Museum Zoologi Bogor, Ada Kerangka Mamalia Terbesar Bumi!

Advertisement

Tahukah Teman Traveler bahwa Kebun Raya Bogor ternyata memiliki sebuah museum yang telah berusia 125 tahun? Bertajuk Museum Zoologi Bogor, di sini kalian bisa belajar banyak mengenai dunia satwa. Asyiknya lagi, pengunjung takkan dikenakan biaya masuk alias gratis! Yuk, simak seperti apa serunya dalam ulasan berikut ini.

Gagasan Ahli Botani Belanda

img_20190814_104008_Bm9.jpg
Peta museum (c) Intan Deviana/Travelingyuk
img_20190814_104720_G4n.jpg
Hasil gagasan ahli botani Belanda (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Menilik usianya, Teman Traveler bisa simpulkan bahwa Museum Zoologi Bogor sudah berdiri sejak 1894. Pemrakarsanya adalah seorang ahli botani Belanda bernama J. C. Koningsberger. Dulunya bangunan ini berfungsi sebagai pusat penelitian dalam bidang pertanian dan zoologi. Memasuki tahun 1901, dibangun gedung baru yang berfungsi sebagai ruang pameran, ruang koleksi, ruang kerja, dan laboratorium.

Bangunan Museum

img_20190814_104621_gdt.jpg
Lorong menuju pintu (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Memasuki museum dengan bangunan seluas 750 meter persegi ini, Teman Traveler bakal disambut lorong menuju pintu masuk utama. Melihat dari gaya bangunannya, kentara sekali sentuhan Hindia-Belanda-nya. Di kedua sisi lorong dipajang foto tokoh-tokoh penting bidang Biologi-LIPI. Sementara di sisi atas nampak beberapa poster bertuliskan Museum Zoologicum Bogoriense, nama yang sempat disandang museum ini antara tahun 1945-1947.

Beragam Koleksi Unik

img_20190814_110048_zpn.jpg
Salah satu koleksi museum (c) Intan Deviana/Travelingyuk
img_20190814_104934_6z8.jpg
Kerangka mamalia (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Usai melewati lorong tersebut, Teman Traveler akan disapa beberapa kerangka mamalia di depan pintu masuk. Di sisi kanan dan kiri terdapat sejumlah ruang pamer berisi ribuan koleksi Museum Zoologi Bogor. Kalian bisa mengintip langsung koleksi satwa awetan maupun fosil-fosil hewan.  

img_20190814_105950_wnw.jpg
Kepiting raksasa dari Jepang (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Koleksi di sini bisa dibagi menjadi beberapa kategori, yakni Burung, Ikan, Serangga, Reptil, Moluska, dan masih banyak lagi. Sebagian besar berasal dari Indonesia, namun ada juga yang didatangkan dari luar negeri. Teman Traveler bisa menelusurinya satu-satu sembari membaca keterangan di masing-masing spesimen.

Badak Tasikmalaya

img_20190814_105622_xuk.jpg
Badak Tasikmalaya yang diawetkan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Satwa yang dipamerkan di sini tak semuanya hasil pengawetan hewan yang mati karena diburu atau sakit, namun ada pula yang merupakan replika. Salah satu koleksi yang berasal dari satwa asli adalah Badak Tasikmalaya (Rhinoceros sondaicus). Hewan ini resmi jadi koleksi museum pada 1934. Konon, satwa tersebut ditemukan dalam kondisi mati setelah dibunuh pemburu yang ingin mengambil culanya.

Kerangka Paus Biru

img_20190814_110510__7ZM.jpg
Kerangka paus biru (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Selain badak, koleksi lain yang cukup bikin saya takjub adalah kerangka Paus Biru atau Blue Whale. Letaknya ada di pintu keluar museum. Tahukah Teman Traveler bahwa hewan ini merupakan mamalia terbesar yang pernah hidup di dunia?  

img_20190814_110247_TSB.jpg
Kerangka mulut Paus Biru (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Menurut keterangan yang saya baca, mamalia bernama latin Balaenoptera musculus ini ditemukan mati terdampar di Pantai Pameungpeuk Garut pada 1916. Panjangnya mencapai 27,25 meter, dengan bobot utuh sekitar 119 ton. Wah, bisa dibayangkan betapa besar tubuhnya ya?

Tidak heran jika proses pemindahan paus dari Garut ke Bogor kala itu memakan waktu hingga 44 hari. Benar-benar luar biasa ya, Teman Traveler?

Pencahayaan Kurang Memadai

img_20190814_105240_wy1.jpg
Pencahayaan kurang (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Dengan koleksi yang begitu rapi dipajang di lemari kayu berkaca dan sangat lengkap, ada satu hal sangat disayangkan dari Museum Zoologi Bogor. Pencahayaan di dalam ruangan tergolong minim. Entah memang sengaja dibuat remang-remang atau karena belum tersedia fasilitas yang lebih baik.

img_20190814_110017_hvo.jpg
Koleksi bulus/labi-labi (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Dengan ruangan yang cukup redup, pengunjung mungkin bakal jadi kurang leluasa melihat semua koleksi di museum ini. Mungkin di masa mendatang pengelola bisa menyediakan penerangan lebih baik di dalam Museum Zoologi Bogor.

Menuju Museum Zoologi Bogor

img_20190814_103311_Aoy.jpg
Pintu masuk pengunjung (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Berada di salah satu sudut Kebun Raya Bogor, Teman Traveler bisa naik ojek online atau angkot untuk menuju sini. Kalian tinggal turun di GATE 1 di seberang Jalan Surya Kencana atau Pasar Bogor. Jika memilih naik angkot, kalian bisa gunakan angkot nomor 02 atau 03.

img_20190814_104029_v9i.jpg
Dari pintu masuk utama, belok ke kiri (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Untuk masuk museum, Teman Traveler tidak perlu membayar biaya tambahan. Setelah membayar tiket Kebun Raya Bogor sebesar Rp15.000, kalian bisa langsung meluncur ke dalam museum dan mengeksplorasi semua sudutnya.

Itulah tadi sedikit pengalaman menjelajah Museum Zoologi Bogor. Buka tiap hari antara pukul 08.00-15.00, tempat ini cocok banget buat Teman Traveler yang sedang ingin melakukan eduwisata. Jangan lupa mampir jika sedang menjelajah wisata Bogor ya.

Advertisement
Tags
Bogor kontributor Travelingyuk Wisata Bogor
Share