, di sini juga terdapat kompleks pemakaman yang berasal dari tahun 822 Hijriyah atau sekitar tahun 1400-an, dan beberapa peninggalan peradaban lainnya. Dengan bekal peradaban tersebut, Sapudi tumbuh jadi pulau yang cantik. Mari sama-sama tengok pesonanya berikut ini! Sudah siap?
1. Pelabuhan Gayam

Pelabuhan Gayam biasa digunakan oleh masyarakat Sumenep yang akan berlayar ke Pulau Jawa. Jika arus dan ombak sedang tidak baik, pelabuhan ini ditutup untuk sementara. Teman Traveler yang ingin menikmati suasana laut di Kepulauan Sumenep sambil menunggu matahari terbenam, bisa main tipis-tipis ke pelabuhan ini. Kapal yang berlalu-lalang di pelabuhan ini, jadi sebuah pemandangan yang mesti langka disaksikan sehari-hari.
2. Dermaga Tarebung

Untuk sampai dan menikmati pesona Sapuidi di Sumenep, Teman Traveler bisa masuk melalui Pelabuhan Kalianget atau Pelabuhan Dongkek. Dari Kalianget inilah, selama tiga jam, Teman Traveler akan sampai ke Dermaga Tarebung. Di kawasan ini, terdapat mercusuar peninggalan Belanda yang keberadaannya semakin menambah pesona dari pulau ini.
3. Mercusuar ZM Williem (1887)

Menara Suar ZM Williem berada di Desa Tarebung, Gayam, Pulau Sapudi. Mercusuar ini dibangun pada 1887 untuk menjaga keamanan lalu lintas laut yang terjadi di sekitar pulau. Dibangun oleh pemerintah kolonial, menara ini membutuhkan waktu 4 tahun untuk dapat tegak berdiri. Tingginya mencapai 80 meter. Untuk sampai ke bagian atasnya, Teman Traveler harus menaiki sejumlah 350 anak tangga. Menarik ya!
4. Padang Lamun Sapudi

Pesona Sapudi di Sumenep dilengkapi dengan terhamparnya Padang Lamun di tepi perairan laut dangkal. Sekilas, tampilannya mirip dengan rumput laut. Keunikan Padang Lamun di Pulau Sapudi adalah terdapatnya 6 jenis flora yang berbeda. Selain itu, Teman Traveler juga bisa menikmati ikan-ikan kecil, terumbu karang serta hutan mangrove di sekitar kawasan ini.
5. Batuan Unik Pinggri Perairan di Gayam

Di Pulau Sapudi, tepatnya di Desa Prambahan, Kecamatan Gayam, terdapat batuan unik membentuk tangga-tangga kecil yang menjorok ke arah laut. Tempat ini instagenic sekali. Oleh masyarakat setempat, biasa disebut “pabheta’an”. Dari sini, Teman Traveler dapat melihat ke arah laut yang lebih luas. Sebuah pengalaman baru lagi saat liburan.
Pesona Sapudi di Sumenep, pulau dengan peradaban tua dan punya sejarah kental. Konon, putra dari Sunan Wirokromo, yang disebut masih punya garis keturunan dengan Sunan Ampel, sudah mulai mengajarkan cara beternak sapi pada masyarakat yang tinggal di pulau tersebut sejak abad ke 14. Uniknya, menurut data kependudukan tahun 1995, jumlah penduduk di pulau ini kalah banyak dengan jumlah sapi. Tidak heran jika pulau ini sampai sekarang dikenal sebagai pemasok sapi ke seluruh Madura dan menjadi tempat lahirnya budaya Kerapan Sapi.
Wah, jadi makin penasaran dengan pulau di Madura yang satu ini, ya. Bagaimana, adakah Teman Traveler yang sudah pernah menginjakkan kaki di pulau penuh sapi ini?