Dikenal dengan julukan ‘Seribu Pantai’, Blitar tawarkan banyak pesona alam indah khas pesisir selatan. Teman Traveler bisa temukan banyak pantai perawan nan elok di kabupaten di Jawa Timur ini. Salah satunya adalah Pantai Peh Pulo.
Pantai dengan hamparan pasir putih ini masih belum dikelola pemerintah. Namun keindahannya sangat memesona, hingga tak boleh dilewatkan begitu saja. Yuk Teman Traveler, simak pengalaman saya saat menjelajah di sana.
Butuh Perjuangan Ekstra
Pantai Peh Pulo, dikenal juga dengan nama Pantai Sumbersih, berada di Dusun Sumbersih, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Lokasinya cukup mudah dijangkau. Dari pusat kota, ambil jalur menuju Ledoyo dan lanjutkan ke arah Panggungrejo.
Begitu sampai di persimpangan dengan pohon beringin, ambil jalur kiri. Ikuti jalan dan dalam beberapa saat Teman Traveler akan sampai di Pantai Pasir Putih Peh Pulo.
Perjalanan menuju Pantai Peh Pulo sedikit membutuhkan perjuangan. Teman Traveler diharap terus waspada karena jalanannya lumayan sempit dan kebanyakan tak beraspal. Banyak yang berlubang dan rusak. Kendaraan roda empat masih bisa melintas, asalkan berhati-hati.
Belum Dikelola Pemerintah
Pantai Peh Pulo belum sepenuhnya dikelola pemerintah Kabupaten Blitar. Saat ini semuanya diurusi oleh warga desa sekitar dengan dana swadaya. Sebelum masuk pantai, Teman Traveler wajib membayar karcis masuk dan biaya parkir sebesar Rp5.000 per orang.
Jarak parkiran dari bibir pantai cukup berdekatan. Teman Traveler tak perlu berjalan terlalu jauh sebelum sampai di tujuan utama. Oh ya, di sini juga sudah tersedia toilet kok.
Meski lokasinya terpencil dan aksesnya tak mudah, Teman Traveler takkan kesulitan menemukan warung di sini. Kalian bisa memesan aneka minuman dan makanan, seperti pecel, soto, ikan bakar, serta es kelapa muda.
Ikan bakar di sini sangat istimewa Teman Traveler. Ikannya segar karena ditangkap langsung oleh nelayan sekitar. Selain itu, harga makanan maupun minuman yang ditawarkan sangat terjangkau.
Melihat Serunya Aktivitas Nelayan
Pantai Peh Pulo sebenarnya tidak begitu luas, namun di sini Teman Traveler bisa melihat banyak perahu nelayan tengah menepi. Menjelang malam, perahu-perahu tersebut baru akan menyentuh laut. Setelah mentari muncul, para nelayan akan kembali ke daratan membawa hasil tangkapan.
Jika cuaca sedang berbahaya, para nelayan di Peh Pulo akan memilih libur melaut. Saat-saat seperti ini biasanya mereka manfaatkan untuk memperbaiki jaring atau menangkap ikan di pinggir pantai. Ini dilakukan secara tradisional, tanpa perahu.
Keindahan yang Mempesona
Peh Pulo memiliki hamparan pasir putih dengan tekstur mirip merica. Pengunjungnya relatif masih sepi, sehingga keasriannya masih sangat terjaga. Teman Traveler akan mudah menemukan kerang dan keong di sekitar sini.
Semua perjuangan keras yang Teman Traveler lakukan untuk menuju sini bakal terbayar lunas. Kalian bakal dimanja pemandangan ‘Surga ala Blitar’. Dari atas bukit, nampak beberapa pulau kecil di sekitar pantai. Jika diperhatikan betul, tak kalah indah dengan Raja Ampat di Papua.
Oh ya, Peh Pulo berbatasan langsung dengan Samudra Hindia hingga ombaknya cukup besar. Teman Traveler sebaiknya tetap waspada dan sebaiknya tak berenang karena berbahaya.