Menanti Kepingan Dollar dari Tanjung Merayu, Mutiara Sulawesi Selatan

Advertisement

Desa Jarak di Sulawesi Selatan memiliki pesona kecantikan yang unik nan etnik. Pantas saja banyak turis berdatangan untuk berlibur dan menimba pengalaman menyenangkan. Hal ini dimanfaatkan para penduduknya untuk mengais rezeki dari sana. Simak ulasan saya dalam mengupas tuntas aktivitas penduduk di Tanjung Merayu, salah satu spot di Desa Jarak yang paling ramai dengan aktivitas wisata.

Pengalaman Tak Terlupakan

20190908_101921_sPD.jpg
Taman permain yang disiapkan untuk para pengunjung (c) Rustam/Travelingyuk

“Wow….cantik juga yah,” seru seorang penumpang bus Sumber Mas Murni pada suatu malam. Decak kamum tersebut, terjadi saat bus trayek Makassar-Selayar itu baru saja meluncur meninggalkan perkampungan Parak Lama menuju Kota Benteng.

Memang dari dalam bus, di sebelah barat tersaji pemandangan laut lepas tak berujung, kaki langit menjadi batas pemandangan mata. Di sebelah selatan melintang Pulau Pasi Gusung bak seekor naga yang terlelap. Boulevard pantai Kota Benteng juga terlihat dari kawasan ini. Di sebelah timur, tersuguh pegunungan kapur berselimut tumbuhan hijau.

Benar, Kemolekan Desa Parak bisa disaksikan kasat mata ketika berada di Kawasan Wisata Tanjung Merayu. Berada di kawasan ini akan membuai seluruh panca indera kita, apalagi kala senja dan malam hari.

Kecantikan Makin Terpancar di Sore Hari

img_2119_0fx_FV3.jpg
Wisatawan lokal yang berkunjung ke Tanjung Merayu (c) COREMAP II Selayar/Travelingyuk

Di sore hari, birunya laut dan cahaya keemasan sunset dapat dinikmati di sini. Malam hari, cahaya lampu petromaks nelayan yang sedang melaut, temaran Bontolebang, Kahu-Kahu, dan Kota Benteng menjadi menu spesial. Di atas langit Kota Benteng akan tampak bintang gemintang yang selalu tersenyum menyapa warga kota. Angin laut membelai kulit bak dielus bidadari dari kayangan.

Parak, dengan sejuta pesonanya, merupakan sebuah desa penyangga bagi Kota Benteng. layaknya penyangga, tentu saja perlu dipoles dengan ‘kosmetik’ agar terlihat lebih indah, cantik, dan menarik, menggoda siapa saja yang menatapnya. Meski memiliki keindahan alam yang ‘memanjakan’ mata, tetapi masih butuh sedikit sentuhan artistik, Kawasan ini masih perlu disulap menjadi surga bagi pecinta keindahan.

Terobosan Gemilang

20190908_101536_U0j.jpg
Fasilitas lapangan voli pantai (c) Rustam/Travelingyuk

Dulu, tanjung itu masih terlantar dan tidak punya nama. Namun beberapa bulan terakhir, tanjung tersebut telah diberi nama. Papan nama bertinta merah di pinggir jalan telah memberi tahu semua orang, kalau kawasan tersebut bernama Tanjung Merayu.

Sebuah terobosan yang cukup gemilang guna menambah Mata Pencaharian Alternatif (MPA) masyarakat, dan mendukung pengembangan pariwisata Selayar secara umum. Apalagi sektor pariwisata merupakan salah satu leading sektor Kabupaten Kepulauan Selayar.

Seorang pujangga legendaris britania, William Shakesperae, pernah berkata “What is in a name“. Boleh saja, Sang Pujangga mempertanyakan tentang arti sebuah nama. Akan tetapi, sesungguhnya nama mampu mempertautkan makna sebuah karakter, menyatukan aneka cita rasa gunu memudahkan menikmatinya.

Coba bayangkan, seandainya anda bertemu seorang perempuan cantik. Atau bertemu pria tampan bak Arjuna dalam cerita pewayangan. Yusuf yang rupawan dalam kisah kenabian. Pernakah kita berpikir, bagaimana seandainya mereka itu tidak bernama.

Bisa dipastikan, cita rasa cantik, tampan dan rupawan tersebut akan hilayang seiring bergulinya waktu. Deskripsi keindahan terlalu rumit untuk dikenang. Memori kita, begitu sulit menyimpan penggambaran tersebut saat berada di Tanjung Serayu.

Fasilitas Memanjakan

20190908_101613_dpb.jpg
Gazebo yang berada dipesisir pantai Tanjung Merayu (c) Rustam/Travelingyuk

Ada beberapa fasilitas yang disiapkan di pantai Tanjung Merayu, ada cafe dan warung makan untuk para pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai. Ada juga bangunan gazebo, sebagai tempat para pengunjung dan keluargan yang ingin piknik dan rekreasi.

Ada pula fasiltas seperti penyewaan bebek-bebek dan ban pelampung. Sewanya terbilang murah, hanya Rp5.000. Ini dilakukan untuk lebih menarik wisatawan lokal maupun mancanegara dalam melakukan wisata diving dan menikmati keindahan alam bawa laut. Dari sini, ‘Dollar’ akan mengalir memenuhi kantong masyarakat Desa Parak.

20190908_101557_cfL.jpg
Pengunjung yang menikmati air laut di Tanjung Merayu (c) Rustam/Travelingyuk

Keramaian pengunjung, terlihat pada hari-hari libur seperti Sabtu dan Minggu, namun bagi yang ingin menikmati air laut di pagi hari dan sore hari, selalu saja terlihat pengunjung yang berenang, karena akses menuju lokasi sangat dekat dari Kota Benteng.

Selangkah lagi, kawasan tersebut akan menjadi kawasan wisata yang bisa mendatangkan pendapatan bagi penduduk di sekitar Sulawesi Selatan.

Advertisement
Tags
Indonesia kontributor Sulawesi Selatan tanjung merayu Travelingyuk Wisata
Share