Lupis Mbah Hadi di Jogja, Eksis Sejak 1975 dengan Rasa Otentik

Advertisement

Apakah kamu familiar dengan gatot ataupun tiwul? Dua makanan tersebut merupakan khas Gunungkidul, Jogja. Nah, tapi nggak perlu jauh-jauh ke Gunungkidul ya, karena di sekitaran kota saja juga ada. Namanya adalah Lupis Mbah Hadi. Apa istimewanya kuliner Jogja satu ini? Yuk, baca ulasan lengkapnya.

Sudah Berjualan Sejak 1975

Cenil legendaris di Jogja, via Instagram/jogjaeatguide
Cenil legendaris di Jogja, via Instagram/jogjaeatguide

Mbah Hadi atau yang dikenal juga sebagai Mbah Gatot sudah menjual jajajanan tradisional berupa gatot dan tiwul sejak tahun 1975. Singkat ceita, kala itu Mbah Hadi membantu ibunya yang bernama Warno Diharjo, Mbah Warno. Sudah bertahan ditengah gerusan berbagai kue kekinian, berbagai jajanan pasar buatan Mbah Hadi ini pantas untuk dicoba ya Teman Traveler.

Meskipun jualannya bisa dibilang sederhana, namun usaha Mbah Hadi sudah mengentaskan 7 orang anaknya. Dan sekarang malah bisa membuat senang cucunya. Inilah yang dinamakan usaha namun membawa berkah, meski kecil sekalipun.

Pilihan Jajanan yang Ditawarkan

Tradisional bikin nostalgia masa kecil,, via Instagram/ceritamakan
Lupis Mbah Hadi bikin nostalgia masa kecil, via Instagram/ceritamakan

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Mbah Hadi menjajakan gatot dan tiwul. Selain itu ada juga cenil serta lupis. Tiwul, lupis, dan cenil ini akan memiliki citaasa manis dan gurih saat dipadukan dengan kelapa parut. tiwul dan cenil sudah cukup familiar ya Teman Traveler. Lalu bagaimana dengan gatot?

Harga terjangkau, via Instagram/puas_magz
Harga terjangkau, via Instagram/puas_magz

Sebagai informasi, gatot juga merupakan jajanan yang berbahan dasar ketela pohon. Pembuatannya cukup rumit. Ketela dijemur sampai muncul jamur, kemudian direndam selama dua malam sampai kenyal. Bahan tersebut dtiriskan, dicuci, dan diambil airnya lalu dipotong kecil-kceil dan direndam selama satu malam. Setelah itu barulah dikukus selama dua jam dan ditambahkan dengan beberapa perasa.

Berjualan di Sore Hari

Biasanya selalu antre, via Instagram/puas_magz
Biasanya selalu antre, via Instagram/puas_magz

Uniknya, jika kebanyakan penjual serupa menjajakan dagangannya di pagi hari, tidak dengan Mbah Hadi. Beliau menawarkan tiwul, gatot, dan cenil saat sore hari, pukul 16:30 sampai dengan 20:00 WIB. Tempat berjualannya biasa ada di depan Gereja St Albertus Magnus Jetisharjo, 80 meter di utara Tugu Jogja, samping Toko Ijo. Satu porsi cenil dan tiwul sangat mura, Rp5.000. Kamu akan mendapatkan seporsi cenil dan tiwul dengan kemasan daun pisang.

Jogja memang selalu menarik untuk dikunjungi lagi dan lagi ya Teman Traveler. Nah, sudah berapa kali ke Jogja dan apakah pernah mencicipi cenil buatan Mbah Hadi?

Advertisement
Tags
Indonesia Jogja kuliner Jogja Lupis Mbah Hadi
Share