Serunya Suasana Nyepi di Ubud, Ada Ogoh-ogoh hingga Perang Api

Advertisement

Perayaan Nyepi merupakan salah satu momen penting bagi Umat Hindhu di Bali dan dilaksanakan setahun sekali. Bisa dibilang, atmosfer Nyepi yang begitu masif hanya bisa dirasakan di Pulau Dewata. Dengan kata lain, satu-satunya di dunia. Termasuk nyepi di Ubud yang akan saya ulas di bawah ini.

Tidak heran jika banyak wisatawan, domestik maupun
mancanegara, datang ke Bali khusus untuk merasakan sensasi Nyepi. Seperti yang kita ketahui, saat itu terjadi Pulau Dewata akan jadi sangat sunyi.

Perang Api di Desa Nagi (c) Helga Christina/Traveling

Tak ada penerbangan dari maupun menuju Bali. Para warga akan berdiam di rumah. Siaran TV pun ditiadakan. Bahkan ada beberapa daerah yang masih sangat kental tradisinya hingga aliran listrik pun ikut dipadamkan.

Salah satu tempat terbaik untuk merasakan atmosfer Nyepi di Bali adalah Ubud. Terletak di jantung Pulau Dewata, daerah ini terkenal akan budayanya yang masih terus terjaga. Tidak usah khawatir soal penginapan, ada banyak hostel murah dengan harga mulai Rp50.000 per malam. Oke, tanpa panjang lebar lagi inilah beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang Nyepi di Ubud

Persiapan

Hal pertama yang harus kamu siapkan adalah stok makanan. Pastikan perbekalanmu cukup selama Nyepi berlangsung, karena tidak ada toko yang buka.

Berikutnya, persiapkan dengan matang semua kegiatan yang akan kamu lakukan selama seharian penuh. Kamu bisa mempersiapkan board game untuk sekedar menghabiskan waktu atau mengunduh permainan favorit, karena pada Nyepi tahun lalu akses Internet di non-aktifkan.

Tidak kalah penting adalah mengisi daya powerbank. Jangan sampai lupa karena di lokasi tertentu kemungkinan aliran listrik juga akan dipadamkan.

 Menonton Ogoh Ogoh

Antusiasme wisatawan menonton Ogoh-ogoh (c) Helga Christina/Travelingyuk

Sehari sebelum Nyepi, biasa disebut Hari Pengrupukan, adalah waktunya menonton pertunjukan Ogoh-ogoh. Nyepi di Ubud pun bisa menikmati acara ini. Ogoh-ogoh adalah sebutan untuk boneka berukuran besar, biasanya dibuat sedemikian rupa hingga menggambarkan sosok menakutkan.

Suasana di Lapangan Ubud (c) Helga Christina/Travelingyuk

Menjelang parade ogoh-ogoh, Lapangan Ubud di jalan Monkey Forest akan dipadati orang yang ingin melihat pertunjukan menarik ini. Anak kecil hingga dewasa ikut memeriahkan parade meriah yang digelar setahun sekali ini.

Pertunjukan Ogoh-ogoh di Puri Ubud (c) Helga Christina/Travelingyuk

Malam hari, sekitar pukul 20.00, kamu juga bisa melihat pertunjukkan Ogoh-ogoh lain dengan pengemasan lebih bagus. Lokasinya ada di depan Puri Ubud. Mengusung konsep kolosal dengan jalan cerita menarik, pertunjukan ini akan menampilkan perwakilan dari beberapa banjar (pembagian wilayah di Bali, setingkat RW-red)

Ogoh-ogoh berukuran raksasa (c) Helga Christina/Travelingyuk

Mesabatan Api (Perang Api)

Persiapan memulai Perang Api (c) Helga Christina/Travelingyuk

Salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan ketika Nyepi di Ubud adalah menonton Perang Api di Desa Nagi. Jaraknya hanya 15 menit dari Puri Ubud. Kamu bisa mencapainya dengan berjalan kaki atau naik motor.

Perang Api ini merupakan ritual tahunan Desa Nagi. Biasanya diadakan untuk menyambut Hari Raya Nyepi dan dimulai sekitar pukul 18.00. Tradisi ini lumayan terkenal di kalangan wisatawan dan salah satu yang wajib ditonton jika sedang berada di Pulau Dewata.

Begitu sampai di Desa Nagi, kamu akan diarahkan ke sebuah bale banjar (tempat berkumpul). Di sini kamu bisa menikmati beragam kuliner khas Bali dari masyarakat desa. Semuanya gratis.

Setelah selesai makan dan hari sudah mulai gelap, Perang Api akan segera dimulai. Ritual unik ini akan diikuti oleh hampir seluruh laki-laki dewasa di Desa Nagi.

Suasana ketika Perang Api dimulai (c) Helga Christina/Travelingyuk

Batok kelapa yang dikumpulkan di tengah akan dibakar. Para pemuda desa lantas akan berlomba-lomba melemparkan bara api ke satu sama lain. Meski terlihat agresif, sama sekali tak ada unsur dendam disini. Semua orang bersuka cita, menikmati ritual.

Serunya Perang Api di Desa Nagi (c) Helga Christina/Travelingyuk

Para penonton wajib hati-hati. Sebab tak jarang ada lemparan nyasar mengarah ke barisan pengunjung. Saya pun pernah jadi korban.

Tips Menikmati Nyepi di Ubud

Jika ingin menonton tradisi Perang Api, sebaiknya kamu menyiapkan motor. Menumpang mobil kurang disarankan, karena bakal lebih susah untuk lewat dan mencari tempat parkir.

Selain itu, pastikan kamu sudah berada di Lapangan Ubud pada pukul 16.00. Begitu waktu menunjukkan pukul 18.00, segera lanjutkan perjalanan menuju Desa Nagi. Setelah itu, kamu bisa menuju depan Puri Ubud untuk menonton pertunjukan Ogoh-ogoh. Nyepi di Ubud bisa dicoba nih agar liburanmu makin berkesan. Setuju?

Advertisement
Tags
Bali Indonesia kontributor Travelingyuk wisata bali
Share