Pendaki Gunung Arjuno Meninggal Dunia karena Hipotermia, Jalur Pendakian Ditutup

Advertisement

Seorang pendaki Gunung Arjuno-Welirang via Sumberbrantas, Kota Batu, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia diduga karena hipotermia. Saat tengah melakukan perjalanan, ia sempat merasa tidak enak badan hingga akhirnya meninggal ketika akan melakukan perjalanan turun.

Setelah adanya kejadian ini, jalur pendakian via Sumberbrantas pun ditutup. Lalu, bagaimana kronologi meninggalnya pendaki ini? Simak ulasan berikut.

Kronolog kejadian pendaki Gunung Arjuno meninggal dunia karena hipotermia

Pendaki Gunung Arjuno Hipotermia
Foto via Liputan6

Pendaki bernama Yodeka Kopaba ini merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang berasal dari Sumatra Barat. Ia bersama dengan 6 temannya, mendaki Gunung Arjuno via Sumberbrantas pada Jumat (18/8) dari Pos Pendakian Tahura pukul 18.00 WIB. Pada pukul 22.00 WIB, rombongan berhenti di Pos 2 dan akan melanjutkan keesokan paginya pukul 01.00 WIB. Namun, karena merasa tidak enak badan, Yodeka tinggal di tenda di Pos 2 bersama seorang temannya.

Dilansir dari Detik, sore harinya teman Yodeka sempat meminta pertolongan pada pendaki yang turun gunung melintasi Pos 2. Rombongan tersebut mengecek keadaan dua orang yang ada di dalam tenda terlihat pucat dan lemas. Salah satu dari rombongan yang bernama Rofiq menceritakan bahwa keduanya belum makan sama sekali, hingga akhirnya mereka memasakkan masakan dan menyuapi Yodeka dan temannya.

Teman Yodeka membaik setelah makan, namun tidak dengan Yodeka yang tidak mau makan karena tenggorokannya sakit untuk menelan. Melihat keadaan Yodeka yang tak kunjung membaik, Rofiq dan teman-teman membangun tenda untuk menemani mereka berdua dan menunggu teman-teman Yodeka untuk kembali.

Pendaki meninggal dunia karena hipotermia

Pendaki Gunung Arjuno Hipotermia
Foto via Detik

Tak kunjung kembali, Rofiq menitipkan pesan kepada orang-orang yang melintas dan akan naik untuk memberitahukan kepada teman-teman Yodeka tentang keadaan di tenda. Tengah malam, akhirnya mereka datang dan melanjutkan istirahat untuk perjalanan besok. Sayangnya, mereka tidak sadar Yodeka sakit dan keadaannya sudah parah.

Saat rombongan Rofiq memutuskan untuk turun duluan pada Minggu (20/8), Yodeka masih bisa duduk dan bersalaman. Tapi siapa sangka, pada pukul 09.00 WIB, Yodeka muntah dan pingsan. Hingga pada sekitar pukul 10.30 WIB, Yodeka meninggal dunia karena hipotermia, oleh petugas yang sebelumnya mendapatkan laporan tentang kondisi Yodeka. Kondisinya saat ditemukan adalah pucat, hidung berbusa, dan tak ada denyut nadi.

Ini adalah pengalaman Yodeka pertama kali mendaki gunung, sayangnya juga menjadi yang terakhir. Ia meninggal dunia karena hipotermia dan dievakuasi oleh petugas dan relawan. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk membawa turun jenazah Yodeka dengan menggunakan peralatan seadanya. Ia pun dibawa ke RS Bhayangkara Koto Baru.

Jalur pendakian ditutup

Gunung Arjuno Welirang
Foto via Tahura Raden Soerjo

Setelah kejadian yang menimpa mahasiswa berusia 21 tahun tersebut, jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang via Sumberbrantas pun ditutup sejak Minggu (20/8). Karena waktu penutupan jalur tersebut masih belum ditentukan sampai kapan, maka para pendaki yang sudah terlanjur mendaftar, disarankan mengubah jalur pendakian atau reschedule.

Selain itu, disarankan kepada para pendaki harus berhati-hati dan waspada di setiap musim. Jika musim hujan membuat medan licin, sedangkan di musim kemarau bisa menghadirkan cuaca dingin dan angin kencang. Kesehatan fisik dan mental harus terjaga sebelum mendaki.

Advertisement
Tags
Gunung Arjuno Welirang Pendaki Gunung Arjuno Hipotermia Pendaki Hipotermia Pendaki meninggal dunia
Share