Museum Kopi Banaran, Belajar Sejarah Si Hitam Nikmat

Advertisement

Indonesia bisa dibilang merupakan rajanya kopi. Dari Sabang sampai Merauke, tiap daerah punya biji kopi dengan cita rasa khas masing-masing. Namun buat Teman Traveler yang benar-benar suka ngopi atau mencintai kopi, wajib mampir ke Museum Kopi Banaran.

Museum Kopi Banaran (c) Chandra Xave/Travelingyuk

Jika biasanya waktu intim bersama kopi dihabiskan dengan cara meminum ekstraknya, di Museum Kopi Banaran kalian bisa belajar banyak soal budaya dan sejarah kopi Indonesia. Penasaran seperti apa? Yuk, simak ulasan lengkap saya berikut ini.

Bangunan Warisan Belanda

Mesin pemroses kopi (c) Chandra Xave/Travelingyuk
Deretan toples berisi biji kopi (c) Chandra Xave/Travelingyuk

Museum Kopi Banaran sudah ada sejak 1911, menempati gedung yang dulunya dibangun oleh Belanda pada masa penjajahan. Begitu memasuki era kemerdekaan, bangunannya diambil alih pemerintah Indonesia dan dijadikan pabrik kopi. Hingga sekarang, tempat ini masih aktif menghasilkan Kopi Banaran berkualitas tinggi.

Mengingat sejarahnya yang sudah cukup panjang, museum ini menyimpan banyak alat pemrosesan kopi kuno. Teman Traveler bisa melihatnya di gedung khusus yang ada di sebelah pabrik.

Koleksi Benda-benda Kuno

Koleksi mesin ketik kuno (c) Chandra Xave/Travelingyuk

Setiap museum memiliki keunikan tersendiri, begitu pula dengan Museum Kopi Banaran. Di sini Teman Traveler bisa melihat koleksi aneka barang dari beberapa puluh tahun lalu. Sangat wajib dikunjungi, terutama bagi kalian yang mengaku pecinta kopi.

Begitu masuk, Teman Traveler bakal disambut beragam koleksi alat-alat lawas seperti mesin kopi klasik, manual grinder, serta toples berisi aneka ragam biji kopi dari seluruh Indonesia. Kalian juga bisa mempelajari sejarah kopi di Indonesia lewat papan informasi yang dipajang di sekujur dinding museum.

Koleksi gelas dan cangkir lawas (c) Chandra Xave/Travelingyuk

Tak hanya sekedar membaca, di sini Teman Traveler juga bisa melihat langsung proses pengolahan biji kopi hingga diracik menjadi minuman nikmat. Penasaran ingin mencoba sensasi kopi Banaran? Langsung saja mampir ke kafe yang ada di sini.

Sediakan Fasilitas Lengkap

Patung yang menghiasi museum (c) Chandra Xave/Travelingyuk

Museum Kopi Banaran berada satu komplek dengan Pabrik Kopi dan Cafe Banaran. Bisa dibilang merupakan paket wisata lengkap buat Teman Traveler yang ingin memperdalam pengetahuan soal kopi. Kalian jalan-jalan, belajar, sekaligus mencicipi racikan kopi khas di satu tempat.

Masuk museum, Teman Traveler cukup bayar Rp5.000 saja. Jika tertarik melihat pemrosesan kopi di dalam pabrik, rogoh kocek Rp20.000 ekstra. Kalian bisa akses laman resmi mereka untuk mendapat informasi terbaru soal paket wisata maupun fasilitas lainnya.

Oh ya, destinasi ini sudah dilengkapi toilet dan mushola kok. Jadi tak perlu bingung jika ingin beribadah ya.

Aneka Spot Foto Menarik

Patung Luwak (c) Chandra Xave/Travelingyuk

Meski bernuansa edukatif, Museum Kopi Banaran juga sediakan beberapa spot menarik untuk berfoto. Teman Traveler yang hobi mengabadikan momen bisa berpose di sudut-sudut keren seperti depan museum, pabrik kopi, maupun di kafe. Dijamin hasilnya bakal apik.

Akses Menuju Lokasi

Mesin lawas untuk memroses kopi (c) Chandra Xave/Travelingyuk

Museum Kopi Banaran bisa Teman Traveler temukan di Jalan Krajan, Gemawang, Kecamatan Jambu, Semarang, Jawa Tengah. Kalian bisa menggunakan beberapa jalur untuk sampai sini. Agar lebih mudah, manfaatkan petunjuk arah dari aplikasi navigasi seperti Google Maps.

Oh ya, Teman Traveler bisa berkunjung ke museum ini setiap hari. Mereka biasanya siap menyambut pengunjung mulai pukul 07.00 hingga 14.00. 

Tips Berwisata

Mesin roaster di Banaran (c) Chandra Xave/Travelingyuk

Sebelum mampir ke museum ini, ada beberapa hal yang patut Teman Traveler perhatikan. Pertama, mereka hanya buka hingga pukul 14.00, pastikan kalian sudah menyesuaikan jam keberangkatan. Selain itu, sebaiknya cek dulu update terbaru melalui laman resi mereka.

Berikutnya, jangan lupa jaga barang-barang dan fasilitas yang ada. Jangan sampai membuang sampah sembarangan. Selamat jalan-jalan di Semarang Teman Traveler!

Advertisement
Tags
kontributor semarang Travelingyuk wisata semarang
Share