Saat berkunjung ke Taman Nasional, kita biasanya menemukan banyak sekali satwa yang asik bermain di habitatnya. Seperti orang utan yang terlihat bahagia berlarian di atas dahan kayu. Sesekali dari mereka ada yang bergelantungan dan menyapa para traveler yang sedang berjalan di bawahnya.
Sayang, pesona keindahan alam yang ramah terhadap semua makhluk hidup ini mulai luntur. Banyak sekali satwa yang mulai punah. Salah satunya adalah orang utan yang mulai berkurang karena ulah manusia. Seperti yang banyak viral di media, beberapa orang tidak hanya menangkap hewan ini untuk diperjualbelikan tapi juga ada yang membunuh dengan tragis. Sungguh malang nasib mereka.
Seorang pria bernama Baco sekaligus pemelihara Kotap mengaku bahwa ia mendapatkan orang utan tersebut dari seorang warga di desa sebelah, tepatnya daerah Ketapang, Kalimantan Barat. Saat itu, Kotap masih kecil dan dibawanya pulang menggunakan kardus. Beranjak besar, Baco takut jika hewan peliharaannya tersebut akan mengganggu tetangga. Sejak saat itu pula, ia memasukkan kera kecil ini ke dalam kandangan kayu yang sempit. Selain itu, Baco juga memberikan makan berupa nasi, roti, mie instan hingga minuman manis sachet-an yang tidak sesuai untuk seekor orang utan.
Sebelum diselamatkan, Pejabat BKSDA telah membujuk Baco untuk menyerahkan Kotap. Namun, pria yang tinggal di desa Rabak tersebut menolak. Setelah penjelasan lebar mengenai nasib orang utan di Kalimantan yang hampir punah, Baco akhir merelakan peliharaan untuk pergi. Apalagi ada hukum yang siap menjerat aksi dari Baco ini.
Meskipun kita sedang mengunjungi kebun binatang atau taman safari, patuhi juga peraturan di sana ya. Seperti jangan memberi makan hewan sembarangan atau melempar mereka dengan sesuatu untuk menarik perhatian. Traveler yang cerdas akan selalu bijak saat liburan. Setuju?