Lebaran 2021, Wisata Religi ke Masjid Agung Demak

Advertisement

Kota Demak yang berjarak sekitar 1 jam dari Kota Purwodadi ini menarik perhatian saya untuk berkunjung kesana dan merasakan Sholat di Masjid Demak. Masjid ini terletak pas di depan Alun-alun jadi sangat terlihat jelas dari jalan raya. Saat sore hari pemandangan di sini sangat indah karena terlihat matahari yang terbenam di belakang Masjid.

Masjid Demak
Masjid Demak via Instagram @unzilanurazizah

Masjid yang di percayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para Wali Songo ini banyak dikunjungi wisatawan hampir seluruh Indonesia. Masjid ini sangat bersejarah dan merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia. Pendiri Masjid ini merupakan raja pertama dari kesultanan Demak yaitu Raden patah bersama para Wali Songo. Walaupun merupakan Masjid Tertua di Pulau Jawa namun bangunan ditempat ini terlihat kokoh dan megah. 

Menara yang ada di Masjid

Saya datang ke Masjid Demak ini kebetuhan saat weekend sehingga banyak sekali wisatawan yang datang kesini sampai-sampai sangat sulit mencari tempat parkir karena semua sudah penuh. Saya menyempatkan untuk Sholat Magrib di Masjid Demak ini. Begitu sampai pelataran Masjid saya bertemu dengan banyak kelompok wisatawan yang habis menunaikan Sholat Magrib disini.

Memang terasa senang melihat banyak jamaah yang datang kesini namun sayang seribu sayang banyak yang tidak mengindahkan kerbersihan di sini. Yang paling mencolok adalah ketika saya akan berwudhu tercium bau pesing dari toilet yang ada. Seharusnya setiap pengunjung yang menggunakan fasilitas toilet disini hendaklah selalu menjaga kebersihan setelah menggunakannya. Jagalah kebersihan dimanapun kita berada, karena kebersihan adalah sebagian dari Iman. 

Bagian depan Masjid

Disini banyak tersedia mukena dan sajadah yang biasa dipakai secara bergantian oleh pengunjung. Jangan lupa selalu merapikannya kembali setelah memakai ya. Interior didalam terlihat begitu cantik dan terawat.

Interior di dalam Masjid

Di bagian tengah Masjid terlihat ada sekelompok jamaah yang sedang membaca Al-quran dengan pengeras suara yang menambah nuansa religi semakin kental ditempat ini.

Sekelompok jamaah mengaji

Di Masjid Demak ini ada pintu yang terkensl dengan sebutan pintu Bledheg yang konon katanya mampu menangkal petir. Keren sekali ya sahabat traveling.

Haul Agung R. Fattah

Selesai Sholat Magrib saya jalan-jalan disekitar Masjid ada area mading yang memberikan informasi sejarah dari Masjid Demak.

Di bagian belakang merupakan area pemakaman raja-raja Demak berserta abdinya seperti Raden Patah, Raden Pati Unus, serta Raden Trenggono.  Makam Putri Champa juga berada ditempat ini. Putri Champa adalah ibunda dari Raden Patah yang berasal dari Kerajaan Champa Vietnam. Banyak wisatawan yang berziarah duduk bersila disini sambil mengaji di depan pagar pembatas makam. Banyak juga yang terlihat diam merenung disini. Setelah selesai ziarah saya memutuskan untuk kembali pulang. Nah jalan pulang ini saya diarahkan melewati bagian belakang masjid yang pusat oleh-oleh di kawasan Masjid Demak.

Bagus sekali konsepnya menurut saya, namun sangat disayangkan sekali begitu keluar area Masjid saya langsung disambut oleh banyaknya pengemis disana. Semua duduk berbaris sambil mengulurkan tangan untuk meminta-minta. Semoga pemerintah setempat memberikan perhatian khusus kepada para pengemis disini dan diberikan jalan keluar supaya tidak mengemis lagi. Pasalnya lingkungan disekitar Masjid akan terlihat kumuh jika ini dibiarkan terus menerus. Untuk pusat oleh-oleh disini banyak yang menjual pernak-pernik bernuansa islami, seperti tasbih, gamis, lukisan tokoh-tokoh wali songo, baju, makanan dan masih banyak lagi. Harganya juga ramah dikantong jadi bisa banyak memborong.

Advertisement
Tags
Share