Museum Monumen Pangeran Diponegoro, Jejak Perjuangan Masa Silam

Advertisement

Siapa yang tak kenal Pangeran Diponegoro. Pemimpin Perang Jawa (1825-1830) tersebut begitu harum namanya. Ia dikenal sebagai tokoh yang merakayat, meski sejatinya ia adalah keturunan dari Kraton Yogyakarta.

Untuk mengenang jasa-jasanya yang besar bagi bangsa ini, namanya diabadikan menjadi julukan berbagai tempat. Bukan hanya itu, terdapat ‘lorong waktu’ bernama Museum Monumen Pangeran Diponegoro. Yuk simak terdapat koleksi serta sejarah apa saja yang ada di sana.

1. Sejarah singkat Museum Monumen Pangeran Diponegoro

img_20191019_113133_LNU.jpg
Relief yang ada di tembok museum (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Memasuki kompleks museum, teman Traveler bakal mendapati bentuk bangunan Jawa klasik. Gedung-gedung di sana terlihat masih terawat dengan baik. Museum Monumen Pangeran Diponegoro menempati bekas kediaman sang Pangeran di Desa Tegalrejo, Yogyakarta.

Museum tersebut prakarsai oleh Mayjen Surono yang waktu itu sebagai Panglima Kodam dengan luas 2,5 hektar. Pembangunan Museum Monumen Pangeran Diponegoro menjadi simbol untuk mengenang jasa Pangeran Diponegoro, seperti halnya kota-kota lainnya.

2. Galeri Foto

img_20191019_112120_IeL.jpg
Galeri foto yang dipajang rapi (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Memasuki museum yang berbentuk persegi panjang, teman Traveler bakal menyaksikan berbagai saksi bisu maupun kenangan sejarah masa lampau. Salah satunya yang cukup menarik adalah kumpulan foto masa perjuangan. Galeri foto tersebut dipajang rapi dan terawat.

3. Ragam Koleksi Senjata Perang

img_20191019_112240_U3j.jpg
Koleksi senjata di museum (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Koleksi yang tak kalah menarik di Museum Monumen Pangeran Diponegoro ini adalah senjata yang digunakan Pangeran Diponegoro dan pasukannya. Senjata-senjata tersebut tertata rapi dalam lemari kaca. Beberapa koleksi senjata di Museum Monumen Pangeran Diponegoro adalah senapan laras panjang, keris, tameng, pedang, tombak hingga panah.

4. Gamelan, Perhiasan dan Peralatan Rumah Tangga

img_20191019_112343_Gzm.jpg
Koleksi gamelan hibah dari Kraton Yogyakarta (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Koleksi yang memiliki nilai sejarah lainnya adalah seperangkat gamelan. Alat musik Jawa tersebut mulai dimainkan sejak era Sultan Hamengkubuwono II. Gamelan tersebut merupakan koleksi hibah dari Kraton Yogyakarta.

Sementara perhiasan mencakup gelang kaki, anting-anting hingga batu akik. Kemudian terdapat pula koleksi peralatan rumah tangga seperti teko, cangkir cubung, cepuri, siwur, padupan dan bokor.

5. Kereta Kepangeranan

img_20191019_112432_Q3n.jpg
Kereta kepangeranan (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Kereta kepangeran merupakan kereta produksi pabrik kereta Spyker Amsterdam, Belanda pada tahun 1901. Kereta tersebut hingga kini masih sangat terawat sebagai salah satu koleksi Museum Monumen Pangeran Diponegoro.

6. Saksi Bisu bernama Tembok Jebol

img_20191019_113307_6Up.jpg
Saksi bisu tembok jebol yang digunakan untuk meloloskan diri dari kepungan kolonial (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Di bagian belakang museum, terdapat monumen yang sangat historis. Tembok Jebol adalah saksi sejarah pengepungan yang dilakukan pasukan Belanda. Untuk menyelamatkan diri bersama pasukannya tembok tersebut, diyakini dijebol sendiri oleh Pangeran Diponegoro. Hingga pada akhirnya mereka bisa meloloskan diri.

Liburan ke Yogyakarta tak melulu ke pantai atau ke bukit-bukit. Nah, Museum Monumen Pangeran Diponegoro bisa menjadi rujukan wisata sejarah untuk teman Traveler. Punya rencana ke sini?

Advertisement
Tags
Share